Selasa, 30 September 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Suami Siri Uswatun Khasanah Tak Ada saat Pemakaman Istri yang Ditemukan Tewas Dalam Koper di Ngawi

Keberadaan suami Uswatun Khasanah tidak diketahui saat pemakaman sang istri yang mayatnya ditemukan termutilasi di dalam koper di Ngawi.

Surya.co.id Febrianto Ramadani/Dok. Polres Ngawi
Ana Yuliani menunjukkan foto Uswatun Khasanah, yang jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi (kiri). Koper merah berisikan jasad Uswatun dievakuasi pihak kepolisian (kanan) - Jasad Uswatun yang ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Kamis (23/1/2025), telah dimakamkan di Blitar, Jumat (24/1/2025). 

"Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja," pungkas dia.

Sebagai informasi, suami siri ini merupakan pernikahan ketiga Uswatun.

Dari dua pernikahan sebelumnya, Uswatun dikaruniai masing-masing satu anak, namun berakhir bercerai.

Korban Tewas karena Dicekik

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.

Korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.

Baca juga: Kisah Pilu Asmara Uswatun, Wanita Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Tegur Mantan Akan Menyesal

"Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan."

"Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban," jelas Joshua, Jumat.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

"Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia," imbuh dia.

Diketahui, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

Penemuan mayat itu bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

"Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali."

"Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi," ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved