Longsor di Pekalongan
Cerita Korban Selamat dari Longsor di Pekalongan, Didik Merasa Beruntung Bisa Lari ke Sawah
Inilah cerita korban selamat dari longsor di Pekalongan Jawa Tengah. Beruntung bisa lari ke area persawahan
Saat sampai di pom bensin lagi, ia melihat lokasi tersebut sudah rata dengan tanah.
Kesaksian Warga Lainnya
Seorang warga, Suyitno (70) menceritakan detik-detik saat longsor terjadi.
Ia menuturkan, saat longsor terjadi, rumah pak carik rata terbawa longsor.
"Iya ini rumahnya Pak Carik. Itu di atasnya rumahnya pendeta, terbawa longsor," katanya, Rabu (22/1/2025).
Kepada TribunJateng.com, saat longsor terjadi, warga sekitar mendengar suara teriakan di area rumah terdampak longsor.
Warga pun langsung keluar rumah sambil membawa lampu senter karena listrik padam.
Mulanya, warga mengira suara teriakan tersebut merupakan suara orang terjatuh.
Namun, saat warga keluar rumah, mereka melihat sejumlah rumah roboh bahkan jalan tak bisa dilewati karena longsor.
"Di bawah pada teriak, tolong, tolong. Rumahnya Pak Kodir yang di atas sudah tidak kelihatan, jadi kaya perbukitan," ungkapnya.
Suyitno menuturkan, rumah yang terkena longsor di antaranya rumah Pak Carik atau Sekretaris Desa, Sularso dan rumah pendeta Wahidi.
Baca juga: Viral Suasana Allo Coffee Sebelum Longsor di Pekalongan, Pembangunan Kafe Disorot Dandim
"Pak pendeta itu ada dua orang, Pak Wahidi dan istrinya Ibu Ning. Lalu rumahnya pak carik, Pak Sularso, istri dan anaknya," jelasnya.
Daftar Korban
Per Kamis (23/1/2025) malam, ada 21 satu korban tewas yang berhasil dievakuasi.
Korban terakhir yang ditemukan bernama Diyatno (42) warga Desa Gumelem.
"Hari ini, korban ditemukan tim SAR gabungan satu orang, lokasinya di persawahan melintasi dari jalan raya."
"Dari rumah pak carik sekira 500 meter jauhnya," kata Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya kepada TribunJateng.com, Kamis (23/1/2035).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.