Calon Dokter Spesialis Meninggal
Ada Intimidasi ke Junior PPDS soal Kasus Bullying Dokter Aulia, Menkes Bekukan Prodi Anestesi Undip
Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan adanya intimidasi dari senior PPDS Anestesi Undip ke juniornya agar tak bicara soal kasus bullying Dokter Aulia
Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki motif kematian Dokter Aulia Risma Lestari.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menyebut pihaknya sudah meminta keterangan para saksi, termasuk dari pihak kampus.
Terutama mengenai informasi adanya bullying yang diterima korban.
"Ada beberapa saksi yang sudah kami mintai keterangan," ujar Kompol Andika Dharma Sena, Kamis.
"Kami juga koordinasi dengan Undip yang mana info dari kampus korban ada permasalahan pribadi," imbuhnya.
Baca juga: Penghentian Sementara Program Studi Anestesi Undip Terkait Dugaan Perundungan Disorot
Andika membeberkan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan kos korban terkunci dari dalam.
Selain itu, polisi juga mempelajari beberapa rekaman CCTV atau kamera pengawas.
"Tubuh korban tidak ada tanda kekerasan, ada bekas suntikan di tubuh korban yang diduga (dilakukan) dari yang bersangkutan," ungkapnya.
Bantahan Undip soal Dugaan Bullying
Undip tegas membantah soal dugaan Dokter Aulia Risma Lestari mengakhiri hidupnya sendiri akibat bullying yang diterimanya selama pendidikan.
Diketahui, Dokter Aulia sebelumnya tengah melakukan tugas belajar di RSUP Dr. Kariadi.
Selama pendidikan, Dokter Aulia diduga di-bully rekan-rekannya hingga membuatnya memutuskan mengakhiri hidup.
Dokter Aulia ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024).
Di dekat jenazah Dokter Aulia, polisi menemukan adanya jarum suntik yang berisikan obat penenang.
Menanggapi dugaan aksi bullying yang dialami Dokter Aulia, Rektor Undip, Suharnomo, tegas membantah.
Menurut Suharnomo, hasil investigasi internal Undip mengatakan Dokter Aulia memiliki masalah kesehatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.