Sabtu, 4 Oktober 2025

Viral Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren, Pengakuan Pelatih: Belum Ada Bantuan Anggaran

Atlet binaraga Malang terpaksa makan ayam tiren akibat minimnya anggaran. Berikut pengakuan dari sang pelatih.

Editor: Endra Kurniawan
SURYAMALANG.COM/Istimewa
MAKAN AYAM TIREN - Atlet binaraga Kabupaten Malang menunjukkan ayam tiren (bangkai ayam). Oleh karena minimnya pendanaan, atlet binaraga terpaksa makan ayam tiren demi mencukupi kebutuhan nutrisi jelang Porprov Jatim 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, Malang - Atlet binaraga asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 menghadapi situasi yang memprihatinkan.

Sejak Agustus 2024 hingga Mei 2025, mereka berlatih tanpa dukungan anggaran dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkab Malang.

Akibatnya, para atlet terpaksa mengonsumsi makanan seadanya, termasuk ayam tiren, yang berisiko terkontaminasi bakteri.

Video ketika para atlet binaraga ini mengolah ayam tiren tersebut viral lewat media sosial.

Pengakuan Pelatih

Indra Khusnul, pelatih atlet binaraga, mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain karena belum ada bantuan anggaran dari pemerintah.

"Kami cuma dijanjikan saja oleh Dispora," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM pada Minggu, 4 Februari 2025.

Baca juga: Awal Mula Wali Kota Tual Dituding Sawer Biduan di Kelab Malam Jakarta, Video Viral Beredar di Medsos

Indra menjelaskan bahwa para atlet yang berjumlah 12 orang ini telah berjuang keras untuk mengharumkan nama Kabupaten Malang setelah sebelumnya meraih juara umum di Porprov di Situbondo dan Sidoarjo.

Untuk menunjang stamina, biayanya tidak sedikit, minimal Rp 6,5 juta per bulan per orang.

Rinciannya, makan Rp 100 ribu per hari per orang, suplemen Rp 3 juta per orang per bulan, dan multivitamin Rp 2 juta per orang per 10 minggu.

"Namun, selama ini sebisanya sendiri, karena belum ada bantuan. Padahal, atlet kami itu masih pelajar semua, mulai SMP, SMA dan kuliah," tuturnya.

Menurut Indra, biaya tersebut mencakup makanan, suplemen, dan multivitamin.

Namun, karena tidak ada dukungan, mereka terpaksa membeli ayam tiren dari peternakan.

"Rata-rata kami beli tiga saks ayam mati dan memasaknya sendiri," ungkapnya.

Mereka memilih ayam yang belum berbau dan mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Tanggapan Dinas Pemuda dan Olahraga

Dr. M. Hidayat, Kadis Pemuda dan Olahraga Dispora Pemkab Malang, mengaku kaget mendengar kabar tersebut.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved