Senin, 29 September 2025

Keracunan Massal di Sleman

Kondisi Terkini Keracunan Massal di Sleman: 47 Korban Masih Dirawat di Rumah Sakit

Kondisi terkini keracunan massal yang dialami warga di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, setelah menyantap hidangan pernikahan.

Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
KERACUNAN MASSAL MAKANAN HAJATAN - Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY terus bertambah. Sejauh ini, data sementara lebih kurang terdapat 151 orang yang bergejala. Sebagian dari mereka menjalani perawatan kesehatan di Posko setempat maupun di sejumlah Rumah Sakit. Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, mengatakan data sementara ada 151 orang yang bergejala. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mengalami keracunan setelah menyantap hidangan pesta pernikahan.

Terkini, sampai Selasa (11/2/2025) siang, kondisi berangsur melandai dan hampir tak ditemukan lagi kasus baru.

Berdasarkan data sementara, akumulasi jumlah korban keracunan ada 162 orang, tetapi setelah divalidasi menjadi 148 jiwa.

Dari jumlah tersebut, sebagian warga kondisinya sudah membaik dan menjalani rawat jalan.

Sementara itu, jelas Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, 47 lainnya masih opname di rumah sakit (RS). 

"Hari ini alhamdulillah sudah landai, kasusnya juga sudah banyak berkurang. Hampir tidak ada kasus baru lagi." 

"Mudah-mudahan sudah selesai tinggal meyelesaikan yang kemarin. Yang masih opname di rumah sakit 47 orang," ujar Diana Kusumawati, Selasa (11/2/2025), dilansir Tribun Jogja.

Ia menyatakan bahwa posko kesehatan penanganan keracunan di Krasakan per hari ini mulai tutup.

Pasalnya, tren kasus sudah mulai melandai dan hampir tak ditemukan lagi kasus baru.

Nantinya, posko terpadu juga pelan-pelan akan ditarik dan digantikan oleh posko mandiri.

Posko mandiri ini adalah inisiatif warga untuk membantu pemulihan korban yang masih bergejala dan kesulitan beraktivitas. 

Baca juga: 2 Acara yang Berujung Keracunan Massal di Sleman Sajikan Siomay, Produsen Langsung Klarifikasi

"Jadi nanti tinggal posko mandiri dari warga membantu warga yang bergejala." 

"Karena kan masih ada yang dirawat di RS sehingga warga inisiatif memberikan makan karena aktivitas masih kesulitan," jelasnya. 

Berbeda dengan hari sebelumnya, aktivitas di posko cukup lengang.

Hari ini sudah tidak ada lagi warga yang diobservasi.

Aktivitas di posko hanya tinggal pengobatan ringan, koordinasi, dan penataan administrasi.

Terpisah, Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo berujar, penyebab dari keracunan massal ini diduga bersumber dari hidangan makanan.

Oleh sebab itu, sampel makanan yang dihidangkan dalam pesta pernikahan itu telah diuji di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi DIY.

Dugaan sementara, warga mengalami keracunan lantaran mengonsumsi siomay.

Adapun siomay dari dapur yang sama disajikan dalam acara arisan di Mlati dan warga yang menyantapnya mengalami keracunan.

Namun, pihak kepolisian belum berani mengambil simpulan lantaran masih menunggu hasil pengujian laboratorium. 

"Sementara seperti itu (dugaan dari siomay). Tapi kita lihat dulu hasilnya (pengujian laboratorium). Karena makanan yang disajikan banyak." 

"Tapi di tempat lain juga ada, yang mengonsumsi makanan (siomay itu) ternyata ada juga korban. Sekarang kami masih menunggu hasil laboratorium," ujar Edy.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul UPDATE Kasus Keracunan Hidangan Hajatan di Tempel Sleman: 47 Orang Masih Dirawat di RS.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan