Kisah Nenek Komoh di Ciamis yang Rumahnya Bisa Ambruk Kapan Saja, Tak Berani Tidur saat Hujan
Berikut kisah memprihatinkan dari Komoh (73), seorang janda tua yang terpaksa tinggal di rumah reyot bersama 3 anaknya. Rumah tersebut nyaris ambruk.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah memprihatinkan datang dari Komoh (73), seorang janda tua di Dusun Buniasih, RT 2/11, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar).
Nenek Komoh bersama bersama tiga putranya terpaksa bertahan hidup di rumah reyot yang sewaktu-waktu bisa rata dengan tanah tanpa kepastian bantuan dari siapapun.
Selama bertahun-tahun, Komoh dan anak-anaknya itu hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaan buruh serabutan.
Seiring berjalannya waktu, kondisi tempat tinggal mereka kian mengkhawatirkan.
Kini, bagian depan rumah tampak sudah ambruk, dinding bilik bolong dimakan rayap, dan atap bocor di hampir semua sisi.
Ketika hujan turun, banjir dan rasa takut akan runtuhnya rumah menjadi teror yang terus menghantui Komoh.
"Sudah tiga tahun rusak. Awalnya dapur yang ambruk, sekarang bagian depan ikut runtuh. Kalau hujan deras, air masuk, atap bocor, dan kami tidak bisa tidur karena takut rumah roboh," kata Komoh, Rabu (14/5/2025), dilansir TribunJabar.id.
"Hanya ada satu kamar yang bisa dipakai. Kami tidak tahu harus tinggal di mana lagi," sambungnya lirih.
Baca juga: Kisah Warga Sinjai 2 Jam Jalan Kaki Sambil Tandu Jenazah karena Jalan Rusak: Miris Sekali
Prihatin dengan kondisi Komoh, Deni Edwar, tetangga Komoh, pun berinisiatif bersama masyarakat berswadaya untuk mengungsikan keluarga ini ke rumah milik Ibu Elah yang biasa disewakan.
Biaya sewa juga ditanggung bersama oleh warga.
"Kami tidak bisa diam melihat kondisi mereka. Pemerintah desa katanya sudah mengajukan bantuan, tapi sampai rumah benar-benar ambruk, tidak ada kabar apa pun. Kami terpaksa patungan untuk menyewa rumah agar mereka aman," ungkap Deni.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Muktisari, Ade Suci Permana mengaku bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) ke DPRKPLH Ciamis.
Tetapi, sampai sekarang belum ada realisasi dari dinas terkait.
"Kami sudah ajukan, tapi mungkin belum ada anggaran. Dana desa juga terbatas dan perbaikan rumah ini membutuhkan biaya besar," beber Ade.
Kisah keluarga Nenek Komoh menambah daftar panjang potret kemiskinan yang tersembunyi di pedesaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.