Mayat dalam Koper di Ngawi
Antok Tak Kesulitan Mutilasi Kekasih Gelapnya Meski Pakai Pisau Dapur, Incar Bagian Persendian
Pernah potong kambing, Antok akui tak kesulitan saat mutilasi kekasih gelapnya Uswatun Khasanah, incar bagian persendian.
Tidak dijelaskan bagaimana pengakuan RTH ketika melakukan tindakan di luar batas itu.
Baca juga: Gaya Hidup Antok Tersangka Mutilasi Uswatun Khasanah Diungkap Tetangga: Angkuh, Gonta Ganti Mobil
PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi mengungkapkan, tersangka mengaku memperoleh kemampuan karena pernah memotong daging kambing.
"Penuturannya, ia pernah memotong kambing sehingga tahu bagian sendinya, karena sama seperti manusia," ujar Fauzi.
Tersangka memiliki pemahaman yang cukup dalam mengiris atau memotong daging. Sehingga, tersangka tidak merasa terlalu sulit saat terpaksa bertindak kejam pada jasad UK untuk menghilangkan jejak kejahatannya.
"Bukan sering memotong kambing. Tetapi pernah memotong kambing. Dia ini pintar, berpengalaman. Sering lihat YouTube," tambahnya.
Tersangka mengeksekusi korban dengan cara menjerat lehernya hingga terjatuh dan kepalanya mengalami pendarahan hebat.
"Setelah korban jatuh, tersangka menutupinya dengan seprei. Lalu ia mengambil koper di Tulungagung di rumah pribadinya," katanya.
Kemudian tersangka menutupi tubuh korban dengan selimut kasur kamar hotel itu. Dan bergegas pergi untuk mencari dan mengambil koper di kamarnya.
"Ia bingung mau dimasukkan mobil ketahuan orang kan. Makanya ia pulang mengambil koper. Saat dimasukkan ke koper tidak cukup. Nah, langsung dipotong," pungkasnya.
Baca juga: Tabiat Antok Tersangka Mutilasi Uswatun Khasanah: Sempat Nyanyi Sephia, Menangis hingga Minta Maaf
Meski begitu dingin dan kejam saat mengeksekusi Uswatun Khasanah namun Antok kemudian mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban.
Antok yang mengenakan kaus dan celana berwarna oranye bertuliskan 'Tahanan Dittahti Polda Jatim' itu, berjalan cepat selama digelandang petugas kepolisian berpakaian sipil.
Kedua pergelangan tangannya tampak diborgol ke belakang sisi pinggangnya. Lalu wajahnya cuma tampak separuh bagian mata dan dahi.
Karena dipakaikan oleh petugas kepolisian dengan masker penutup hidung dan mulut berwarna biru gelap kehitaman.
Antok saat dikejar-kejar awak media mengaku menyesal menghilangkan nyawa korban dengan begitu sadisnya.
"Ya saya menyesal," ujar Antok seraya menundukkan kepala selama berjalan cepat menyibak kerumunan awak media yang berjejal mengarahkan lensa kameranya ke wajahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.