Selasa, 7 Oktober 2025

Detik-detik Mahasiswa Universitas Siliwangi Tewas saat Diklatsar, Dievakuasi dari Tengah Hutan

Mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya angkatan 2023, Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar UKM KSR PMI.

Editor: Abdul Muhaimin
https://www.deccanherald.com/
Ilustrasi meninggal dunia 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa Universitas Siliwangi bernama Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro (20) tewas saat mengikuti Diklatsar UKM di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.

Korban merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2023.

Korban sempat dievakuasi tim penyelamat dari tengah hutan pada Minggu (9/6/2024) pagi.

Diklatsar digelar UKM Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Siliwangi (UKM KSR PMI Unsil), sejak Sabtu (8/6/2024) pagi.

Anggota tim rescue yang melakukan penyelamatan, Saepul Pahmi (31) mengungkap upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menyelamatkan Raffha.

Awalnya, seperti diklatsar relawan kemanusiaan dan/atau kebencanaan pada umumnya, Raffa bersama 19 calon anggota lainnya melakukan long march sebagai latihan kesiapan diri mereka yang kelak terjun ke lokasi bencana setelah mereka semua menjadi anggota penuh.

Long march tersebut dilakukan mulai dari Polsek Malangbong Garut hingga ke Gunung Cakrabuana dengan lintasan berupa jalanan beraspal, permukiman warga, sawah, sampai hutan belantara.

"Menjelang sore, sekira pukul 14.00 WIB, mendiang (Raffha) mulai lelah, dia juga bilang kakinya kram. Akhirnya istirahat, diberi pertolongan juga. Lokasinya itu sudah setengah perjalanan menuju lokasi diklatsar," ucap Saepul kepada TribunPriangan.com saat ditemui pada Senin (10/6/2024).

Di tengah hutan dan jalan setapak Gunung Cakrabuana tersebut, posisi mereka sudah cukup jauh dari titik awal pendakian.

"Kalau diteruskan (ke lokasi Diklatsar), itu masih jauh. Kalau balik lagi ke bawah, jauh banget juga," ujarnya.

Akhirnya, untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan, pihaknya memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap Raffha.

Baca juga: Ini Kabar Terkini Terkait Aksi Bupati Halmahera Utara Bubarkan Demo Mahasiswa Pakai Parang

Panitia pun berupaya menghubungi sejumlah pihak yang berada di bawah, namun sinyal ponsel tidak bersahabat di lokasi seperti itu sehungga menjadi kendala untuk berkomunikasi.

"Mau tidak mau, memang harus dievakuasi. Akhirnya, sekira pukul 16.00 WIB, saya turun menuju Puskesmas Pagerageung untuk meminta bantuan evakuasi," jelasnya.

Saepul bergegas turun gunung via Pagerageung, bukan via Malangbong yang dilintasi panitia dan calon anggota sebelumnya untuk mempersingkat waktu.

Sesampainya di bibir hutan, dirinya juga melintasi sawah serta permukiman warga, dan akhirnya mendapati jalan raya untuk mengambil kendaraannya.

"Sampai pukul 17.30 WIB, di tengah jalan, saya berpapasan dengan ambulans yang menuju ke arah berlawanan. Rupanya, komunikasi waktu di atas, sampai ke bawah meskipun sinyalnya susah. Lalu saya kasih tahulah sopir ambulansnya, untuk evakuasi, lebih baik lewat Malangbong," ungkap Saepul.

Akhirnya, ambulans segera mengarah ke Malangbong, sedang Saepul sendiri menuju Polsek Pagerageung untuk meminta bantuan evakuasi.

"Saya baru tiba di polsek itu pukul 18.30 WIB. Saya jelaskan duduk perkaranya, dari situ, saya langsung berangkat lagi ke Polsek Malangbong untuk meminta bantuan tambahan," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa IAIN Gorontalo Tewas saat Diklat Kampus, Keluarga Minta 5 Tersangka Segera Ditahan

Akhirnya, dari Polsek Pagerageung yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Saepul memacu kendaraannya ke Polsek Malangbong yang berada di wilayah Kabupaten Garut, sekaligus sebagai titik awal calon anggota UKM KSR PMI Unsil memulai long march mereka pada pagi harinya.

"Baru pada pukul 19.15 WIB, saya sampai di Polsek Malangbong. Di sana, saya juga menghubungi PMI Garut via telepon. Di waktu yang sama, Tagana Garut datang, karena sudah dihubungi sebelumnya oleh pihak polsek," ucap Saepul.

Dirinya juga berupaya menghubungi panitia yang bertugas menjaga Raffha di tengah rimba tersebut, meski Saepul mengetahui bahwa sinyal ponsel di sana sangat buruk.

