Selasa, 7 Oktober 2025

Sosok Andi Syamsul Bahri, Imam Salat yang Meninggal Saat Bersujud, Terungkap Amalannya Semasa Hidup

Sosok Andi Syamsul Bahri menjadi perbincangan setelah video yang menunjukkan dirinya meninggal dunia saat menjadi imam salat subuh viral di medsos.

Editor: Adi Suhendi
Kolase Tribunkaltim.co
Andi Syamsul Bahri meninggal dunia saat menjadi imam salat subuh di Masjid Al Ula, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (2/1/2024). Video detik-detik dirinya wafat viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Sosok Andi Syamsul Bahri menjadi perbincangan setelah video yang menunjukkan dirinya meninggal dunia saat menjadi imam salat subuh di Masjid Al Ula, Balikpapan, Kalimantan Timur, viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi Selasa (2/1/2023). Andi Syamsul Bahri menghembuskan nafas terakhir saat bersujud menjalankan ibadah salat subuh.

Pemilik Apotik Arif Rahman di Balikpapan Barat dalam rekaman video yang beredar terlihat terdiam lama saat sujud, lalu terkapar di atas sajadah.

Seorang makmum di belakangnya seketika maju menggantikan tugas sebagai Imam.

Burhansyah, yang menggantikan Andi Syamsul Bahri menjadi imam salat subuh saat itu.

Dilansir dari Tribunkaltim.co, Burhansyah pun mengungkap bila dirinya sempat tertegun saat melihat Andi Syamsul telah tersungkur di atas sajadah.

Saat salat subuh itu, Burhansyah berdiri tepat di belakang imam.

Baca juga: Viral, Pria Meninggal Saat Jadi Imam Salat Subuh di Masjid Al Ula Balikpapan, Terungkap Sosoknya

Saat sujud, Burhansyah merasa ada yang tidak beres karena durasi yang relatif lama saat bersujud dalam menjalankan rakaian salat subuh.

Sehingga memaksanya untuk mengangkat kepalanya menengok ke arah imam.

Burhansyah sempat mengintip dua kali.

Melihat pertama kali, posisi mendiang Andi Syamsul masih dalam kondisi sujud sempurna.

Namun untuk yang kedua, tubuh Andi sudah rebah dengan posisi salah satu kakinya menjulur ke arah jamaah.

Baca juga: Sosok Budirman Bachtiar, Dosen Fakultas Kehutanan Unhas Makassar Meninggal saat Salat di Masjid

Dirinya lantas berdiri dan melanjutkan salat. Pun terlihat dari CCTV, jamaah ikut kembali melanjutkan salat dengan kondisi jasad Andi yang masih tersungkur.

Kepada TribunKaltim.co, Burhansyah mengaku bahwa Andi belum lama ini menjadi imam.

Seingatnya, kurang lebih sebulan terakhir mendiang Andi mengimami salat di Masjid Jami Al-Ula.

"Dia itu, tiba-tiba saja kok mau jadi imam. Biasanya persilakan orang," tutur Burhansyah di rumah duka.

Dalam sebulan terakhir pula, menurut dia, mendiang Andi Syamsul Bahri mulai menjadi sosok yang gemar mencari tahu perihal apapun.

Burhansyah meneruskan, dirinya kerap menjadi rekan diskusi dengan Andi Syamsul Bahri.

Menurutnya, Andi Syamsul Bahri sebulanan terakhir kerap mengomentari apapun.

"Alhamdulillah dalam satu bulan ini beliau memang suka banyak mau tahu, mau belajar," kata Burhansyah.

Amalan Alamarhum Semasa Hidup

Menurut keterangan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al-Ula, Abdul Kadir, almarhum memang dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.

Hal itu terbukti saat jenazah Andi Syamsul disalatkan, banyak orang yang hadir untuk menyalati almarhum.

Ada sekitar 4 baris yang dipadati jemaah.

Tidak hanya imam, almarhum juga diketahui aktif dalam berbagai kegiatan di Masjid Al Ula Balikpapan.

"Beliau sejak dari muda sampai sekarang memang adalah jemaah aktif di Masjid Jami Al-Ula, baik sebagai jemaah maupun sebagai pengurus," kata Abdul Kadir.

Di mata tetangga, Andi Syamsul pun dikenal baik.

Seorang tetangganya, Manis mengamini bahwa perilaku dan tutur kata Andi Syamsul sangat baik.

Perempuan yang kerap dipanggil Acil Manis itu bahkan sesekali menangis saat menceritakan sosok Andi semasa hidupnya.

"Baik sama tetangga. Dia lembut sekali itu, nggak pernah marah sama tetangga," ungkapnya terisak, kepada TribunKaltim.co.

Manis mengaku sudah lama mengenal baik almarhum, karena rumahnya persis di sebelah apotek milik Andi Syamsul Bahri.

Sifat yang paling dia pelajari dari mendiang adalah mental anti berhutang yang dipegang teguh.

Sekalipun Andi sepupu Walikota Samarinda, Andi Harun, mendiang tak pernah sekalipun memanfaatkan relasi kekeluargaan itu.

"Malah keluarganya itu dilarang ikut arisan. Dia lebih baik etalase apoteknya kosong daripada harus berutang, biarpun ke bank atau ke Andi Harun," ucap Manis.

"Dia kadang jualan kalau orang kurang uangnya, dikasih-kasih aja. Sedekahnya banyak ke tetangga. Kalau ada tetangga meninggal, nggak pernah dia nggak kasih, selalu kasih," ujarnya.

Keponakan almarhum Andi Syamsul, Rina Mariani, mengatakan pamannya dikenal sebagai sosok yang rajin mengaji dan tidak pernah berhutang.

Rina mengatakan bahwa pamannya juga merupakan pemilik apotek yang berada di dekat masjid.

"Kesehariannya itu dia jaga apotek. Kalau di apotek itu dia mengaji terus, nggak pernah berhenti mengaji orangnya," kata Rina.

"Tunggu nanti ada orang mau beli, stop sebentar. Setiap hari begitu, jaga apotek sambil mengaji," ujar Rina.

Menurut pengamatan Rina, mendiang bahkan tak pernah absen menenteng kitab suci Alquran.

Pemandangan mendiang membaca Alquran pun menjadi hal biasa.

Rina menambahkan bahwa pamannya juga sangat dekat dengan keluarganya.

"Semalam itu dia memang sempat curhat sama anak-anaknya. Terus bilang, 'siapa tahu ini malam terakhir' bilangnya sambil bercanda saja," ujarnya.

jenazah almarhum diketahui sudah dimakamkan pada Selasa sore.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah

Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Imam Masjid Al Ula Balikpapan Wafat saat Pimpin Sholat Subuh, Dikenal Rajin Mengaji

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved