Sertu Hendri Ditangkap
Sertu Hendri Lolos dari Penyergapan, Kabur Lewat Gorong-gorong, TNI dan Brimob Pulang Tangan Kosong
Terkuak cara Sertu Hendri bisa lolos dari penyergapan TNI dan Brimob, padahal rumah persembunyiannya sudah dikepung, lewat gorong-gorong.
Selama berada di Belitung, lanjut Evi, beberapa kali Sertu Hendri ke rumah orang tua Evi yang persis berada di sebelah rumahnya.
Keperluan Sertu Hendri untuk mencari Kiki dan meminta untuk kembali hidup bersama.
Lantaran Kiki sudah tidak mau lagi, akhirnya adik kandung Evi tersebut memilih kabur dari rumah.
"Tapi selama di Belitung ini Hendri tidak tidur di sini (rumah Evi, red), tapi tidur di rumah kontrakannya di Kamboja. Setahu saya Hendri tinggal sendiri di rumah kontrakan itu," tuturnya.
Wanita berkulit sawo matang tersebut mengaku sempat ngobrol dan berkomunikasi dengan Sertu Hendri pada Senin (13/1/2025) malam.
Sebelumnya diketahui, Sertu Hendri merupakan desersi Korem 042 Gapu/Jambi sejak tahun 2024, dan sempat terlibat kasus perampokan pada tahun 2023.
Pelariannya ke Belitung membuat heboh dan sempat bersembunyi di rumah Evi Yolanda beralamatkan Jalan Lettu Mad Daud RT 09, RW 04 Lingkungan III Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Namun hingga sekarang Sertu Hendri yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) itu masih dalam pengejaran, lantaran berhasil kabur dari kejaran aparat gabungan.
Kondisi Serma Rendi, anggota Subdenpom Persiapan Belitung
Serma Rendi dalam keadaan membaik, setelah peluru yang bersarang di tubuhnya berhasil diangkat tim medis RSUD Marsidi Judono, Tanjungpandan.
Peluru masuk dari sisi kiri dada bawah, menembus 3 sentimeter di bawah kulit dan bersarang di sekitar ulu hati.
Peluru tersebut berhasil diangkat berkat persiapan matang tim medis.

Dokter Spesialis Anastesi RSUD Marsidi Judono, dr Hendra SpAn mengungkapkan operasi dilakukan pada pukul 11.00 WIB sesuai rencana.
Sebelum operasi, tim medis memastikan posisi peluru melalui serangkaian pemeriksaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.
"Kami melakukan marking dengan jarum untuk menandai posisi peluru yang bersarang di sekitar ulu hati.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.