Latar Belakang Nadia Anak Yatim Piatu di Cimahi, Perjuangan Jalan Kaki Menuju Sekolah Tanpa Orangtua
Nadia (10) anak Yatim Piatu di Cimahi berjuang jalan kaki ke sekolah setiap hari tanpa didampingi orangtua.
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Di tengah panas terik matahari, Nadia (10) seorang anak yatim piatu di Cimahi, setiap hari berjalan kaki menyusuri jalanan Cimahi menuju sekolah.
Tanpa ada yang menemani, tanpa pelukan orangtua yang selalu mendukung, ia terus melangkah dengan tekad yang kuat.
Baca juga: Kisah Nadia Tilem: Tak Perlu Jadi Ahli untuk Memulai
Di video yang dilihat Tribunnews.com, langkah kecil Nadia menapaki aspal.
Dia memakai baju berwarna merah dan jilbab hitam.
Siswi kelas 5 SD itu menyandang tas ransel dan mendekap sejumlah buku pelajaran.
Tak ada kendaraan yang menjemputnya, tak ada sosok orangtua yang mengantar dan menunggu di gerbang sekolah.
Nadia sudah terbiasa dengan perjalanan panjang itu, meskipun harus berjuang sendirian setiap hari.
Dia hanya ditemani angin dan suara kendaraan yang berlalu-lalang di jalan.
Sejak kecil, Nadia sudah harus merasakan kehilangan yang begitu besar—ia menjadi anak yatim piatu sejak usia dini, saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak.
Sejak usia 2 tahun, Nadia sudah merasakan pahitnya kehilangan, menjadi anak yatim piatu sejak ia masih di bangku TK.
Nadia tinggal bersama tantenya, ia tetap berjuang untuk meraih impian meski hidup tak pernah mudah.
Hingga suatu ketika Nadia bertemu dengan seorang polisi bernama Bripka Rizky Hikmat.
Bripka Rizky Hikmat menawarkan tumpangan untuk Nadia.
Momen itu dibagikan Bripka Rizky Hikmat di akun media sosial Instagram pada Senin (17/3/2025).
Pertemuan itu berawal pada saat Bripka Rizky Hikmat sedang berpatroli di Cimahi.
“Kok jalan kaki tidak ada yang jemput?” kata Bripka Rizky Hikmat saat berbicara dengan Nadia.
“Saya biasa jalan kaki,” kata Nadia.
“Kenapa gak dijemput sama mama papa?,” tanya Bripka Rizky Hikmat.
Ternyata Nadia seorang anak yatim piatu.
"Mama sama papa saya mah sudah tidak ada." ujar Nadia.
Bripka Rizky Hikmat mengantarkan Nadia ke toko alat sekolah. Nadia membeli pensil warna, pensil, dan penghapus.
Nadia juga diantarkan ke rumah.
Bripka Rizky Hikmat bertemu dengan tante Nadia. Bripka Rizky Hikmat memberikan sembako dan uang jajan untuk Nadia.
Bripka Rizky Hikmat berpesan untuk mendoakan kedua orangtua yang sudah meninggal dunia.
Baca juga: Ramadan Berkah, Dr Sitta Kusuma Santuni Anak Yatim dan Luncurkan Buku Terbaru
Anak Yatim Piatu Dapat Bantuan
Ribuan anak yatim piatu di sejumlah daerah di Indonesia akan diberikan bantuan pendidikan untuk jenjang SD sampai SMA.
Bantuan pendidikan itu, diberikan oleh Oreo brand unggulan dari Mondelez Indonesia melalui program “Oreo Berbagi Serunya Berilmu.”
Direktur PT Mondelez Indonesia Manufacturing, Zaenal Abidin mengatakan, Oreo akan mendonasikan 2,5 persen keuntungan penjualannya untuk mendukung pendidikan dengan target total penerima manfaat 1.500 anak yatim piatu.
"Program ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan untuk menyebarkan semangat kebaikan dengan menciptakan lebih banyak momen kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia," ujar Zaenal Abidin, Jumat (21/3/2025).
Program tersebut diapresiasi oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Vivi Andriani.
“Kami berharap kegiatan ini bisa berjalan secara berkelanjutan dan bisa menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi, sehingga bisa mewujudkan lebih banyak mimpi anak Indonesia,” ujar Vivi.
Marketing Director Mondelez Indonesia, Anggya Kumala mengatakan, program yang resmi diluncurkan pada Maret 2025 ini akan berjalan secara bertahap selama enam bulan dengan total target penerima manfaat sebanyak 1.500 anak yatim piatu.
Dalam pelaksanaan di tahap pertama ini, pihaknya akan menggandeng SOS Children's Villages Indonesia sebagai partner untuk mendistribusikan donasi pendidikan untuk anak pada tingkat SD hingga SMA dengan penerima manfaat tahap pertama yakni anak yatim piatu di bawah naungan SOS Children's Villages Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mencakup wilayah Banda Aceh, Meulaboh, Medan, Jakarta, Lembang, Semarang, Bali dan Flores.
"Bentuk donasi meliputi peralatan sekolah seperti laptop, tas sekolah, dan juga alat bantu belajar yang menjadikan proses belajar menjadi lebih menyenangkan dari Surya Institute,” ujar Anggya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ribuan Anak Yatim Piatu di Indonesia Mendapat Bantuan Peralatan Sekolah, Dari Lembang hingga Flores,
Sumber: Tribun Jabar
Pelajar SMA Keluhkan Menu MBG di Sukabumi Bau: Nasi Berlendir |
![]() |
---|
Cuaca Kota Bogor Hari Ini, 18 September 2025, Diprediksi Hujan Ringan Siang hingga Malam |
![]() |
---|
Sule Blak-blakan soal Sakit yang Dideritanya, Jalani Perawatan Medis hingga Ganti Dokter |
![]() |
---|
Lowongan Kerja Tenaga Pendamping Koperasi Provinsi Jawa Barat, Terbuka bagi Lulusan S1 Semua Jurusan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Bogor Besok Kamis, 18 September 2025: Pagi Berawan Tebal, Siang sampai Malam Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.