Selasa, 7 Oktober 2025

Longsor di Pekalongan

Kendala Evakuasi Korban Longsor Pekalongan: Akses Jalan Terputus dan Intensitas Hujan Tinggi

Proses evakuasi korban longsor Pekalongan masih berlangsung. Sebanyak 16 orang meninggal akibat longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025).

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Dokumentasi BNPB
Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi korban meninggal akibat longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Sebanyak 16 orang dilaporkan meninggal dan 10 orang mengalami luka-luka.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi, mengatakan hujan di wilayah Pekalongan mempersulit proses evakuasi.

Selain itu, akses menuju titik longsor sulit dilewati lantaran tertimbun tanah.

“Untuk ke depannya yang masih tertimbun tanah lebih dalam, kami berharap ada dukungan dari alat berat, tetapi proses untuk mencapainya tidaklah mudah. Terlebih lagi, di lokasi yang terendam, terdapat juga banjir, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara bertahap,” bebernya, Selasa (21/1/2025).

Upaya pencarian dilakukan relawan, Basarnas, hingga petugas BPBD Jateng.

“Kita tetap melakukan pencarian, karena waktunya tidak panjang, kita kejar-kejaran dengan cuaca, tidak bisa saling menunggu,” tegasnya.

Sementara itu, relawan PMI, Eko Purwanto, menyatakan proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena kendaraan roda empat tak dapat mencapai titik longsor.

Pihaknya telah menyiapkan tempat pengungsian untuk menghindari bencana susulan.

"Informasi mengenai korban yang hilang masih simpang siur, kami terus berkoordinasi untuk mendapatkan kepastian," tandasnya.

Longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) menimbun dua rumah serta sejumlah kendaraan.

Baca juga: Video Banjir dan Tanah Longsor di Pekalongan, Sekdes Jadi Korban Tewas

Akses jalan terputus setelah dua buah jembatan rusak.

Sebanyak 10 orang mengalami luka-luka da telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Berdasarkan siaran pers BNPB, wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari kedepan hingga Kamis (23/1/2025).

BNPB meminta warga yang tinggal di dekat tebing untuk waspada dan mengecek kondisi tanah secara berkala.

Warga juga diimbau mencari lokasi evakuasi jika terjadi hujan selama dua jam lebih.

Sebelumnya, Sekda Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, membenarkan longsor memakan korban jiwa dan proses pencarian jenazah masih berlangsung.

Ia menjelaskan hujan yang terjadi sejak Senin mengakibatkan longsor di sejumlah titik seperti Desa kasimpar, Tlogohendro, serta Gumelem.

Baca juga: Update: 17 Orang Meninggal Akibat Longsor di Petungkriyono Pekalongan

Longsor juga memutus akses menuju Petungkriyono dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirim bantuan logistik kesana.

"Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada."

"Kemungkinan yang bisa dilewati melalui Wanyasa, Banjarnegara," tandasnya.

Yulian Akbar menerangkan salah satu korban meninggal merupakan Sekdes Kasimpar.

"Satu keluarga, yang sudah ketemu sekdes sama anaknya, meninggal dunia."

"Korban paling banyak di Desa Kasimpar. Tertimbun longsoran tebing. Ada itu sampai satu rumahnya sekdes tertimbun," terangnya.

Tentang data pengungsi, pihaknya belum dapat memastikan jumlah warga yang terdampak longsor dan banjir di Pekalongan.

"Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ya. Ini kami sedang menyiapkan dapur umumnya. Nanti mungkin tak update lagi datanya."

"Kalau tadi malam pasti ada yang mengungsi. Di kedungwuni, mengungsi sementara ke keluarganya atau tetangganya," lanjutnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sekda Pekalongan Akbar : Sekdes Kasimpar Jadi Korban Tewas Longsor dan Banjir Bandang Petungkriyono

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Indra Dwi) (Kompas.com/Ferril Denis)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved