Sabtu, 4 Oktober 2025

Longsor di Pekalongan

Hujan Intensitas Tinggi akibatkan Longsor dan Banjir di Pekalongan, 16 Orang Meninggal

Sebanyak 16 orang meninggal akibat longsor di Pekalongan, Jawa Tengah. Hujan intensitas tinggi juga mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
Tribun Jateng
Banjir bandang disertai tanah longsor melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Longsor yang terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mengakibatkan 16 orang meninggal.

Proses pencarian korban meninggal akibat longsor masih dilakukan tim SAR gabungan.

Longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) menimbun dua rumah serta sejumlah kendaraan.

Akses jalan terputus setelah dua buah jembatan rusak.

Sebanyak 10 orang mengalami luka-luka da telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sejumlah wilayah di Pekalongan juga terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi.

Berdasarkan siaran pers BNPB, wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari kedepan hingga Kamis (23/1/2025).

BNPB meminta warga yang tinggal di dekat tebing untuk waspada dan mengecek kondisi tanah secara berkala.

Warga juga diimbau mencari lokasi evakuasi jika terjadi hujan selama dua jam lebih.

Sebelumnya, Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, membenarkan longsor memakan korban jiwa dan proses pencarian jenazah masih berlangsung.

"Sementara informasi yang meninggal dunia ada 11 orang dan yang sudah ditemukan 4 orang. Ini masih proses evakuasi korban."

Baca juga: Banjir & Longsor di Pekalongan Tewaskan 11 Korban, Sekdes Kasimpar & Anaknya Dikabarkan Tewas

"Ini masih bisa berubah. Sementara sudah diketemukan 4 orang," bebernya, Senin, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia menjelaskan hujan yang terjadi sejak Senin mengakibatkan longsor di sejumlah titik seperti Desa kasimpar, Tlogohendro, serta Gumelem.

Longsor juga memutus akses menuju Petungkriyono dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirim bantuan logistik kesana.

"Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada."

"Kemungkinan yang bisa dilewati melalui Wanyasa, Banjarnegara," tandasnya.

Yulian Akbar menerangkan salah satu korban meninggal merupakan Sekdes Kasimpar.

"Satu keluarga, yang sudah ketemu sekdes sama anaknya, meninggal dunia."

"Korban paling banyak di Desa Kasimpar. Tertimbun longsoran tebing. Ada itu sampai satu rumahnya sekdes tertimbun," terangnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: 11 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Petungkriyono Pekalongan

Terkait data pengungsi, pihaknya belum dapat memastikan jumlah warga yang terdampak longsor dan banjir di Pekalongan.

"Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ya. Ini kami sedang menyiapkan dapur umumnya. Nanti mungkin tak update lagi datanya."

"Kalau tadi malam pasti ada yang mengungsi. Di kedungwuni, mengungsi sementara ke keluarganya atau tetangganya," lanjutnya.

Sejumlah alat berat telah berada di titik longsor untuk mengevakuasi para korban.

"Yang lokasi atas sudah kita buka aksesnya dengan alat berat, termasuk evakuasi para korban bersama dengan para relawan."

"Ini infonya masih bersifat sementara ya, kita sedang petakan," pungkasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sekda Pekalongan Akbar : Sekdes Kasimpar Jadi Korban Tewas Longsor dan Banjir Bandang Petungkriyono

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Indra Dwi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved