Lebaran 2025
3 Kasus Intimidasi terhadap Jurnalis, Terbaru Dilakukan oleh Ajudan Kapolri di Kota Semarang
Inilah tiga kasus intimidasi yang dilakukan oleh anggota polisi kepada jurnalis. Terbaru dilakukan oleh ajudan Kapolri di Kota Semarang, Jawa Tengah
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
"Di tengah kekacauan itu tahu-tahu dari belakang ada yang narik," ujar Andri, Senin (24/03/2025) malam.
Kartu wartawannya yang terkalung di lehernya pun terputus akibat aksi dari anggota polisi tersebut.
Ia juga mendapatkan luka memar di leher bagian bawahnya.
"Nariknya itu dia narik leher pertama, tapi kena sama ID Card sampai putus ID Card saya," ujarnya kepada TribunJabar.id.
Andri pun mengecam tindakan dari anggota polisi tersebut.
Menurutnya, ketika polisi sudah menyadari bahwa yang ditarik adalah wartawan, maka mereka harus langsung meminta maaf.
"Kalaupun polisi kalau mengamankan demo seperti itu harus melihat lah mana wartawan, mana massa,"
"Jangan ketika chaos ini terjadi kekacauan, siapapun jadi kena."
"Antara wartawan sama massa saja mereka tidak bisa membedakan," kata Andri.
Baca juga: Liput Demo UU TNI, Jurnalis di Surabaya Dianiaya Anggota Polisi, Dipaksa Hapus Video Pemukulan
Ia juga menyesalkan tindakan polisi ini, padahal sejauh ini awak media bermitra baik dengan kepolisian.
Tak hanya Andri saja, jurnalis bernama Rama Indra Surya dari Beritajatim juga jadi korban pemukulan saat meliput aksi demo menolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (24/3/2025).
Rama pun mengalami luka di pelipis kanan, kepala, hingga bibir akibat pukulan.
"Luka-luka ini akan saya visum," kata Rama, dikutip dari TribunJatim.com.
Penganiayaan tersebut bermula saat terjadi kericuhan di depan Gedung Grahadi.
Saat itu, ia berada di belakang barikade polisi yang membawa tameng.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.