"Alhamdulillah, chat saya keterima. Pukul 19.47 korban, masih dalam kondisi tidur ditutupi alumunium foil, jaket, sama matras. Enggak lama dari situ, sekira pukul 20.00 WIB, semua tim yang hendak bantu evakuasi (PMI Garut, Tagana Garut, Polisi, dan Relawan As-Syfa) sudah tiba di Polsek Malangbong," tuturnya.

Mereka segera briefing berdasarkan penjelasan Saepul terkait kondisi di lapangan serta lokasi Raffha berada.

"Kumpul tim gabungan, briefing untuk evakuasi dan pemetaan. Saya coba komunikasi lagi, tanya kondisi Raffha di sana bagaimana. Nah, itu pukul 20.30 WIB, kondisinya, nadi masih aman, napas masih aman, tapi suhu tubuhnya menurun," ucapnya.

Baca juga: Viral Pendaki Nyalakan Flare di Gunung Andong, 6 Remaja Akui Cuma Numpang Foto, Pengelola Kecolongan

Bahkan, panitia yang bertugas menjaga Raffha juga mengatakan kepada Saepul, bahwa sejak Magrib, Raffha sudah dibalut alumunium foil di dekat perapian dan ditutupi matras sambil mengenakan jaket, kemudian dicek selama 5 menit sekali.

"Barulah pukul 21.00 WIB, tim gabungan itu mulai berangkat ke titik lokasi Raffha berada. Kami lewat jalur yang ditempuh calon anggota pagi sebelumnya, karena mendaki malam dan harus cepat-cepat, jadi memang cukup sulit juga," jelasnya.

Barulah pada pukul 23.00 WIB, tim evakuasi tiba di lokasi, sedang anggota dari PMI Garut segera memeriksa kondisi Raffha.

"Diperiksa napasnya, nadi, mata, kemudian pompa jantung sebanyak 5 kali, tapi tidak ada respons," tutur Saepul menjelaskan.

Semua pihak segera memastikan kondisi Raffha beberapa kali. "Saat itu, kami tidak bisa menyatakan bahwa Raffha sudah tidak ada, karena bukan kapasitas kami. Hanya saja, tanda-tandanya seperti itu (meninggal dunia)," ungkapnya.

Tanpa menunggu lama, masih sekira pukul 23.00 WIB, proses evakuasi Raffha segera dilakukan.

Melalui perhitungan kasar TribunPriangan.com menggunakan peta elektronik, total jarak dari titik lokasi Raffha berada hingga ke Polsek Malangbong Garut sekira kurang lebih 6 kilometer, dengan medan berupa jalan setapak di tengah hutan belantara sekira 4 kilometer dan jalanan beraspal sepanjang sekira 2 kilometer.

Baca juga: 4 Pendaki Tersesat di Gunung Sanghyang Tabanan, Sempat Hubungi Keluarga Sudah Sampai Puncak 

Bahkan, sekira pukul 01.00 WIB dini hari pada Minggu (9/6/2024), diketahui tim evakuasi lainnya sebanyak 6 orang mulai berdatangan dari arah bawah, kemudian datang juga tim lainnya sebanyak 7 orang.

Sampai menjelang azan subuh, tim evakuasi masih berupaya menurunkan Raffha untuk dilarikan ke rumah sakit.

"Habis azan subuh, barulah warga setempat juga ikut evakuasi. Kira-mira, evakuasi berlangsung selama 7 jam. Alhamdulillah, pagi harinya, sampai di bawah, langsung masuk ambulans terus dilarikan ke RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya," pungkas Saepul.

Total waktu semenjak Saepul bersama tim evakuasi mencari pertolongan sampai berhasil membawa mendiang Raffha ke atas ambulans diketahui lebih dari 12 jam.

Tak dinyana, di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Raffha dinyatakan meninggal dunia.

Raffha merupakan warga Bekasi yang tengah berkuliah di Unsil Tasikmalaya, dan selama ini dirinya tinggal bersama kerabatnya di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kedua orangtuanya yang tinggal di Bekasi mendapat kabar tersebut pada pukul 08.00 WIB pagi, Minggu (9/6/2024).

Baca juga: 5 Pendaki Asal Banten Tersambar Petir di Gunung Cikuray Garut, Satu Orang Meninggal Dunia

Bahkan, ibu dan ayah korban tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya, lantaran demi keselamatan perjalanan mereka dari Bekasi ke Tasikmalaya.

Pilu, pada sekira pukul 14.30 WIB, setelah kedua orang tua Raffha tiba di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, tangis keduanya pecah saat mendapat keterangan bahwa anaknya meninggal dunia dari petugas kepolisian.

Puluhan teman-teman kuliah korban pun hadir di sana. Beberapa ada yang turut menangis, sedang lainnya terus memastikan kronologi penyebab kematian Raffha.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Evakuasi Dramatis Mahasiswa Unsil yang Meninggal Saat Diklatsar di Tasikmalaya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved