Sabtu, 4 Oktober 2025

Sosok Aipda Arham, Polisi Sinjai Akhiri Hidup usai Ditangkap BNN, Diduga Terlibat Kasus Narkoba

Berikut sosok Aipda Arham alias AR, anggota polisi yang akhiri hidup usai ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN).

Cerita Facebook Rita Asrita
POLISI AKHIRI HIDUP - Potret Aipda Arham alias AR, oknum anggota Polres Sinjai yang diunggah di cerita Facebook Rita Asrita Senin (3/2/2025). Aipda AR dikabarkan akhiri hidup dengan cara menenggak cairan pembersih kaca saat ditangkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (3/2/2025). Aipda AR diduga terlibat kasus narkoba. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Aipda Arham alias AR, anggota polisi yang akhiri hidup usai ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN).

Dirangkum dari Tribun-Timur.com, Aipda Arham bertugas di Polres Sinjai, Polda Sulawesi Selatan.

Ia kelahiran tahun 1987 atau saat tutup usia berumur 38 tahun.

Arham berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua alias Aipda.

Pangkat ini merupakan pangkat Bintara Tinggi tingkat satu di Kepolisian Republik Indonesia. 

Lambang pangkat Aipda adalah satu balok perak bergelombang di pundaknya.

Baca juga: Sosok Pratu Andi Tambaru Akhiri Hidup, Gagal Nikahi Kekasih gegara Camer Tuntut Mahar Rp250 Juta

Kronologi penangkapan Aipda Arham

Penangkapan Aipda Arham bermula saat Tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan mengamankan seorang pelaku penyalahgunaan narkoba beberapa waktu lalu.

Pelaku tersebut mengaku mendapatkan barang harap dari oknum polisi, yakni Aipda Arham.

Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah menjelaskan, pihaknya lalu melakukan pengembangan kasus.

Tim kemudian diterjunkan untuk menggeledah rumah Aipda Arham.

Di lokasi tersebut, BNNP Sulsel mengamankan sejumlah barang bukti yang mengarah ke tindak penyalahgunaan narkoba.

"Kami lakukan penggeledahan dan menemukan beberapa barang bukti. Setelah itu, kami amankan Aipda AR," ucapnya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Ardiansyah melanjutkan belum banyak informasi yang dapat digali dari Aipda Arham.

Oknum tersebut kemudian dititipkan di Mapolres Sinjai dengan penjagaan provost pada Sabtu (1/2/2025).

"Kami memang belum melakukan pemeriksaan, hanya interogasi sebentar saja, kemudian kami lakukan pengembangan," tambahnya.

Baca juga: Polisi Berpangkat Bripka Ditemukan Tewas di Bandar Lampung, Diduga Akhiri Hidup

Tenggak cairan pembersih lantai

Ardiansyah kemudian membeberkan detik-detik tewasnya Aipda Arham.

Semua bermula saat BNNP Sulsel hendak membawa yang bersangkutan ke Makassar guna diperiksa lebih lanjut.

Aipda Arham diangkut dengan mobil dengan penjagaan petugas, pada Senin (3/2/2025) malam.

Entah apa yang ada dibenak Aipda Arham, ia langsung menenggak cairan pembersih yang terdapat di dalam mobil.

"Ternyata anggota itu (Tim BNNP) sudah lama menyimpan cairan pembersih itu di belakang, nah dilihat sama anggota tersebut, jadi dia langsung teguk aja," ungkap Ardiansyah, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Ketika itu, Tim BNNP Sulsel belum menyadari Aipda Arham berusaha akhiri hidup.

Insiden tersebut baru diketahui setelah yang bersangkutan muntah-muntah di dalam mobil.

Tim BNNP Sulsel kemudian melarikan Aipda Arham di sebuah rumah sakit di wilayah Bulukumba.

Takdir berkata lain, nyawa yang bersangkutan tidak bisa diselamatkan.

Jenazah Aipda Arham kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk diautopsi.

Ardiansyah belum bisa membeberkan hasilnya ke publik.

"Ini menunggu hasil autopsi Bhayangkara, karena para dokter di situ belum ada hasilnya."

"Jadi untuk lebih jelasnya, menunggu hasil autopsi nantinya," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Brigpol JFS Ditemukan Tewas di Samosir, Diduga Akhiri Hidup

Kata Istri

Istri Aipda Arham, Andi Tenri menilai kematian suaminya penuh kejanggalan.

Ia mengaku, sebelum dilaporkan tewas, Aipda Arham tiba-tiba menghilang selama dua hari.

Bahkan, tidak mengetahui sang suami ditangkap oleh BNNP Sulsel.

"Kronologi saya tidak tau. Suami saya ditangkap, saya tidak tahu."

"Suami saya ditangkap, pihak BNN tidak ada yang tanya saya," katanya, dikutip dari kanal YouTube METROTV.

Andi Tenri kini meminta pihak perwajib mengusut kematian suaminya agar menjadi jelas.

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email [email protected].

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul  Kronologi Penangkapan  Aipda AR Oknum Polisi Polres Sinjai, Meninggal saat Dibawa ke Makassar

(Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved