Iri Lihat Teman Sukses di Kamboja, Remaja asal Minahasa Nekat Daftar di Perusahaan Scammer
Ketiga remaja Minahasa terjebak dalam janji manis kerja di Kamboja. Apa yang terjadi?
TRIBUNNEWS.COM, Minahasa - Sebanyak 3 remaja asal Minahasa nekat untuk mempertaruhkan keselamatan mereka demi pekerjaan di Kamboja.
Keputusan nekat tiga remaja ini terungkap ketika mereka berusaha berangkat ke Jakarta sebelum akhirnya berhasil digagalkan oleh Polsek Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.
Insiden yang terjadi pada Rabu, 14 Mei 2025, ini mencerminkan kerentanan anak muda yang terperangkap dalam penawaran pekerjaan dari agen yang ternyata adalah scammer.
Baca juga: Pria Asal Bekasi Berhasil Keluar dari Admin Judi Online di Kamboja Setelah Bayar Puluhan Juta
Mengaku mendapat ancaman
Salah satu remaja yang diamankan memberikan pengakuan mencengangkan kepada Tribun Manado.
Ia mengaku mendapatkan ancaman dari agen yang merekrutnya.
"Jika tak berangkat, maka akan kena denda 50 juta."
Meskipun ia tahu akan adanya risiko bekerja di luar negeri, ancaman tersebut memaksanya untuk berangkat meski dalam hati terasa berat.
Seorang remaja lainnya juga memiliki kisah serupa.
Ia mengakui bahwa orang tuanya sudah melarangnya pergi, namun godaan untuk sukses seperti teman yang selalu memposting pencapaiannya di Kamboja membuatnya iri.
"Saya ingin sukses seperti dia," ujarnya, mengungkapkan rasa ingin tahunya untuk mencapai keberhasilan.
Penjelasan polisi
Kapolsek Bandara, IPDA Masry, menjelaskan bahwa ketiga remaja ini awalnya tergiur untuk berangkat setelah menerima kode booking pesawat.
Namun, mendengar berita tentang kesulitan yang dialami para pekerja di Kamboja, salah satu dari mereka memutuskan untuk tidak jadi berangkat.
Baca juga: Pria Asal Bekasi Cerita Pengalamannya Jadi Marketing Judol di Kamboja, Awalnya Ditipu Teman
Melihat hal ini, agen mereka mengirim pesan melalui WhatsApp, mendesak mereka untuk segera berangkat, dengan ancaman denda Rp50 hingga Rp60 juta jika tidak.
IPDA Masry menekankan pentingnya pengawasan dari orang tua.
"Harus ditelusuri apakah mereka ini lewat agen resmi dan apakah dokumen lengkap. Bilamana tak sesuai prosedur, akan menyulitkan jika terjadi masalah di sana," ujarnya.
Diduga korban TTPO
Tiga remaja asal Kabupaten Minahasa ini diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Rencana mereka untuk bekerja di Kamboja berujung pada pencegahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian di Bandara Sam Ratulangi, berkat laporan dari keluarga.
"Kami mendapatkan informasi dari pihak keluarga, sehingga langsung melakukan pencegahan sebelum mereka naik ke pesawat," jelas IPDA Masry.
Sebelum mengembalikan para remaja ke keluarga mereka, pihak kepolisian berencana untuk melakukan interogasi untuk mencari tahu siapa agen yang merekrut mereka.
Ini menjadi langkah penting untuk mencegah jatuhnya korban lainnya ke dalam perangkap perusahaan scammer.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul 3 Remaja yang Akan ke Kamboja Digagalkan Polsek Bandara, Nekat karena Ingin Sukses Seperti Temannya
(TribunManado.co.id/Arthur_Rompis)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.