Sabtu, 4 Oktober 2025

Feni Ere Ditemukan Meninggal di Palopo

Kasus Kematian Feni Ere di Palopo, Polisi Ungkap Tanda Luka Akibat Benda Tumpul di Pipi Korban

Polisi mengungkap sejumlah fakta baru terkait kasus kematian  Feni Ere yang jasadnya ditemukan sudah menjadi kerangka di Palopo. Ditemukan bekas luka

Penulis: Adi Suhendi
Tribuntoraja/Dok Farwi
KEMATUAN FENI ERE - Peti berisi kerangka Feni Ere disemayamkan di rumah duka di Jl Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, saat diabadikan Jumat (21/2/2025) pagi. Polisi mengungkap fakta ada luka bekas benda tumpul di pipi Feni Ere. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap sejumlah fakta baru terkait kasus kematian  Feni Ere yang jasadnya ditemukan sudah menjadi kerangka di Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo, Sulawesi Selatan.

Feni Ere diketahui sebelumnya dilaporkan hilang  pada 27 Januari 2024.

Hingga akhirnya, jasad wanita asal Toraja, Sulawesi Selatan tersebut ditemukan warga di hutan  pada Senin (10/2/2025).

Polisi menduga, Feni Ere tewas dibunuh.

Hal tersebut seiring dengan hasil pemeriksaan forensik yang menemukan ada tanda luka akibat benda tumpul pada pipi Feni Ere.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Sales Mobil Feni Ere Belum Terungkap, Polres Palopo: Pelakunya Sangat Lihai

“Kesimpulan dari pemeriksaan dilakukan tim forensik, ada tanda luka akibat benda tumpul pada pipi, dan posisi saat ditemukan mengarah pada dugaan pembunuhan,” kata  Kapolres Palopo, AKBP Safii Nafsikin, kepada Tribun-Timur.com, Selasa (11/3/2025).

Meski begitu, hingga kini pelaku belum tertangkap. 

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini.

Baca juga: Curhatan Keluarga dan Sahabat usai Feni Ere Ditemukan Tinggal Kerangka, Sudah Setahun Menghilang

“Ini merupakan tantangan besar bagi kami karena pelakunya sangat lihai. Kami terus bekerja dan meminta bantuan dari Polda. Bahkan, scientific crime investigation sudah dikirim ke Mabes,” jelasnya.

Scientific crime investigation diharapkan dapat memberikan bukti untuk mengungkap identitas pelaku dan menjadi dasar dalam proses pengadilan nanti.

Scientific crime investigation ini diharapkan bisa mengarah ke pelaku, sehingga dapat menjadi bukti yang kuat dalam proses hukum. Kami tidak hanya mengejar pengakuan, tetapi juga bukti yang valid dari hasil penyelidikan,” ujarnya.

Handphone Feni Ere Aktif Beberapa Minggu

AKBP Safi’i Nafsikin pun mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan sejak ada laporan dari keluarga Feni Ere.

“Karena kesulitan tim menemukan pelaku dan pintarnya pelaku, keluarga mengira korban masih hidup. Tapi berdasarkan penyelidikan korban sudah meninggal dunia,” kata Safi’i Nafsikin, Senin (10/3/2025).

Safi’i juga mengungkap handphone milik Feni Ere tetap aktif beberapa minggu setelah korban dinyatakan hilang.

“Handphonenya masih aktif beberapa hari bahkan berminggu-minggu berdasarkan keterangan keluarga,” jelasnya.

Pihak kepolisian juga sempat mendatangi rumah korban usai adanya laporan dari pihak keluarga.

“Kami ke sana, keluarganya kaget karena dikabarkan Feni Ere sudah meninggal,” ujarnya.

Polisi Datangi Keluarga Feni Ere Serahkan Hasil Penyelidikan

Untuk memastikan penanganan kasus tersebut secara serius, pihak Polres Palopo menyambangi Keluarga Feni Ere di rumahnya di Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (9/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut polisi menyerahkan surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) kepada pihak keluarga Feni Ere.

Keluarga Feni Ere yakni Parman (ayah korban), Irawati (ibu korban) dan Fitta Ere (adik korban) menerima kedatangan pihak Polres Palopo yang terdiri dari Kasat Reskrim AKP Saiyed Ahmad Aidit, Kasat Samapta AKP Sadsali Kareba, dan Kanit IV Sat IK AIPTU Taslim.

Dalam pertemuan tersebut berlangsung diskusi kedua belah pihak.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Saiyed Ahmad Aidit menyampaikan bahwa kasus pembunuhan terhadap Feni Ere tetap akan terus di-update dan pihaknya pada hari Selasa (11/3/2025) mendatang akan berangkat ke Polda Sulsel untuk melakukan pemeriksaan.

“Kasus Feny Ere ini merupakan kasus sulit. Kami meminta bantuan kepada pihak keluarga untuk memberikan keterangan,” kata Ahmad. 

Lanjut Ahmad, saat ini Polres Palopo tengah menangani kasus ini secara serius dan melakukan penyelidikan terkait kejadian awal di bulan Desember 2024 lalu. 

“Adapun yang sementara digali yaitu kejadian dari malam tanggal 24 sampai dengan 26 Desember 2024 lalu,” ucap Ahmad. 

Ahmad menyatakan bahwa dalam peristiwa yang sedang didalaminya dan sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, pihaknya belum menetapkan tersangka.

“Kami tidak bisa menuduh, namun harus berdasarkan Fakta yang ada. Kami juga sementara menyelidiki siapa yang membawa kembali Mobil milik korban di Bukit Baruga Makassar,” ujarnya.

“Dalam proses penanganan kasus tersebut Polres Palopo juga di Back Up oleh Polda Sulsel,” tambahnya.

Keluarga korban pun mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berusaha bekerja untuk menyelidiki pelaku pembunuhan almarhumah Feny Ere.

“Kami sangat berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap dan melakukan penangkapan terhadap pelaku. Kami juga sementara mencari ijazah kakak kami. Terkait adanya aksi unjuk rasa di Polres Palopo, pihak Keluarga tidak mengetahuinya,” ungkap Fitta Ere.


(Tribuntimur.com/ Andi Bunayya Nandini/ kompas.com)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Polda Sulsel Bantu Polres Palopo Ungkap Kasus Kematian Feni Ere, Pelaku Masih Buron

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved