Minggu, 5 Oktober 2025

Lebaran 2024

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat atau Kupatan di Jember, Simbol Berakhirnya Safari Lebaran

Belasan warga Dusun Krajan Lor, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember juga melakukan tradisi Kupatan ini.

Sajian Sedap
Ketupat, hidangan khas lebaran Hari Raya Idul Fitri. 

Sekira pukul 07.00 WIB, belasan warga itu membubarkan diri dan meninggalkan musala dengan membawa Kupat, Lepet, Lontong dan Sayur Santan yang telah mereka tukarkan.

Ahmad Munir, Tokoh Masyarakat Setempat mengatakan kegiatan ini sejak 2010. Kata dia, untuk mempererat tali silaturahmi dan kerukunan antar tetangga.

"Dengan berkirim doa di Musala milik almarhum pak Abdul Jalal.Dan ini merupakan kegiatan tahunan setiap 7 Syawal untuk meningkatkan silaturahmi antar tetangga," ujarnya.

Menurutnya, sebelum tahun 2010 awalnya warga membagikan ketupat, lepet, lontong dan sayur santan itu dari rumah ke rumah.

Namun seiring berjalannya waktu, kata dia, terdapat orang tua yang kesulitan melakukan itu dan kesehatan fisiknya tidak memungkinkan.

Akhirnya disiasati dengan menggelar kegiatan tasyakuran sederhana ini.

Menurutnya, sebelum tahun 2010 awalnya warga membagikan ketupat, lepet, lontong dan sayur santan itu dari rumah ke rumah.

Namun seiring berjalannya waktu, kata dia, terdapat orang tua yang kesulitan melakukan itu dan kesehatan fisiknya tidak memungkinkan.

Akhirnya disiasati dengan menggelar kegiatan tasyakuran sederhana ini.

"Ada orang yang sudah tua, itu mengeluh kalau mengantarkan ke rumah terlalu berat. Akhirnya 17 warga ini sepakat untuk mengumpulkan kupat, lepet dan lontongnya itu di musala agar pembagiannya lebih mudah. Gak perlu keliling ke rumah rumah," ucap Ahmad.

Ahmad menuturkan, saat uji coba penerapannya pada 2010 mendapatkan respons positif dari lingkungan sekitar. Akhirnya hal tersebut diteruskan setiap tahun, hingga sekarang.

"Jadi prosesnya pembagian (kupat, lepet dan lontong) biar lebih simple, gitu aja kegiatan ini," paparnya.

Disisi lain, kata dia, dengan berkumpulnya warga di musala saat Lebaran Ketupat tersebut, juga mampu meningkatkan kekompakan antar tetangga.

"Karena dari juga ada pembacaan doa terhadap ahli kubur keluarga warga disekitaran musala. Dan kami tadi juga bersalaman, bermaafan karena masih momentum bulan Syawal," tuturnya.

Mengingat, katanya, Kupat, Lepet, Lontong dan Santen itu sendiri terdapat makna filosofis yang sulit dijelaskan. Karena memiliki arti mendalam bagi umat Muslim di Pulau Jawa khususnya saat bulan Syawal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved