Minggu, 5 Oktober 2025

Kematian Vina Cirebon

Hakim Eman Sulaeman Hidup Terpisah dengan Keluarga, Istrinya Ternyata Ustazah Pondok Pesantren

Karena kesederhanaan pria ini, warganet pun dibuat penasaran. Mereka pun mengulik latar belakang dan keberadaan keluarganya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Hakim Eman Sulaeman Hidup Terpisah dengan Keluarga, Istrinya Ternyata Ustazah Pondok Pesantren
ikahi
Eman Sulaeman, Hakim Pengadilan Negeri Bandung

Ibu Eman meninggal dunia tahun 1998 dan kini memiliki ibu sambung bernama Tarwiah (48).

Ayah Eman merupakan pedagang sembako dan tukang kredit dari sabun hingga elektronik.

Bahkan pada saat sekolah dasar, Eman pun ikut menjadi tukang kredit.

"SD itu, Eman usaha juga kredit sabun ke kampung-kampung. Tapi dia pilih berhenti, katanya capek enggak usah seperti bapak. Mau jadi insinyur saja seperti pak Habibie," kata Aneng di rumahnya, Selasa (9/7/2024).

Eman bersekolah di SDN 1 Telukjambe. Kemudian dia melanjutkan sekolah di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 6 Gorowong Kecamatan Karawang Timur dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Karawang.

Kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Pasundan Jurusan Hukum.

"Saya selalu mendukung semua pendidikan dia, bahkan termasuk dia berkuliah. Selama bersekolah dia memang pintar. Hobinya hanya catur dan membaca buku serta koran,"kata dia.

H Aneng, ayahanda dari Hakim Eman Sulaeman yang bebaskan Pegi Setiawan dari jeratan hukum.

Eman memiliki seorang adik perempuan dari ibu kandungnya. Sedangkan dari ibu sambungnya memiliki dua adik.

Sejak kecil Eman dikenal pendiam dan jarang sekali bergaul dengan teman-teman.

"Tetapi dia memang mandiri. Namun ketika akan melakukan apapun dia pasti menghubungi bapak untuk minta doa restu. Termasuk ketik mendaftar kuliah hingga jadi hakim, semuanya sendiri. Kita orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakan," kata dia.

Sempat Terancam Berhenti Kuliah

Ketika berkuliah di Universitas Pasundan, Eman Sulaeman sempat tidak akan melanjutkan kuliah.

Menurut Aneng, peristiwa itu terjadi ketika Indonesia mengalami krisis moneter.

Aneng mengaku mengalami kesulitan. Usahanya saat itu tengah mengalami kemunduran.

Saat itu Eman merasa kasihan dengan usah orang tuanya yang tengah mandek. Namun Aneng sebagai orang tuanya menguatkan Eman untuk fokus saja kepada pendidikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved