Selasa, 7 Oktober 2025

Band Sukatani Diintimidasi

Terungkap Sehari Sebelum Vokalis Band Sukatani Dipecat, Polisi Datangi Yayasan Tanya soal Novi Citra

Ketua Yayasan Al Madani, Khairul Mudakir, membeberkan kronologi lengkap soal pemecatan vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Kolase: Kanal YouTube Official iNews dan Instagram @sukatani.band
NOVI CITRA DIPECAT - (Kiri) Ketua Yayasan Al Madani, Khairul Mudakir menjelaskan pemecatan terhadap vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati pada Selasa (25/2/2025) dan (Kanan) Novi Citra saat menyampaikan permintaan maaf terkait lagu Bayar Bayar Bayar. Tarunika sehari sebelum pemecatan, polisi mendatangi pihak yayasan. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Yayasan Al Madani, Khairul Mudakir, membeberkan kronologi lengkap soal pemecatan vokalis Band Sukatani, Novi Citra Indriyati, dari tempatnya mengajar di SD IT Mutiara Hati, Banjarnegara.

Semua bermula saat pihak yayasan melakukan pendalaman terkait pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Nov Citrai.

Novi Citra dianggap telah melanggar kode etik berupa tidak menutup aurat dan pelanggaran pergaulan antara laki-laki dan perempuan pada saat konser.

Khairul menegaskan, pemecatan Novi tidak ada hubungannya dengan lagunya yang viral berjudul 'Bayar Bayar Bayar'.

"Jadi kasus (pelanggaran etik) Mbak Novi itu bahkan terjadi sebelum viral (lagunya). Kita berhentikan (Novi) pada tanggal 6 Februari 2025 karena pelanggaran terhadap SOP dan kode etik," urainya, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Rabu (26/2/2025).

Baca juga: Soal Kasus Band Sukatani, Mahfud MD: Siapa yang Bisa Bantah di Polisi Banyak Pungli?

Khairul dalam kesempatannya juga mengungkap, sehari sebelum pemecatan terhadap Novi, ada anggota polisi yang mendatangi pihak yayasan pada 5 Februari 2025.

Polisi tersebut berasal dari Polsek setempat.

Meskipun demikian, Khairul memastikan pemecatan Novi tidak ada kaitannya dengan keterangan anggota kepolisian.

"Dari Polsek dia hanya menanyakan data saja, apakah Mbak Novi di SD IT Mutiara Hati. Kami sampaikan (ke polisi) iya."

"Hanya sebatas itu, tidak menyinggung soal konser," imbuhnya.

Bukan dipecat

Khairul membantah telah memecat Novi Citra. Pihaknya hanya memberhentikan sementara yang bersangkutan.

Ia menguraikan, terkait prosedur yang berlaku di Yayasan Al Madani.

Awalnya Novi Citra sudah diberi Surat Peringatan terkait kode etik yang dilanggarnya.

Akan tetapi, SP 1 dan SP 2 tersebut diindahkan hingga Novi Citra disanksi berat karena adanya SP 3.

"Perlu dipahami itu hanya diberhentikan. Berkaitan dengan Mbak Novi ada pelanggaran berat sehingga diberhentikan," kata Khairul.

Khairul menguraikan bedanya diberhentikan dengan dipecat di dalam prosedur yang berlaku di Yayasan Al Madani.

Pada tanggal 6 Febuari 2025 itu, Novi Citra diberhentikan dari mengajar, yang bukan berarti automatis dikeluarkan dari yayasan.

Pihak yayasan memberikan kesempatan untuk vokalis Band Sukatani untuk klarifikasi.

"Ketika dia siap untuk memperbaiki diri ya nanti akan gabung lagi (mengajar). Novi Citra tetap terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)," tambah Khairul.

Baca juga: Semakin Dilarang, Semakin Menyala: Fenomena Sukatani dan Streisand Effect di Era Digital

Yayasan tidak membatasi berseni

Khairul mengungkap, pada dasarnya pihak Yayasan Al Madani tidak membatasi pegawainya dalam berkegiatan di luar sekolah.

Dengan catatan tidak melanggar kode etik maupun SOP yang berlaku.

Seperti membuka aurat dan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terkendali.

"Kami membebaskan seseorang apakah mau berkiprah di mana sesuai potensi terserah. Kita tidak membatasi itu dengan catatan tidak ada kode etik dan SOP yang dilanggar," tandas Khairul.

Komentar pengamat

Pakar Komunikolog, Emrus Sihombing.
Pakar Komunikolog, Emrus Sihombing. (Tribunnews.com/Istimewa)

Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing ikut mengomentari pemecatan vokalis band Sukatani.

Ia menilai, pemecatan Novi Citra tidak lepas dari tekanan dari pihak kepolisian.

"Kalau kita lihat kronologisnya bisa  disimpulkan bahwa ada faktor kedatangan polisi," katanya, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Rabu (26/2/2025).

"Kalau itu dibantah sulit juga untuk diterima karena ada fakta yang berjalan (didatangi polisi)," tambah Emrus. 

Baca juga: Pengamat: Kapolda Jateng Irjen Ribut Harus Diperiksa soal Dugaan Intimidasi pada Band Sukatani

Oleh karenanya, Emrus meminta pihak yayasan lebih bijak dalam melihat persoalan tersebut.

Ia berpendapat pemecatan terhadap Novi Citra bisa dilakukan tidak berdekatan dengan kedatangan polisi dan viralnya lagu Bayar Bayar Bayar.

"Misalnya diberhentikan ataupun dipecat seharusnya dilakukan jauh-jauh hari atau setelah sekian bulan dulu."

"Jangan ada tiba-tiba masalah lalu dilakukan tindakan semacam itu. Tidak baik. Sehingga publik bisa mempersepsikan ada kaitan itu (pemecatan Novi Citra dengan viralnya lagu Bayar Bayar Bayar)," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved