Senin, 29 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

2 Jenazah Penambang Korban KKB Dievakuasi ke Dekai Yahukimo, 9 Jenazah Lain Masih Berada di Lokasi

Kedua jenazah dievakuasi oleh aparat gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI dari lokasi penambangan 22.

|
Editor: Dewi Agustina
HO - Satgas Ops Damai Cartenz-2025
SERANGAN KKB - Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 8 guru hingga tenaga medis yang diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (23/3/2025). Dua dari 11 jenazah penambang emas yang dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dievakuasi ke Dekai, Kamis (10/4/2025).   

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Dua dari 11 jenazah penambang emas yang dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dievakuasi ke Dekai, Kamis (10/4/2025).  

Kedua jenazah itu dievakuasi oleh aparat gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI dari lokasi penambangan 22.

Baca juga: OPM Klaim Eksekusi Mati 11 Pendulang Emas di Yahukimo Papua Pegunungan 3 Hari Berturut-turut

Sementara 9 jenazah lainnya masih berada di lokasi penambangan tempat mereka diserang KKB.

Kasatgas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Yusuf Sutejo mengatakan kedua jenazah tiba di Dekai ibu kota Kabupaten Yahukimo pada pukul 15.45 WIT.

"Iya benar dua jenazah telah dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo," kata Yusuf Sutejo.

Evakuasi dilakukan menggunakan helikopter milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri).  

Evakuasi berjalan dengan aman tanpa ada kendala.

"Karena sudah malam, maka evakuasi akan dilanjutkan besok," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani menjelaskan, evakuasi para pendulang ini melalui Kabupaten Asmat dan Kabupaten Yahukimo.  

"Sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).

Selain itu, ada juga para penambang yang mengungsi ke Kabupaten Yahukimo menggunakan speedboat dan tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.

Baca juga: Daftar Korban Pembunuhan OPM di Yahukimo hingga Bantahan Mabes TNI terkait Anggota yang Menyamar

"Ada 12 orang pendulang emas yang berhasil menyelamatkan diri menggunakan speed boat dan sudah berada di Kabupaten Yahukimo," katanya.  

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.

Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia. 

Evakuasi 2 Jenazah Korban Pembantaian KKB di Yahukimo
EVAKUASI KORBAN KKB - Operasi gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI mengevakuasi dua penambang emas korban penembakan KKB ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025). Sembilan jenazah lainnya masih berada di lokasi kejadian.

Para korban dituduh melakukan penyamaran.

Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.
 
Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.

"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.

TPNPB, lanjut Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.

Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer.

Klaim ini didasarkan pada pernyataan Panglima TNI yang disebut mengakui status para korban sebagai anggotanya.

"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," kata Sebby Sambom

Bantahan Mabes TNI

Markas Besar TNI membantah kabar yang menyebutkan terdapat 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan dibunuh oleh TPNPB-OPM adalah prajurit TNI yang tengah menyamar.

Kabar yang disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom itu menyebutkan, 11 warga tersebut diduga intelijen aparat keamanan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan kabar tersebut adalah bohong atau hoax.

Ia menjelaskan selama ini TPNPB-OPM atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kerap menebar propaganda untuk mengintimidasi masyarakat sehingga masyarakat ragu untuk bekerja, beraktivitas, atau berkebun.

Selain itu, menurutnya kabar itu sengaja disebarkan untuk menutupi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh TPNPB-OPM terhadap masyarakat Papua.

Hal itu disampaikannya usai wawancara dengan awak media di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta, Rabu (9/4/2025).

"Termasuk yang (kabar) 11 orang ini diklaim sebagai tentara. Tentara itu tercatat namanya, teregister namanya. Hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau Polri yang gugur di sana," tegas Kristomei.

"Artinya apa? Artinya itu adalah hoax yang disampaikan oleh pihak KKB supaya dia lepas dari tuntutan hak asasi manusia. Bahwa dia melakukan kekejian, kebiadaban dengan membunuh masyarakat yang mencoba jadi pendulang," lanjut dia.

Namun demikian, ia mengakui pihaknya menerima informasi tersebut.

Karena korban adalah warga sipil, maka nantinya TNI akan berkoordinasi dengan Polri.

Ia menegaskan TNI siap membantu dan mendukung evakuasi para warga tersebut.

"Kemudian bahwa memang itu sipil, dan nanti kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengevakuasi dan mencari betul di mana letak daripada korban-korban tadi. Tentunya TNI pasti membantu dalam mereka membackup misalnya pengamanannya, untuk evakuasinya, segala macam," ucap dia.

"Kita tidak lepas tangan juga seperti itu. Karena kan memang ada undang-undang kita yang ada amanat undang-undang nomor 34 tahun 2004 bahwa kita membantu tugas polri, salah satu tugas OMSP-nya. Nah itulah aplikasinya nanti di situ," ujarnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Dua Jenazah Pendulang Korban KKB Papua Dievakuasi ke Dekai Yahukimo, Begini Kondisinya

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan