Selasa, 7 Oktober 2025

Warga Bangli Diheboh Penemuan Bayi di Meja Pedagang Durian Depan Area Pemakaman

Saat ditemukan, tubuh mungilnya masih diselimuti ari-ari, tampak kedinginan, napasnya tersengal, dan sejumlah luka lecet menghiasi bagian kepala

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
PENEMUAN BAYI - Lokasi penemuan bayi menggegerkan masyarakat di seputaran Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Selasa, 6 Mei 2025, sekitar pukul 06.30 WITA. 


TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Tangis bayi laki-laki memecah keheningan pagi di Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, Selasa (6/5/2025).

Ia ditemukan tergeletak di atas meja pedagang durian, tepat di depan areal kuburan, dalam kondisi mengenaskan.

Bayi itu ditemukan sekitar pukul 06.30 Wita oleh seorang warga, Ni Ketut Sudiakerti.

Saat ditemukan, tubuh mungilnya masih diselimuti ari-ari, tampak kedinginan, napasnya tersengal, dan sejumlah luka lecet menghiasi bagian kepala, perut, kaki, paha, hingga tangan.

Tanpa pikir panjang, Sudiakerti langsung membawa bayi itu ke Puskesmas 1 Susut. Namun karena kondisinya melemah, bayi tersebut kemudian dirujuk ke RSUD Bangli untuk penanganan lebih lanjut.

Dokter Gede Sastrawan, Kabid Pelayanan Medik RSUD Bangli, mengatakan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki berat 3.060 gram dan panjang 46 sentimeter.

Baca juga: Hanyut dan Tersangkut Pohon, Warga Temukan Jasad Bayi Perempuan di Kali Kota Bintang Bekasi

Ia diperkirakan baru dilahirkan beberapa jam sebelum ditemukan.

"Ketika tiba di rumah sakit, kondisi bayi kurang stabil. Ia mengalami sesak napas dan terdapat luka lecet di beberapa bagian tubuh. Saat ini masih dirawat intensif di ruang perinatologi," ujar dr Sastrawan.

Tim medis juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium dan rontgen untuk memastikan tidak ada cedera internal yang berbahaya.

Polisi Selidiki Identitas Ibu

Kapolsek Susut, AKP I Nyoman Sucipta, membenarkan peristiwa penemuan bayi tersebut. Ia menyebut saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus dugaan pembuangan bayi dengan menyisir data persalinan di rumah sakit maupun bidan terdekat.

“Kami juga melakukan penelusuran ke banjar-banjar, kos-kosan, dan kontrakan untuk mencari perempuan yang diduga baru melahirkan. Jika masyarakat mengetahui ada warga dengan ciri tersebut, harap segera melapor,” tegas AKP Sucipta.

Lokasi penemuan bayi yang berada di kawasan sepi dan jauh dari permukiman membuat polisi menduga pelaku sengaja memilih tempat tersebut agar tak mudah terlacak.

SOSOK - Penemuan bayi menggegerkan masyarakat di seputaran Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Selasa, 6 Mei 2025, sekitar pukul 06.30 Wita.
SOSOK - Penemuan bayi menggegerkan masyarakat di seputaran Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Selasa, 6 Mei 2025, sekitar pukul 06.30 Wita. ()

Kasus ini memicu kemarahan publik. Netizen ramai-ramai mengutuk tindakan pembuangan bayi tersebut dan menyebut pelakunya tidak memiliki nurani.

Tak sedikit yang menyayangkan tindakan kejam itu, terlebih karena bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki—dalam budaya Bali dikenal sebagai sentana, simbol penerus garis keturunan yang sangat dijunjung tinggi.

“Banyak orang berjuang bertahun-tahun demi hadirnya seorang anak. Tapi ada pula yang justru membuangnya begitu saja,” tulis salah satu warganet.

Kini, bayi itu selamat dan tengah berjuang menata napas pertama dalam hidupnya—dengan luka, namun masih membawa harapan.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved