Viral Siswi SMA di Cianjur Antre Tes Kehamilan: Sudah Dilakukan 2 Tahun, Diklaim Orang Tua Setuju
Viral video yang memperlihatkan bahwa siswi SMA di Cianjur antre di toilet untuk tes kehamilan. Kepsek mengakui dan disebut sudah dilakukan 2 tahun.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Viral sebuah video di media sosial (medsos) yang memperlihatkan sejumlah siswi SMA di Kabupaten Cianjur tengah antre di depan toilet sekolah.
Adapun siswi yang mengantre tersebut dinarasikan tengah menjalani tes kehamilan.
Tampak, siswi saling bergantian memasuk dua toilet yang berada di sekolah tersebut. Lalu, tiap siswi didampingi seorang guru perempuan saat memasuki toilet.
Selanjutnya, terlihat di akhir video bahwa seorang siswi yang sedang diperikasa dengan alat yang diduga digunakan untuk tes kehamilan.
Berdasarkan informasi yang didapat Tribun Jabar, kegiatan tersebut terjadi di SMA Sulthan Baruna di Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kepala Sekolah: Tes Kehamilan Berjalan 2 Tahun, Disetujui Orang Tua Murid
Kepala Sekolah SMA Sulthan Baruna, Sarman tidak ingin kegiatan di sekolahnya yang viral di media sosial itu sebagai tes kehamilan.
Dia menegaskan para siswi di sekolahnya hanya tengah menjalani check up kesehatan secara rutin.
Kendati tak ingin disebut sebagai tes kehamilan, Sarman mengatakan tujuan dari adanya kegiatan tersebut untuk mengantisipasi siswi yang mengandung akibat pergaulan bebas atau menjadi korban rudapaksa.
"Jadi bahasanya bukan tes kehamilan ya, terlalu gimana gitu, tapi kita lebih menyebut checkup. Checkup itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," ucap Sarman pada Rabu (22/1/2025), dikutip dari Tribun Jabar.
Sarman menjelaskan adanya kegiatan tersebut berawal dari adanya kasus seorang siswi tengah mengandung dan berujung dinikahkan pada tiga tahun lalu.
"Iya kita tidak ingin lagi kecolongan, karena sekitar 3 tahun lalu, ada seorang siswi yang memang mengandung. Kondisi siswi itu diketahui ketika orangtua bersangkutan datang untuk menikahkan anaknya," ucapnya.
Baca juga: Viral Bocah SD Jember Diduga Di-bully, Tubuh Terendam di Got, Polisi: Pesta Miras
Dia mengungkapkan tidak ingin siswi yang bersekolah di tempatnya mengalami kejadian serupa sehingga merenggut masa depannya dan mencoreng nama baik sekolah.
Sarman mengungkapkan kegiatan tersebut sudah berjalan selama dua tahun dan diklaim olehnya telah disetujui oleh komite sekolah dan orang tua murid.
"Maka dari itu, tes check up atau kehamilan siswi dilakukan di lingkungan sekolah yang telah berjalan selama dua tahun terakhir. Kegiatan tersebut juga atas persetujuan komite sekolah serta para orangtua," kata dia.
Dinas Pendidikan Jabar Sayangkan Kegiatan Tes Kehamilan Bocor, Bakal Panggil Kepsek
Terpisah, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) VI Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar, Nonong Winarti menyayangkan kegiatan tes kehamilan di SMA Sulthan Baruna itu bisa bocor di media sosial lewat sebuah rekaman video.
Akibat hal tersebut, Nonong berencana memanggil Kepala Sekolah Sulthan Baruna, Sarman utnuk dimintai klarifikasi terkait viralnya rekaman video tersebut.
"Tadi saya sudah mengumpulkan para kepala sekolah SMA atau SMK baik negeri atau swasta di Cianjur. Kecuali yang jarak sekolah cukup jauh," katanya.
Kendati demikian, Nonong mengatakan dirinya sudah menghubungi Sarman untuk dimintai konfirmasi lewat sambungan telepon.
Selain terkait viralnya video tersebut, dia menyebut turut bertanya ke Sarman terkait urgensi dari adanya kegiatan tes kehamilan tersebut.
"Saya sudah memanggil kepala sekolah SMA Sulthan Baruna untuk datang ke Kantor KCD VI, untuk mengklarifikasi seluruhnya, tidak hanya rekaman video viral saja, tapi juga soal urgensi tes kehamilan kepada para siswinya," katanya.
Lebih lanjut, Nonong menyayangkan kegiatan tes kehamilan yang bersifat privasi bisa viral lewat sebuah video di media sosial.
Dia mengatakan, pihaknya sudah sering memberikan edukasi etika penggunaan media sosial di lingkungan sekolah kepada guru dan siswa atau siswi.
"Ketika tidak memiliki etika dalam penggunaan media sosial yah seperti ini. Bagimana ketika jika wajah dari para siswi itu terekspos atau tersebar luas, itu bakal berdampak juga terhadap psikologis siswinya," katanya.
Selain itu Nonong mengatakan, pihaknya tidak memiliki wewenang dalam untuk memberikan sanksi kepada guru yang telah mengupload rekaman video sejumlah siswi yang tes kehamilan.
"Terkait dengan saksi kita serahkan kepada pihak sekolah. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita bermedia sosial dengan etika yang baik serta tujuan baik juga," kata dia
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jabar dengan judul "Kepala SMA Sulthan Baruna Cidaun Cianjur Bantah Para Siswinya Tes Kehamilan: Cuma Check Up"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.