Selasa, 7 Oktober 2025

Mobil BMW Tabrak Mahasiswa UGM

Ibu Argo Ungkap Mimpi Anaknya yang Tak Akan Bisa Terwujud, Jadi Lawyer-Kuliah S2 Luar Negeri

Meilina, ibunda Argo Ericko Achfandi mengungkap mimpi anaknya yang tak akan bisa terwujud usai meninggal dunia karena kecelakaan.

Kolase: Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews dan Instgaram bsi_scholarship
MAHASISWA UGM TEWAS - (Kiri) Argo Ericko Achfandi yang tewas ditabrak, pada Sabtu dini hari, (24/5/2025) dan (Kanan) Meilina, ibunda Argo Ericko Achfandi mengungkap mimpi anaknya yang tak akan bisa terwujud usai meninggal dunia karena kecelakaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Meilina, ibunda Argo Ericko Achfandi mengungkap mimpi anaknya yang tak akan bisa terwujud usai meninggal dunia karena kecelakaan.

Argo diketahui ingin menjadi lawyer di sebuah perusahaan setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Almarhum juga bermimpi bisa melanjutkan pendidikan jenjang S2 di luar negeri.

"Saya mengetahui sejak almarhum diterima di Fakultas Hukum UGM bahwa beliau almarhum ingin menjadi corporate lawyer."

"Dan dia ingin melanjutkan S2 di luar negeri. Untuk di negara mana dan mengambil apa itu yang saya belum tahu," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (1/6/2025).

Baca juga: Bantah Cuci Tangan, Ayah Christiano Sudah Izin ke Ibunda Argo Ericko untuk Urus Jenazah Korban

Meilina dalam kesempatannya juga menceritakan komunikasi terakhir sebelum Argo tewas.

Pada Kamis (22/5/2025), almarhum sempat mengirim pesan WhatsApp akan pergi bersama teman-teman dekatnya yang bernama Deva, Regen, dan Aufa.

"Akan pergi ke Pakuan kalau enggak salah salah satu mall di Jogja dan almarhum meminta (uang) tambahan untuk mentraktir teman-temannya. Itu adalah komunikasi terakhir dengan saya di hari Kamis siang," tambahnya.

Tak ada yang menyangka, itu adalah komunikasi terakhir Meilina dengan Argo.

Almarhum dinyatakan tewas ditabrak pengendara mobil BMW yang dikendarai Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, di Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu dini hari, (24/5/2025).

Sosok pendiam

Meilina mengenang sosok sang anak memiliki kepribadian cenderung pendiam.

Sikap itu sudah ditunjukkan Argo bahkan sedari kecil.

Meskipun demikian, ada momen-momen kebersamaan dengan almarhum yang tidak bisa dilupakan Meilina.

"Memang yang saya kenal almarhum Argo ini adalah anak yang pendiam dan cuek, tapi tidak menutup kemungkinan ada hal-hal yang sangat saya rindukan."

"Dia memang bukan tipe anak yang perhatian dia cuek tapi ada bentuk sikap. Bahkan, kata-kata yang membuat saya terharu."

"Contoh misalnya semangat ya Bun aku sayang. Bunda nanti kalau aku pulang masakin aku ya bun. Aku kangen masakan Bunda," kata Meilina mengenang.

Baca juga: Keluarga Christiano Tarigan Sampaikan Permintaan Maaf Atas Kecelakaan yang Tewaskan Argo Ericko

Meilina: Saya bangga

MAHASISWA UGM TEWAS - (Kiri) Argo Ericko Achfandi yang tewas ditabrak (Tengah) Kerusakan bagian depan mobil BMW yang tabrak pemotor di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman. Pengemudi BMW, Christiano Tarigan, menabrak mahasiswa UGM, Argo Ericko, pada Sabtu (24/5/2025) dan (Kiri) Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (22), yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
MAHASISWA UGM TEWAS - (Kiri) Argo Ericko Achfandi yang tewas ditabrak (Tengah) Kerusakan bagian depan mobil BMW yang tabrak pemotor di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman. Pengemudi BMW, Christiano Tarigan, menabrak mahasiswa UGM, Argo Ericko, pada Sabtu (24/5/2025) dan (Kiri) Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (22), yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. (Kolase: Instagram @bsimaslahat, Dok.Polresta Sleman, dan Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)

Meilina dalam pertemuannya dengan tim BSI Scholarship mengungkapkan rasa bangganya telah memiliki anak bernama Argo Ericko.
 
"Selain berduka, saya bangga sama Argo," akunya, dikutip dari Instagram @bsi_scholarship.

Meilina kini berusaha tegar dengan takdirnya.

Ia berusaha husnuzan bahwa kepergian Argo Ericko merupakan kehendak Sang Pencipta.

"Walau anak saya berakhir tragis, saya selalu berbaik sangka kepada Allah."

"Allah pasti menyiapkan tempat terbaik untuknya," ujar dia.

Meilina meyakini, anak adalah titipan dari Allah.

Dan semua yang dititipkan pasti akan diambil lagi oleh pemilik sesungguhnya.

"Karena semua adalah titipan, dan titipannya sudah diambil. Dan sudah saya kembalikan ke Allah."

"Dititipi anak adalah tanggung jawab dan amanah dari Allah yang harus dilaksanakan dengan baik," imbuhnya.

Bagi Meilina, kehilangan dua orang yang dicintai adalah hal berat.

Menurutnya, anak jauh lebih terasa kesedihannya daripada ditinggal suami untuk selama-lamanya.

"Sudah pernah kehilangan suami, tapi kehilangan anak jauh lebih berat karena merupakan darah daging," kata Meilina dengan tegar.

(Tribunnews.com/Endra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved