Senin, 6 Oktober 2025

Kronologi Pengantin Pria di Palembang Dibacok: Korban Dikira Dikejar Polisi usai Ada Suara Tembakan

Begini kronologi serta detik-detik pengantin pria di Palembang Ahmad Handa (30) yang dibacok saat hari pernikahan. 

(Istimewa//Via TribunSumsel.com)
PENGANTIN DIBACOK - Motif pembacokan yang dialami seorang pengantin pria di Palembang Ahmad Handa (30), Sumatera Selatan diduga adalah dendam. (Istimewa//Via TribunSumsel.com) 

TRIBUNNEWS.COM - Ahmad Handa (30), pengantin pria di Palembang yang menjadi korban pembacokan menceritakan kronologi kejadian nahas tersebut. 

Diketahui, pembacokan terjadi di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, pada Sabtu (10/5/2025), sekitar pukul 10.00 WIB.

Peristiwa ini terjadi saat Ahmad hendak melangsungkan akad nikah.

Saat dijumpai di IGD RSUD Palembang Bari, Ahmad mengatakan para terduga pelaku yang melakukan penganiayaan terhadapnya sebanyak lima orang. 

"Ada lima (pelaku) dia itu, tiga pakai sangkur (parang) dan satu pakai pistol. Yang pakai pistol nahan mobil, yang kejar-kejar saya tiga orang, " kata Ahmad saat ditemui di IGD, Minggu (11/5/2025). 

Salah satu pelaku ia kenal berinisial JN alias Ian yang memegang pistol, mengutip TribunSumsel.com. 

Ahmad mengakui langsung dibacok terduga pelaku sesaat usai keluar dari mobil. 

Saat turun dari mobil, ia langsung dihampiri para pelaku dan dibacok. 

Lantas dirinya berlari berusaha menyelamatkan diri, namun menurut pengakuan Ahmad dirinya dikejar-kejar oleh tiga orang. 

Ia lalu masuk ke salah satu rumah warga dengan kondisi berdarah-darah.

"Pas saya dikejar-kejar dan kena bacok, masuk ke rumah warga untuk selamatkan diri. Awalnya sempat dikira saya dikejar polisi karena ada suara tembak-tembakan, setelah saya masuk pelaku berhenti mengejar lalu saya dibawa ke rumah sakit," jelas dia.

Baca juga: Motif Pembacokan Pengantin Pria di Palembang: Diduga Dendam Bertahun-tahun hingga Perkelahian

Diduga Motifnya Dendam

Ahmad mengaku bahwa satu pelaku memiliki dendam lama kepadanya. 

Di mana terduga pelaku ini pernah menuduh Ahmad sebagai cepu dan melaporkan pelaku tersebut ke polisi. 

Akibat masalah lama tersebut, Ahmad pernah ribut bahkan mengakui pernah menusuk salah satu pelaku karena diteriaki maling.

"Dia itu nuduh saya cepu, saya tidak merasa. Jadi pernah ribut kami di atas jembatan Kertapati aku diteriakinya maling, terus saya lari dia lari. Terus saya tunggu lagi dia sendirian kutujah dulu tahun 2019, nah ini baru kejadian dia balas sekarang," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved