Senin, 29 September 2025

Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal

Alasan Ono Surono Ngotot Tolak Program Barak Militer Ala Dedi Mulyadi, Tegaskan Dukung Langkah KPAI

Kebijakan Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer, mendapat penolakan dari Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono.

Penulis: Nuryanti
TribunJabar.id/Dian Herdiansyah
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). Kebijakan Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer, mendapat penolakan dari Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono. 

Bima Arya mengatakan, jika program terbukti memberikan hasil positif, maka dapat dilanjutkan dan diperkuat.

Sebaliknya, jika ditemukan kekurangan, perlu dilakukan perbaikan oleh pemerintah daerah.

"Kalau bagus, bisa terus dikuatkan. Kalau ada catatan-catatan, pasti diperbaiki," jelasnya.

Dedi Mulyadi Tanggapi Temuan KPAI

KPAI sebelumnya menyebut sejumlah pelajar diancam tidak naik kelas jika menolak ikut pelatihan karakter di barak militer.

Mengenai temuan itu, Dedi Mulyadi justru menantang KPAI untuk turut terlibat dalam proses pendidikan anak-anak bermasalah.

"Kalau KPAI merasa ada yang salah, mari kita turun bersama."

"Jangan hanya berkomentar dari jauh, tapi ambil peran dalam mendidik anak-anak," ujarnya saat menyapa 39 pelajar SMP dan orang tua mereka pascapelatihan karakter di Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Kutip Penelitian, Gamal Albinsaid Soroti Kebijakan Dedi Mulyadi Bawa Anak Nakal ke Barak Militer

PENDIDIKAN MILITER SISWA - Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025).
PENDIDIKAN MILITER SISWA - Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025). (TribunJabar.id/Deanza Falevi)

Dedi menilai lingkungan di luar barak militer justru lebih berbahaya bagi remaja, dibandingkan di barak yang terkontrol dan memiliki disiplin ketat.

Ia lantas meminta para pelajar untuk berubah menjadi lebih baik dan tidak mengulangi perilaku yang menyimpang.

Dedi pun meminta orang tua dan lingkungan sekitar untuk lebih peduli terhadap aktivitas remaja.

"Anak ini kembali ke 'neraka', lingkungan yang luas dan mereka tidak ketahui, bahkan ada kemungkinan mereka bisa dibacok oleh orang tak dikenal, di barak militer lebih merasa aman," imbuhnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengumumkan, angkatan pertama siswa program pendidikan barak militer akan lulus pada Selasa (20/5/2025).

Para peserta yang lulus telah melalui evaluasi psikologis dan mendapatkan rekomendasi kelayakan untuk kembali ke lingkungan sosial.

"Insya Allah, berdasarkan rekomendasi dari psikolog, mereka dimungkinkan sudah bisa meninggalkan barak untuk angkatan pertama," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Senin.

Dedi Mulyadi mengungkapkan, sebanyak 273 siswa akan diwisuda dari Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan