Super Holding Danantara
Demo Tolak Danantara di Cirebon hanya 3 Jam, Mahasiswa Bentangkan Spanduk Negara Pesanan Jokowi
Ratusan mahasiswa di Cirebon demo tolak Danantara, bentangkan spanduk bertuliskan Negara Pesanan Jokowi, PPN 12 persen.
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON- Ratusan mahasiswa dari Aliansi Gerakan Mahasiswa Cirebon menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Cirebon, Senin (24/2/2025).
Mereka menolak pengesahan danantara dan keberlakuan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025, yang dinilai meresahkan masyarakat.
Dalam aksinya, massa menyuarakan hasil kajian mereka bahwa kebijakan tersebut tidak menguntungkan rakyat, justru berpotensi memperburuk kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Pantauan di lokasi, massa tiba di depan Gedung DPRD sekitar pukul 15.30 WIB dengan menggunakan satu mobil komando.
Sebelumnya, mereka sempat melakukan blokade jalur Pantura di simpang empat Jalan Pemuda, Kota Cirebon.
Massa membawa berbagai atribut aksi seperti spanduk, bendera dan sebagian mengenakan almamater.
Satu di antara spanduk yang dibawa bertuliskan "Negara Pesenan Jokowi, PPN 12 persen".
Baca juga: Wamen Investasi Todotua: Danantara Dapat Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Saat tiba di lokasi, mereka langsung membentuk lingkaran dan membentangkan spanduk di tengah jalan.
Sejumlah ban bekas juga dibakar sebagai simbol perlawanan.
"Kami menolak efisiensi anggaran yang katanya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), tapi faktanya tidak jelas!" teriak orator dari atas mobil komando seperti dikutip Tribun, Senin (24/2/2025).
Sementara itu, aparat kepolisian tampak berjaga di depan pintu masuk Gedung DPRD dengan barisan berlapis guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa anggota DPRD terlihat keluar gedung untuk menemui massa dan mendengarkan aspirasi mereka.
Tampak perwakilan mahasiswa beraudiensi dengan dua Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani dan Fitrah Malik.
Sementara itu, ratusan mahasiswa lainnya memenuhi area depan Ruang Griya Sawala DPRD.
Koordinator aksi, Gymnastiar, menyampaikan bahwa mahasiswa membawa tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.