Senin, 29 September 2025

Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang

Anak-anak di Deli Serdang Takut Berangkat ke Sekolah Pasca-Penyerangan Sekelompok Oknum TNI

Dampak penyerangan sekelompok oknum TNI di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dirasakan oleh warga.

Tribun Medan
Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Dampak penyerangan sekelompok oknum TNI di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dirasakan oleh warga.

Bahkan, pelajar yang duduk di bangku SD, SMP, hingga SMA mengalami trauma hingga ketakutan.

Mereka takut untuk berangkat sekolah dan terpaksa membolos.

Demikian yang disampaikan Binawati, Kepala Dusun III, Desa Selamat.

"Wah, ini saja banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini'," kata Binawanti, Selasa (12/11/2024) dikutip dari Tribun Medan.

Warga sekitar, lanjut Binawati, masih membahas soal penyerangan tersebut.

Bahkan, mereka terlihat was-was ketika melihat orang tak dikenal datang ke kampungnya.

Binawati sendiri mengaku takut saat hendak pergi ke kantor desa.

Ia khawatir penyerangan tersebut kembali terjadi.

"Jangankan mereka, saya pribadi saja ketakutan mau ke kantor desa saja was-was. Untuk laki-laki juga ketakutan dikira mereka teman yang sempat TNI itu cari."

Seperti diketahui, dalam penyerangan ini, satu orang meninggal dunia.

Baca juga: Prajurit TNI Serang Warga Sipil di Deli Serdang, Panglima: Terjadi Adu Mulut dengan Geng Motor

Aksi penyerangan tersebut terjadi di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (8/11/2024) malam.

Seorang warga bernama Tony Seno Aji (55) menceritakan bahwa penyerangan terjadi tiga kali.

Penyerangan pertama terjadi pada pukul 21.30 WIB.

Kala itu, ada 30 prajurit TNI yang pukuli pemuda di sekitar dusun IV dan III secara membabi buta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan