Senin, 6 Oktober 2025

Sertu Hendri Ditangkap

Sosok Evi Yolanda, Pemilik Rumah yang Sempat Jadi Tempat Persembunyian Sertu Hendri Desertir TNI AD

Berikut ini sosok Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri.

Kolase Pos Belitung/Disa
Sosok Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini sosok Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri.

Hubungan Evi Yolanda dengan Sertu Hendri adalah kakak angkat sekaligus kakak ipar, lantaran Hendri pernah menikah siri dengan adik kandung Evi.

Kepada Pos Belitung (Tribun Network), ia mengungkapkan keberadaan sang adik, Kiki, yang merupakan istri siri dari Sertu Hendri.

Istri siri Sertu Hendri, bernama Kiki. Perempuan yang semula berstatus janda itu, sempat menjalin rumah tangga dengan pelaku penembakan prajurit Subdenpom Persiapan Belitung Serma Randi.

Namun, menurutnya, hubungan rumah tangga Kiki dan Sertu Hendri sempat kandas sekitar satu tahun belakangan, lantaran Sertu Hendri pindah tugas ke Korem 042 Gapu/Jambi.

Bahkan keduanya selama satu tahun terakhir tak saling berkomunikasi. 

Bahkan Evi Yolanda sudah menganggap keduanya bukan suami istri lagi, lantaran sudah satu tahun tidak hidup bersama.

Hanya saja, tiga pekan belakangan, tiba-tiba Sertu Hendri kembali datang ke Belitung dan muncul lagi di kehidupan Kiki. 

Hal itu membuat Kiki tidak nyaman dan memilih untuk kabur dari rumah.

Kiki sudah tidak pulang ke rumah sekitar satu pekan lebih. 

Sementara anak Kiki dititipkan kepada orang tuanya.

"Sudah tidak di rumah Kiki itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang, sudah seminggu lebih kabur dari rumah," ungkap Evi Yolanda kepada Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025) kemarin.

Evi menjelaskan, selama berada di Belitung beberapa kali Sertu Hendri  ke rumah orang tua Evi yang persis berada di sebelah rumahnya.

Keperluan Sertu Hendri untuk mencari Kiki dan meminta untuk kembali hidup bersama. 

Lantaran Kiki sudah tidak mau lagi, akhirnya adik kandung Evi tersebut memilih kabur dari rumah.

"Tapi selama di Belitung ini Hendri tidak tidur di sini (rumah Evi, red), tapi tidur di rumah kontrakannya di Kamboja. Setau saya Hendri tinggal sendiri di rumah kontrakan itu," tuturnya.

Wanita berkulit sawo matang tersebut mengaku sempat ngobrol dan berkomunikasi dengan Sertu Hendri pada Senin (13/1/2025) malam.

Sertu Hendri merupakan desersi Korem 042 Gapu/Jambi sejak tahun 2024, dan sempat terlibat kasus perampokan pada tahun 2023.

Pelariannya ke Belitung membuat heboh dan sempat bersembunyi di rumah Evi Yolanda beralamatkan Jalan Lettu Mad Daud RT 09, RW 04 Lingkungan III Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Namun hingga sekarang Sertu Hendri yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) itu masih dalam pengejaran, lantaran berhasil kabur dari kejaran aparat gabungan. 

Sertu Hendri 

Insiden yang melibatkan Sertu Hendri, seorang desertir dari TNI Angkatan Darat, mengejutkan publik.

Pada Senin, 13 Januari 2025, Sertu Hendri terlibat dalam penembakan terhadap personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi, yang kini dalam perawatan di RSUD Marsidi Judono.

Peristiwa ini menjadi sorotan setelah Hendri berhasil melarikan diri dari kepungan tim gabungan TNI dan Polres Belitung yang berusaha menangkapnya.

Bagaimana Kronologi Peristiwa Penembakan dan Pengejaran?

Insiden ini berawal ketika istri Sertu Hendri melaporkan adanya penganiayaan dan teror yang dilakukan oleh suaminya.

Dalam penyelidikan, terungkap bahwa Hendri telah berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2024.

Setelah mendapatkan informasi mengenai keberadaan Hendri, tim gabungan dengan puluhan personel mengepung rumahnya di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Kampung Parit, pada Selasa, 14 Januari 2025.

Keberadaan tim gabungan ini sempat menghebohkan warga sekitar.

Prajurit TNI Kena Tembak

Dalam pengepungan kemarin, terjadi insiden penembakan terhadap personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi.

Korban mengalami luka tembak di punggung kiri dan kini menjalani perawatan di RSUD Marsidi Judono.

Menurut Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M. Jaka Budi Utama, peristiwa bermula dari laporan istri sirih Sertu Hendri pada Minggu (12/1/2025) malam, yang mengadukan penganiayaan dan teror oleh pelaku.

Dari penyelidikan, diketahui bahwa pelaku adalah seorang desertir yang telah berstatus DPO sejak tahun 2024.

"Yang bersangkutan ini diduga menganiaya dan meneror istri sirihnya. Setelah dicek ternyata Sertu Hendri ini disertir dan DPO," ujar Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada posbelitung.co.

Setelah mengumpulkan informasi, Jaka sempat memberikan arahan kepada anggotanya.

Sebab, mereka mendapat informasi terduga pelaku membawa senjata api.

Akhirnya, personel yang dipimpin Jaka langsung mendatangi kontrakan pelaku di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ),  sekitar pukul 00.32 WIB dini hari. 

Setibanya di lokasi dengan strategi, rombongan tujuh orang mulai mengetuk pintu.

Awalnya pelaku tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan.

Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api.

"Dia menodongkan senjata kepada personel termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya dan kami berlindung di belakang mobil," katanya.

Personel sempat memberikan tembakan peringatan tapi tidak diacuhkan pelaku.

Di saat situasi genting, Serma Randi yang berada di samping rumah muncul dan meminta pelaku menyerah.

Karena mengetahui tak membawa senjata, pelaku mengejar Serma Randi dan menjadikannya sandera.

"Karena alasan keselamatan anggota, saya memutuskan mundur," katanya.

Kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melarikan diri dengan memanfaatkan Serma Rendi dijadikan supir. 

Karena jarak kendaraan rombongan agak jauh, mereka kehilangan jejak ketika melakukan pengejaran. 

Ketika kami sedang mencari, sekitar pukul 01.30 WIB, Jaka mendapat informasi Serma Rendi sudah di rumah sakit akibat luka tembak.

"Yang membawa korban ini pengurus pesantren tempat yang dituju pelaku pertama kali," katanya. 

Tertembak saat Lari

Sebelum tertembak, Serma Rendi sempat diarahkan pelaku menuju pesantren yang terletak di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk. 

Setibanya di lokasi, Serma Rendi diminta tiarap dan tangan diikat oleh pelaku menggunakan ikat pinggang. 

Ketika Serma Randi diminta kembali masuk ke mobil, pelaku sempat menelpon seseorang. 

"Serma Rendi bisa membuka ikatannya dan langsung melarikan diri ke arah semak belukar," ungkap. 

Mengetahui sanderanya kabur, pelaku langsung menembak dan mengenai punggung kiri korban. 

Tapi korban terus berlari ke arah semak belukar untuk bersembunyi. 

Mendengar suara tembakan tersebut, penghuni pesantren mulai keluar. Sehingga pelaku meninggalkan lokasi kejadian. 

"Barulah Serma Randi ini ditolong pengurus pesantren dan dibawa ke rumah sakit," katanya. 

Sumber: Pos Belitung

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved