Jumat, 3 Oktober 2025

Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal

Dedi Mulyadi Berencana Kirim Guru Malas dan Pembuat Onar ke Barak Militer agar Disiplin

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berenana akan mengirimkan guru dan pegawai yang kurang disiplin ke barak militer sebagai bagian dari pembinaan karakt

Penulis: Falza Fuadina
Editor: Febri Prasetyo
TribunJabar.id/Deanza Falevi/Dian Herdiansyah
PENDIDIKAN MILITER SISWA - (Kiri) Kondisi barak TNI untuk puluhan siswa SMA sederajat di Purwakarta. (Kanan) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat wawancara awak media pada Kamis (10/4/2025). Uji coba pendidikan militer yang digagas Kang Dedi Mulyadi mulai dilaksanakan pada Kamis (1/5/2025), di mana sebanyak 40 siswa dari berbagai sekolah di Puwakarta, Jabar dikirim ke barak TNI. Terbaru, KDM berenana akan mengirimkan guru dan pegawai yang kurang disiplin ke barak militer sebagai bagian dari pembinaan karakter. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tengah menjadi sorotan lantaran kebijakannya mengirimkan siswa yang bermasalah untuk mengikuti program barak militer.

Kini Dedi yang akrab disapa KDM berencana akan mengirimkan guru dan pegawai yang kurang disiplin ke barak militer sebagai bagian dari pembinaan karakter.

Hal itu diungkapkan Gubernur saat mengunjungi Makodim 0610 Sumedang guna meninjau kegiatan Penguatan Karakter dan Bela Negara bagi pelajar di Kabupaten Sumedang, Jumat (9/5/2025).

Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan dan etos kerja.

"Ke depan guru yang malas atau pegawai yang malas akan dimasukkan barak tentara," tuturnya, dikutip dari TribunJabar.id.

KDM menilai tumbuhnya anak-anak nakal yang tidak terkendali merupakan bagian dari introspeksi pendidikan.

"Bahwa sistem pembelajaran dan mengajar kita di sekolah serta kewibawaan guru menjadi faktor kenapa anak-anak berprilaku seperti ini. Untuk itu pendidikan harus melakukan evaluasi secara total, baik terhadap sistem maupun guru-guru di sekolah," katanya. 

Selain itu, program tersebut juga akan menyasar orang-orang yang suka berbuat onar.

"Nanti dalam waktu tidak terlalu lama, sekitar bulan Juli, orang yang mabuk dijalanan atau orang yang bikin rusuh dimana-mana akan saya masukin barak tentara," ujar Dedi Mulyadi.

"Karena mereka mempunyai keluarga, maka akan dipekerjakan dalam pekerjaan konstruksi pemerintah dan mereka mendapat honor dari pekerjaan. Ini akan dilaksanakan secara bertahap," katanya.

Dedi menekankan bahwa program barak militer bukan bertujuan untuk pendidikan militer, melainkan untuk mengembalikan kedisiplinan siswa. 

Baca juga: Sosok Adhel Setiawan, Wali Murid yang Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Perkara Pendidikan Militer

Hal ini karena berbagai metode diterapkan dalam pembinaan tersebut.

"Yang punya metode bupati, ini pengelolaannya di bawah bupati dan Dandim, diawasi Danrem, Polri juga nanti mengawasi, bagaimana mereka menghilangkan kebiasaan berkendaraan di bawah umur dan gadget.

"Ada tes psikologi, kesehatan, kecukupan gizi, dan lainnya sudah cukup. Ini menunjukkan kepada publik bahwa ini bukan pendidikan militer, tapi kedisiplinan agar siswa mau minum air putih, makan bergizi, mau berolahraga," kata KDM.

Kegiatan ini rencananya tidak hanya dilaksanakan di Sumedang, tetapi juga akan diterapkan di beberapa kabupaten/kota. 

Dedi bahkan mendorong bupati dan wali kota untuk tidak ragu meniru langkah serupa.

"Terus, banyak, kemarin kan Cianjur, kemudian nanti Bekasi, Kota Bekasi, pokoknya semua daerah yang berkebutuhan. Bupatinya jangan gengsi, nanti daerah lain sudah tertib, ini ribut geng motor," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tidak Hanya Anak Sekolah, KDM Rencanakan Guru dan Pegawai Malas Masuk Barak

(Tribunnews.com/Falza) (TribunJabar.id/Kiki Andriana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved