Selasa, 7 Oktober 2025

Anggota TNI di Badung Babak Belur Dilempar Batu saat Asyik Main Futsal, 10 Orang Ditangkap

Puluhan orang bersenjata tajam serang anggota TNI saat main futsal, pelaku hujani korban dengan batu hingga korban alami luka memar dan lebam.

ISTIMEWA
Ilustrasi. Puluhan orang bersenjata tajam serang anggota TNI saat main futsal, pelaku hujani korban dengan batu hingga korban alami luka memar dan lebam. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Keributan terjadi di Badung, Bali yang mana korbannya adalah anggota TNI.

Kali ini sekelompok orang tidak dikenal melakukan dua kali penyerangan kepada anggota TNI di Big Ball Futsal Arena, Jalan Raya Kerobokan, Kuta Utara Badung, Bali pada Rabu 7 Februari 2024 malam.

Keributan itu pun mengakibatkan seorang anggota TNI yang bertugas di Kipan A Kesatuan Yonif 900/SBW berinisial Serda S mengalami luka-luka memar dan lebam karena dilempari batu saat berada di dalam lapangan

Terkini 10 orang pelaku penyerangan berhasil ditangkap tanpa perlawanan.

Anggota TNI Dikeroyok Sekelompok Orang di Lapangan Futsal Kerobokan

Seorang anggota TNI anggota Yonif 900/Satya Bhakti Wirottama menjadi korban penyerangan sekelompok orang dengan membawa batu dan senjata tajam di Lapangan Futsal Big Ball Futsal Arena Jalan Raya Kerobokan, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Rabu 7 Februari 2024 malam.

Setelah diselidiki pihak kepolisian, ternyata awal mula permasalahannya sepele, hanya karena kesalahpahaman, bukan saat bermain futsal di dalam lapangan melainkan karena masalah di tempat parkir antara Serda STV dengan orang tersebut yang kemudian membawa kawanannya menyerang Serda STV.

"Kejadian tersebut saat ini dalam proses penyelidikan petugas gabungan dari Polres Badung dan Denpom," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan SIK MH, dalam keterangannya, pada Kamis 8 Februari 2024.

Akibat penyerangan tersebut Serda STV mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Bali Med Jalan Mahendradatta.

Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara,-red) dan memasang garis polisi.

"Korban Serda STV sudah dibawa ke RS Bali Med Mahendradata untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, kepolisian mendatangi dan olah TKP, memasang polce line di TKP, mengecek CCTV seputaran TKP dan meminta keterangan saksi- saksi," ujarnya.

"Polisi juga sudah mengecek korban Serda STV ke RS Balimed dan sudah mendapatkan perawatan dengan baik disana," pungkas Kombes Pol Jansen. (*)

Pengeroyok 2 Kali Menyerang Bawa Senjata Tajam dan Batu

Keributan dengan menggunakan senjata tajam kembali terjadi di Badung.

Kali ini orang tidak dikenal melakukan penyerangan kepada anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di lapangan futsal, Jalan Raya Kerobokan, Kuta Utara Badung, Bali pada Rabu 7 Februari 2024 malam.

Keributan itu pun mengakibatkan seorang anggota TNI yang bertugas di Kipan A Kesatuan Yonif 900/SBW berinisial Serda S mengalami luka-luka memar dan lebam karena dilempari batu saat berada di dalam lapangan.

Menurut informasi yang didapat pada Kamis 8 Februari 2024 keributan itu terjadi karena kesalahpahaman antara pelaku yang merupakan kelompok bersenjata dengan anggota TNI.

Keributan itu terjadi ketika anggota TNI yakni Serda S beserta 15 orang anggota berangkat dari Asrama Kompi A Yonif 900/SBW untuk melaksanakan pertandingan futsal di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 19.30 Wita.

Mereka pun tiba dalam 30 menit, dan Serda S memarkirkan sepeda motornya di samping kanan lapangan futsal.

Selang beberapa lama, Serda S kembali ke motornya untuk mengambil handphone yang ketinggalan di dashboard.

Saat itu, anggota TNI ini melihat ada sejumlah orang yang duduk di dekat sepeda motornya dan bertanya apakah ada yang melihat ponsel miliknya di dashboard.

Namun pertanyaan itu membuat orang-orang yang duduk di depan motor salah paham dan menganggap Serda S menuduh mereka yang mengambil ponsel.

"Jadi dari kesalahpahaman itu awal mula keributan. Padahal anggota TNI yang menjadi korban hanya menanyakan secara baik kepada orang tersebut," kata sumber.

Baca juga: Motif 27 Anggota Geng Motor Lakukan Penyerangan di Kabupaten Bandung Barat

Akibat kesalahpahaman itu, terjadi cekcok mulut dan salah satu orang dari kelompok tersebut menunjuk-nunjuk Serda S sambil berkata "Saya tidak takut dengan kamu". Namun setelah adu mulut, kelompok tersebut pulang.

"Jadi dikira sudah selesai masalahnya, usai adu mulut itu mereka pulang dan Serda S lanjut mengikuti futsal," ucapnya.

Tak disangka, kelompok itu datang lagi dengan membawa masa kurang lebih 10 orang dan membawa senjata tajam, sekitar pukul 23.30 Wita.

Mereka langsung menyerang dengan melempar batu ke arah anggota TNI yang masih duduk-duduk di dalam lapangan futsal.

"Jadi saat penyerangan langsung dilakukan dengan batu, sehingga Serda S terkena lemparan batu di bagian dahi dan pipi kirinya," beber sumber

Tak sampai disitu, menurut seorang saksi mata yang merupakan pedagang di TKP berinisial K (33) serta inisial W (19) mahasiswa asal Dalung menjelaskan ke aparat kepolisian bahwa, kelompok pelaku ini sempat pergi usai melakukan penyerangan.

Namun kembali ke TKP sekira pukul 20.45 Wita untuk melakukan penyerangan kedua.

Kali ini kelompok tersebut bahkan membawa lebih banyak sekitar 30 orang, dilengkapi dengan sajam.

Mereka menyerang secara brutal, disertai melempar batu ke arah anggota TNI yang masih di dalam lapangan.

Setelah melancarkan aksinya, para terduga pelaku menggunakan sepeda motor melarikan diri ke arah selatan

"Jadi Serda S yang mengalami sejumlah luka langsung dibawa ke RS Bali Med Mahendradata untuk dilakukan perawatan lebih lanjut," ucapnya.

Polsek Kuta Utara yang menerima informasi mengenai kejadian ini bergegas ke TKP sekitar pukul 20.55 Wita dan situasi sudah dalam keadaan aman.

Kendati demikian, sampai saat ini kasus tersebut langsung ditangani Polres Badung. Bahkan pihak polres masih melakukan penyelidikan.

Baca juga: 2 Pelaku Begal yang Tewaskan Putri Anggota TNI Diringkus, Senjata Revolver Disita

Kasi Humas Iptu Ketut Sudana yang dikonfirmasi terpisah tak menampik kejadian itu.

Dirinya mengaku jika korban penyerangan dengan senjata tajam terjadi pada anggota TNI.

"Bukan anggota Polri tetapi anggota TNI. Kasusnya masih dalam penyelidikan," ucapnya.

Sudana pun tidak mau membeberkan kasus tersebut, termasuk pengamanan pelaku. Namun dirinya mengaku kedua belah pihak sudah di mintai keterangan.

"Masih dimintai keterangan dan masih lidik. Sementara di TKP sudah aman dan kondusif. Begitu juga anggota TNI yang mengalami luka sudah diberikan perawatan di RS Bali Med," imbuhnya.

Kata Kodam IX/Udayana dan Polda Bali

Satu orang anggota TNI Yonif 900/Satya Bhakti Wirottama Kompi A, Serda STV mengalami luka-luka setelah diserang menggunakan lemparan batu olek sekelompok orang.

Peristiwa itu terjadi di salah satu lapangan futsal di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Rabu 7 Februari 2024 malam.

Lantaran diduga tersinggung salah paham, hanya karena ditanya Serda STV apakah mengetahui handphone yang tertinggal di dashboard sepeda motornya, orang tersebut malah merasa tertuduh dan balik membawa gerombolan kawanan berjumlah 30 orang untuk menyerang anggota Kompi A berjumlah sekitar 15 orang saat bermain futsal.

Salah paham terjadi antara Serda STV dengan orang yang ditanya di tempat parkir tersebut, namun malah orang tersebut main keroyok memanggil kawanannya dengan membawa senjata tajam dan membawa batu menyerang Serda STV.

Kodam IX/Udayana melalui Detasemen Polisi Militer (Denpom) IX/3 Denpasar turun tangan menyelidiki perkara ini bersama pihak kepolisian Polres Badung. Sebagaimana disampaikan Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana saat dikonfirmasi Tribun Bali.

"Masih dilakukan penyelidikan di lapangan, untuk pelaku saya konfirmasi ke rekan kita polres, mohon bersabar ya," terang Kolonel Agung.

Terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menyampaikan bahwa pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan jajaran TNI Kodam IX/Udayana seperti Kodim 1611/Badung agar memberikan imbauan tidak terprovokasi.

"Kepolisian sudah berkoordinasi dengan Kodim 1611/Badung, dan unsur TNI lainnya untuk bersama kami memberikan iimbauan kepada rekan-rekan kita anggota TNI," kata Jansen.

Pun kepada para tokoh masyarakat dan elemen masyarakat agar menahan diri tidak terprovokasi akibat ulah sekelompok oknum tersebut, serta bersama-sama menjaga Bali tetap aman dan damai.

"Juga bagi seluruh lapisan masyarakat, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seterusnya untuk selalu saling mengingatkan dan menguatkan serta agar menahan diri, mohon tidak terprovokasi dan mempercayakan proses hukumnya kepada kami Kepolisian, mari pastikan bersama kita menjaga Bali tetap aman, damai dan tertib," pungkas Kombes Pol Jansen.

10 Pelaku Penyerangan Anggota TNI Ditangkap

Sejumlah pelaku pengeroyokan anggota TNI dengan senjata tajam di Big Ball Futsal Arena, Jalan Raya Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Rabu 7 Februari 2024 malam sudah diamankan Polres Badung.

Bahkan pengamanan dilakukan tidak membutuhkan waktu lama, melainkan malam itu juga langsung diamankan.

Dari informasi yang didapat, ada 10 lelaki yang berhasil diamankan Rabu malam.

10 lelaki itu pun diamankan yang diduga merupakan buruh proyek itu kini sudah digiring ke Polres Badung.

"Iya pelaku sudah diamankan kemarin. Saat ini masih di Polres Badung," ujar salah satu aparat kepolisian di Polres Badung.

Diakui ada 10 lelaki yang diduga menyerang anggota TNI dengan senjata tajam dan batu telah ditangkap oleh polisi.

Mereka pun saat ini masih dalam proses pemeriksaan penyidik polres Badung.

Diakui setelah melakukan penyerangan kepada anggota TNI berinisial Serda S yang bertugas di Kipan A Kesatuan Yonif 900/SBW di Big Ball Futsal Arena, tim gabungan Polsek Kuta Utara dan Polres Badung langsung ke lokasi, namun situasi sudah aman.

Walaupun demikian, petugas mengumpulkan keterangan saksi, dan pengecekan CCTV.

Saat itu juga ciri-ciri beberapa orang terduga pelaku dikantongi.

Lalu para pelaku berjumlah 10 orang diamankan tanpa perlawanan di kawasan Dalung, dini hari tadi.

Kasat Reskrim Polres Badung Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura saat dihubungi Kamis 8 Februari 2024 tak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku ada 10 diduga pelaku sudah diamankan.

"Kemarin malam sudah kami langsung amankan. Kini masih dalam proses pemeriksaan," ujarnya.

Baca juga: 3 Anggota TNI yang Diamankan PDRM PGA Malaysia Tak Terlibat Kejahatan Penyelundupan atau Narkotika

Diakui saat ini sedang diproses hukum untuk menentukan statusnya sebagai tersangka.

Bahkan dalam hal ini pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk subjek yang terlibat dalam menentukan statusnya tersangka.

Sayangnya, pihaknya tidak merinci dari mana asal pelaku tersebut, dan serta nama-nama pelaku.

"Nanti kita gelar dulu untuk menentukan tersangkanya. Sementara itu saja dulu iya. Nanti kita infokan lebih lanjut," imbuhnya. (tribun nwtwork/thf/TribunBali.com)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved