Dokter Lakukan Pelecehan Seksual
Dokter Cabul di Malang Dipolisikan, Pengacara: Kami Pikir Terlapor Merasa Bersalah, Ternyata Tidak
Dokter cabul di Kota Malang resmi dilaporkan korbannya. Pengacara korban sebut pelaporan ini karena terlapor tak memiliki niat baik
TRIBUNNEWS.COM - Dokter di rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur berinisial AY resmi dilaporkan oleh seorang perempuan asal Bandung, Jawa Barat, QAR (31), Jumat (18/4/2025).
QAR datang didampingi keluarganya ke Polresta Malang Kota sekitar pukul 16.20 WIB.
Tak berselang lama, kuasa hukum korban, Satria Marwan datang untuk mendampingi korban dan keluarganya.
Satria mengatakan, pelaporan ini merupakan langkah yang diambil setelah AY dirasa tidak memberikan respons atau jawaban yang positif.
"Kami pikir dokter ini merasa bersalah lalu menyerahkan diri, tetapi nyatanya tidak,"
"Dengan terpaksa, kami mengambil langkah hukum dengan membuat laporan ke Polresta Malang Kota, laporan terkait pelanggaran UU RI No 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual," jelas Satria, dikutip dari Suryamalang.com.
Sejumlah bukti dokumen dibawa dalam laporan tersebut.
Ia juga menceritakan bahwa kondisi QAR masih alami trauma.
"Jadi, klien kami ini mengalami kegelisahan dan merasa apakah yang dilakukan ini sudah benar dan sudah tepat,"
"Dan kami sebagai kuasa hukumnya terus meyakinkan bahwa hal itu sudah tepat, karena yang namanya korban kekerasan seksual harus berani bicara dan melapor," tandasnya.
Diketahui, awal mula kasus ini mencuat ke publik setelah QAR mengunggah apa yang dialaminya di media sosial.
Baca juga: Nasib Dokter Cabul di Malang, Rumah Sakit Sebut Sudah Dinonaktifkan Sementara
Kronologi Kejadian
QAR menceritakan, aksi pelecehan seksual tersebut dialaminya saat ia sakit di tengah liburannya di Malang, Jawa TImur.
"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan."
"Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," jelasnya saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025).
Kepada Suryamalang.com, saat mencari informasi rumah sakit secara online, ia diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang.
"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekitar jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD)."
"Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," terangnya.
Saat diperiksa, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus menjalani pemeriksaan rontgen.
Saat menunggu hasil rontgen, AY mengarahkan QAR ke bagian meja perawat untuk memberikan nomor kontaknya lalu diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster."
"Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," tambahnya.
Namun, ternyata kondisinya tak membaik dan di hari yang sama ia kembali ke rumah sakit tersebut.
Setelah diobservasi, ia kemudian dipindahkan ke ruangan VIP.
Pada 27 September 2022, hasil rontgen keluar, namun QAR terkejut karena yang memberitahu hasilnya bukan pihak rumah sakit namun dari nomor WA dokter AY.
Mulanya, QAR berpikiran positif, namun AY terus melakukan chat yang mengarah ke hal pribadi.
Baca juga: Pengacara Ungkap Modus Dokter AY yang Diduga Cabuli Pasien di Malang, Korban Sudah 4 Orang
"Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi."
"Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," imbuhnya.
Ketika menjalani rawat inap tersebut, AY datang untuk melakukan pemeriksaan.
Saat itu, AY meminta QAR untuk membuka baju rawat inapnya.
"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti."
"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti," ujarnya.
Saat melakukan pemeriksaan, QAR mengaku AY juga mengeluarkan HP.
"Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP."
"Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," bebernya.
AY setelah itu keluar kamar dan keesokan harinya QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Cewek Bandung Korban Pelecehan Seksual Dokter Resmi Buat Laporan Ke Polresta Malang Kota, Gelisah
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(SuryaMalang.com, Kukuh Kurniawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.