Senin, 6 Oktober 2025

Rekonstruksi Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Pelaku Disoraki Warga saat Peragakan Adegan

Polda Sulsel menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Jumiati (35) yang jasadnya ditemukan di pekarangan rumah.

Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
(Kiri) Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel mengevakuasi tulang belulang wanita yang dikubur di belakang rumah Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Minggu (14/4/2024) siang. Wanita inisial J ternyata dibunuh suami. (Kanan) F (17) anak korban pembunuhan tiba di rumahnya di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Minggu (14/4/2024) siang. 

TRIBUNNEWS.COM - Suami di Makassar, Sulawesi Selatan bernama Hengki dihadirkan dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Jumiati (35), Kamis (18/4/2024).

Hengki membunuh istrinya pada Agustus 2017 silam dan menguburkannya di pekarangan rumah.

Jasad korban baru ditemukan 7 tahun kemudian setelah anak korban membuat laporan ke polisi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib hadir dalam rekonstruksi di rumah pelaku di jalan Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Hengki hadir mengenakan kaos orange bertuliskan tahanan, dengan tangan terborgol.

Sementara, peran dua anak korban inisial V(17) dan adiknya HN (12) diperagakan oleh pemeran pengganti.

Selain itu, Yusra penjual bubur jagung yang sempat menyewa rumah Hengki, juga dihadirkan sebagai saksi.

Pantauan tribun, dalam rekonstruksi itu, ada sejumlah adegan yang diperagakan Hengki.

Mulai dari ia terlibat cekcok dengan korban Jumatia, mengantar-jemput anak ke sekolah hingga peristiwa penganiayaan terjadi.

"Tersangka memukul hidung, tersangka memukul pipi menggunakan tangan kanan, adegan 2C tersangka memukul pipi bagian kiri dengan tangan kanan," ucap petugas yang memandu rekonstruksi.

"Ketiga tersangka naik lantai dua sekitar 9.00 Wita, tersangka mengambil balok dekat tangga," ucapnya lagi.

Baca juga: Terkuak Sosok Pria di Makassar Pembunuh Istri, Kehidupan Pribadi hingga Kronologi Penganiayaan

"Keempat, sekitar 09.06 Hengky memukul dahi korban menggunakan balok kayu," sambungnya.

Adegan kekerasan terhadap korban, diperagakan tersangka di dalam rumah berlantai dua seluas 3x8 meter itu.

Tersangka Hengki dihadirkan di luar rumah saat ia hendak mengantar kedua anaknya ke sekolah.

Saat adegan di luar rumah, Hengki diminta menaiki motor bersama anaknya yang diperagakan oleh pemeran pengganti.

Warga yang melihat Hengki saat adegan di luar rumah, pun riuh bersorak mengecam sosok Hengki yang dinilai kejam.

"Hengki pembunuh, hukum mati saja, cor mi juga, pembunuh tak pantas hidup," teriak warga dengan nada geram.

Melihat teriakan-teriakan itu, Hengki tampak merespon dengan tatapan tajam.

Baca juga: Sosok Jumiati, Istri yang Dibunuh Suami di Makassar, Kasus Pembunuhan Terungkap Setelah 7 Tahun

Ia tampak celingak-celinguk melihat sumber suara dari teriakan yang diarahkan ke dirinya.

Bahkan beberapa warga yang hadir tidak sungkan meneriakkan nada cacian terhadap Hengki.

Rekonstruksi Dipadati Warga

Warga memadati proses rekonstruksi pembunuhan suami berinisial H (42) terhadap istrinya Jumatia (35), di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Kamis (18/4/2024) siang.

Rekonstruksi ini dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti.

Selain itu, juga dihadiri Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana dan Kasi Pidum Kejari Makassar, Asrini Maya As'ad.

Pelaku H yang dihadirkan dalam rekonstruksi itu, tampak diteriaki warga saat tiba.

"Hukum mati saja," teriak warga saat melihat H keluar dari mobil Jatanras mengenakan baju tahanan dengan tangan terborgol.

Baca juga: Update Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar: Korban Dihabisi Agustus 2017, Jasad Dikubur di Rumah

Selain itu, pengacara atau kuasa hukum korban, Jumiati, Ahmad Sulfikar juga hadir menyaksikan proses rekonstruksi tersebut.

Pantauan di lokasi, tampak diceritakan awal mula cekcok di lantai dua rumah.

Lokasi rumah seluas 3x8 meter membuat awak media tidak leluasa menyaksikan proses rekonstruksi dari dalam.

Pelaku Tiga Kali Beristri

Tak hanya ringan tangan, sosok H (42) pelaku pembunuhan terhadap istrinya Jumatia (35), ternyata sudah beristri tiga kali.

Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, saat membeberkan fakta baru kasus pembunuhan istri yang dikubur dalam rumah di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar.

"Pelaku ini mempunyai seorang istri lebih dari satu. Hasil pendalaman pelaku mempunyai tiga orang istri," kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (17/4/2024) sore.

Hanya saja kata Ngajib, dua istri sebelum dinikahi secara tidak sah alias kawin sirih.

Baca juga: Sosok H, Suami di Makassar yang Tutupi Kasus Kematian Istri Selama 6 Tahun, Korban Dikubur di Rumah

"Istri pertama dan istri kedua itu sudah pisah. Istri pertama dan kedua ini istri sirih," ujar perwira tiga melati ini.

Ngajib juga menegaskan, bahwa keberadaan dua mantan istri pelaku masih hidup.

Penegasan itu sekaligus membantah kabar bahwa satu diantaranya juga dikabarkan hilang.

"Kemudian istri pertama ini masih hidup dan ada di Kota Makassar. Istri kedua ini sudah pisah. Setelah kita lakukan pendalaman ini juga masih hidup," tegasnya.

yang diwawancarai wartawan saat ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar, mengakui perbuatannya.

Ayah dua orang anak itu, mengaku cemburu butuh terhadap Jumiati yang ia curigai sempat bertemu dengan mantan pacarnya.

Namun, tuduhan H itu tidak diakui Jumiati hingga keduanya pun terlibat cekcok dan berujung penganiayaan.

"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1 saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," kata H seusai ditangkap.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Makassar Menikah Tiga Kali, Istri ke-3 Dibunuh, Istri ke-2 Dikabarkan Hilang

Ia pun mengaku memukul korban di beberapa bagian tubuhnya hingga menggunakan balok.

"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut. Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018," ungkap H.

"Saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali," bebernya lagi.

Setelah Jumiati tidak sadarkan diri dan meninggal dunia, H pun mengaku membawa mayat istrinya itu ke bagian belakang rumah.

Di belakang rumah berlantai dua dengan lebar tiga meter dan panjang 8-10 meter, terdapat kubangan tanah.

H yang gelap mata pun mengubur mayat istrinya itu lalu menutupinya dengan semen.

"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor," ungkapnya.

"Tidak (saya galih), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lobang," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Warga Kandea: Hengki Pembunuh, Cor Mi Juga

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved