Minggu, 5 Oktober 2025

2 Pemuda Tewas Ditikam di Bengkulu, Pelaku Diduga Lebih dari 1 Orang

Dua pemuda di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, tewas akibat tikaman senjata tajam. Polisi menduga pelaku lebih dari 1 orang.

DOKUMEN POLSEK BERMANI ULU
PENUSUKAN DI REJANG LEBONG - Salah satu pemuda yang tewas akibat keributan saat pesta malam di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu pada Minggu (16/2/2025) pagi. Polisi menduga pelaku lebih dari satu orang 

TRIBUNNEWS.COM - Dua pemuda di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, tewas akibat tikaman senjata tajam.

Mereka adalah Reyliando Rivo Mahendra alias Aldo (22), warga Pasar Atas Curup, Kecamatan Curup dan Fadli Muzaki (19), warga Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu Raya.

Keduanya tewas ketika menghadiri pesta malam di Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Minggu (16/2/2025).

Menurut penuturan Kapolsek Bermani Ulu, Iptu Ronal Pasaribu, kedua korban yang tewas tersebut tak terlibat duel maut.

Kedua pemuda itu diduga kuat menjadi korban penikaman dari pelaku yang berbeda atau teman dari masing-masing korban.

Pasalnya, dari informasi yang didapat, terjadi perselisihan antar-teman kedua korban saat pesta malam itu. 

"Mereka ini (korban tewas ditikam, red) sesama korban," ucap Ronal Pasaribu, dikutip dari Tribun Bengkulu.

Ia menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kepolisian, jelas Ronal, mencari bukti dan keterangan dari sejumlah saksi.

Ia menyebut, pelaku diduga lebih dari dua orang. Aksi penikaman tersebut dilakukan oleh pelaku yang berbeda. 

"Pelakunya kita duga lebih dari dua orang, masing-masing korban ini pelakunya beda," terangnya.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan 2 Pemuda di Rejang Lebong Bengkulu, Bermula dari Pesta Malam

Ronal Pasaribu juga mengungkapkan, kedua korban meninggal akibat tikaman dan kehabisan darah.

Masing-masing korban mengalami satu luka tikaman senjata tajam di tubuhnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara juga diketahui bahwa kedua korban tak terlibat dalam suatu keributan secara langsung sehingga tak mungkin terjadi duel maut.

"Masing-masing korban terdapat 1 luka tikam, bukan duel maut," ucap Ronal.

Kronologi Peristiwa

Berdasarkan laporan polisi, kejadian berawal saat para korban dan teman-temannya sedang menghadiri pesta malam.

Di lokasi itu, saksi Riri (18) diberikan minuman oleh pemuda yang ada di pesta tersebut yang belum diketahui Identitasnya.

Kemudian saksi memberikan lagi minuman itu kepada temannya, yaitu Depsa (29).

Pada saat itu, pemuda yang memberikan minuman itu merasa tersinggung dan langsung menampar saksi Depsa.

Melihat kejadian itu, saksi Riri berteriak sehingga mengundang masyarakat untuk melerai. Tidak lama kemudian terjadi keributan di lokasi pesta tersebut.

Diduga saat inilah korban Fadli Muzaki (19) terkena tikaman senjata tajam. 

Berdasarkan keterangan warga setempat, Firza (22), korban Fadli mengalami luka tusuk.

Korban berbicara kepada saksi bahwa dirinya sudah kena tusukan di bagian punggung sebelah kanan. 

Saat pergi meninggalkan lokasi, korban sudah tak sanggup lagi berjalan dan oleh saksi dibawa menuju Puskesmas Bangun Jaya.

Namun, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas.

Setelah terjadi keributan itu, korban Aldo dan sejumlah saksi memutuskan untuk meninggalkan pesta dan kembali ke Curup.

Mereka pulang dengan mengendarai kendaran jenis pikap yang dikendarai oleh korban.

Korban sebagai pengemudi, kemudian di sebelahnya ada istri korban Jeni (26) dan sejumlah temannya, yaitu Vina (21), Depsa (19), Diki di kabin depan. Sementara itu, Bima (18) dan Vika (17) di bak belakang. 

Ketika melewati lokasi pesta, mobil korban dihadang oleh orang tak dikenal.

Sekitar enam orang melakukan pemukulan menggunakan balok kayu pada bagian kaca mobil sebelah kanan. 

Pada saat itu, saksi Bima dan Vika sempat ditarik oleh orang tak dikenal. 

Selanjutnya, mobil terus melaju menuju Curup dan dikejar oleh orang yang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor sekitar kurang lebih delapan kendaraan. 

Sekitar 500 meter dari lokasi pesta, mobil korban mengalami kecelakan dengan menabrak mobil masyarakat yang terparkir di depan rumah.

Setelah itu, saksi Depsa, Diki, Bima, dan Vika berlari ke arah jurang untuk menyelamatkan diri.

Namun, korban Aldo, saksi Jeni, dan saksi Vina masih berada di dalam mobil. 

Di sana diduga terjadi aksi massa yang menyebabkan korban Aldo terkena tikaman di bagian leher. 

Setelah kejadian, saksi Jeni yang merupakan istri korban meminta pertolongan kepada masyarakat untuk membawa korban ke rumah sakit As-salam Curup.

Namun setelah sampai di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. 

Kemudian kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke Polres Rejang Lebong

Kasi Humas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak mengatakan, saat pesta malam berlangsung, banyaknya muda-mudi yang menghadiri pesta sudah dalam pengaruh minuman keras.

Dari peristiwa itu, Fadli dan Aldo ditemukan pada lokasi yang berbeda, tetapi berawal dari adanya pesta malam dengan lokasi yang sama. 

Kedua korban ini meninggal dunia akibat satu luka tikaman senjata tajam. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Pelaku Pembunuhan 2 Pemuda di Rejang Lebong Bengkulu Diduga Lebih dari Satu Orang.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved