Minggu, 5 Oktober 2025

Erupsi Gunung Marapi

Erupsi Gunung Marapi: 23 Orang Meninggal dari 75 Pendaki, Dua Anggota Polda Sumbar Turut Jadi Korban

Sebanyak 23 orang meninggal dunia, di mana tiga di antaranya belum dapat evakuasi dari atas gunung hingga Selasa kemarin.

TribunPadang.com/Panji Rahmat
Pendaki Gunung Marapi berhasil dievakuasi petugas. Total pendaki yang meninggal dunia terdampak erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, mencapai 23 orang dari total 75 pendaki. 

Ia menyebutkan, untuk korban anggota polisi yang berhasil selamat sudah berhasil dirawat oleh Dokter, dan saat ini sudah kembali pulang.

Untuk personel Polisi yang selamat mengalami retak pada tulang tangannya, dan luka bakar yang tidak terlalu parah.

Sedangkan satu orang lagi bernama Brigadir Polisi Dua (Bripda) Muhammad Iqbal masih menunggu identifikasi di tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar.

"Saat ini orang tuanya masih menunggu hasilnya. Apakah Muhammad Iqbal ini ada diantara korban yang berhasil dievakuasi hari ini," katanya.

Suharyono menyebutkan dua personel yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi ini berasal dari Direktorat Sabhara Polda Sumbar.

Kata dia, dua orang personel ini tidak terdeteksi, karena tidak perlu izin untuk mendaki gunung.

Kedua personel ini mendaki gunung pada saat lepas dinas atau mengambil waktu liburnya.

"Mungkin sedang lepas piket. Karena pada hari Minggu rata-rata lepas dinas. Bisa jadi naiknya pada Sabtu setelah lepas piket," katanya.

Suharyono mengaku sudah bertemu dengan ibu dari anggotanya tersebut, dan orang tuanya menangis-nangis.

"Semoga Muhammad Iqbal segera bisa ditemukan, jika sudah meninggal dunia diharapkan jenazahnya dapat diidentifikasi," pungkasnya.

Proses Evakuasi Makan Waktu

Petugas melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi lebih lama dari waktu yang ditargetkan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, menjelaskan, untuk medan dalam proses evakuasi sangat berat dan membuat petugas kesulitan.

Selain itu, jalan yang terjal dan licin akibat hujan membuat petugas gabungan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk membawa korban ke Posko Marapi Via Jalur Batu Palano.

Hal itu dikarenakan untuk kendaraan mobil ambulans disiagakan di Posko Marapi Via Batu Palano.

"Jalan yang dilewati petugas licin karena hujan. Hal ini membuat lambatnya tim untuk mengevakuasi korban," pungkasnya.

Baca juga: Tim Gabungan Berhasil Evakuasi Delapan Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved