Minggu, 5 Oktober 2025

Pengakuan AS, Pria di Samarinda yang Pelihara 2 Harimau dan 1 Macan Dahan, ART Tewas Akibat Hobinya

Pria di Samarinda yang memelihara harimau ditangkap. Pelaku mengaku akan bertanggung jawab ke keluarga korban. Hewan buas didatangkan dari Jakarta.

Penulis: Faisal Mohay
TribunKaltim.co HO Polresta Samarinda/Sintya Alfatika Sari
Pria di Samarinda, Suprianda, tewas setelah diterkam harimau milik majikannya, Sabtu (18/11/2023). Insiden ini terjadi di rumah sang majikan, AS, di Jalan Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, saat korban hendak memberi makan harimau. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha kayu asal Samarinda, Kalimantan Timur berinisial AS ditangkap karena memelihara hewan buas di rumahnya.

Tindakan AS memelihara hewan buas mengakibatkan seorang ART bernama Suprianda (27) tewas saat memberi makan harimau, Sabtu (18/11/2023) lalu.

Polresta Samarinda membawa AS dalam konferensi pers pada Kamis (23/11/2023).

AS tampak mengenakan baju tahanan bernomor 077 dengan tangan terborgol.

Baca juga: Suwarni Ungkap Kalimat Terakhir Suprianda Sebelum Tewas Diterkam Harimau, Bapak Tidak akan Lama

Saat diberi kesempatan untuk berbicara, AS mengaku akan bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan pekerjanya.

"Saya pasti bertanggung jawab pada keluarga almarhum," ungkapnya, dikutip dari TribunKaltim.com.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli menjelaskan AS dianggap lalai karena memelihara hewan buas di rumah dan mengakibatkan orang meninggal.

Akibat perbuatannya, AS dapat dijerat dengan pasal 359 KUHP Juncto pasal 21 Ayat 2 Juncto pasal 40 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

"Ancaman masing-masing Pasal yakni 5 tahun penjara (10 tahun penjara)," paparnya.

Diketahui, AS memelihara 2 harimau dan 1 macan dahan di rumahnya.

Hewan buas tersebut didatangkan secara ilegal dari Jakarta ke Samarinda melalui jalur laut.

Baca juga: Penampakan Rumah Pengusaha yang Pelihara Harimau hingga Tewaskan Pekerja, Ditemukan juga Macan Dahan

Petugas kepolisian masih menyelidiki tempat AS mendapatkan hewan buas.

"Dari siapa dia beli, sudah berapa lama memelihara itu masih kita dalami lagi," imbuhnya.

Berdasarkan pengakuan AS, hewan buas dipelihara di dalam rumah hanya untuk hobi.

Kata Istri Korban

Suprianda (27) pamit ke istrinya untuk berangkat bekerja memberi makan hewan buas di rumah majikannya, AS pada Sabtu (18/11/2023) sekira pukul 10.00 WITA.

Ia kemudian pergi ke rumah majikan yang terletak di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dan tak kembali lagi karena tewas diterkam harimau.

Istri Suprianda, Suwarni (26) mengaku memiliki firasat buruk lantaran suaminya tak kunjung pulang dari rumah majikan.

Baca juga: Sosok Suprianda, ART di Samarinda Tewas Diterkam Harimau Majikan, Kerja Tak Digaji, Kerap Diancam

Setiap hari korban selalu video call saat bekerja memberi makan hewan buas.

Namun saat korban tewas, ponsel milik Suwarni dibawa suaminya untuk penghubung internet.

"Biasanya kami video call kalau di dalam kandang. Biar tahu apa yang terjadi selama di dalam."

"Tapi waktu itu HP saya dibawa masuk, katanya buat Wifi," tuturnya, Selasa (21/11/2023).

Hingga pukul 13.30 WITA korban tak kunjung keluar dari rumah AS sehingga Suwarni mendatangi rumah tersebut.

Suwarni meminta ART untuk mengecek kondisi suaminya, namun jawaban yang diberikan membuatnya semakin curiga.

"Jawabannya sama, mungkin belum selesai. Tapi firasat saya sudah lain, saya paksa bos lihat suami saya ke kandang (harimau)," tegasnya.

Baca juga: Harimau Terkam ART di Samarinda, Pemilik Rumah juga Pelihara Macan, Didatangkan dari Jakarta

Suwarni kemudian dipanggil AS masuk ke dalam rumah dan diberi kabar suaminya sudah meninggal.

"Dia cuma minta selimut, tidak tahu buat apa. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menangis sejadi-jadinya."

"Pak Soan (ayah AS) mencoba menenangkan saya. Katanya sudah menghubungi polisi," lanjutnya.

Para pekerja di rumah AS menutup seluruh akses pintu keluar yang mengakibatkan Suwarni terjebak di dalam rumah.

Suwarni tidak diperbolehkan keluar rumah karena ingin mengabarkan kejadian tersebut ke keluarga.

"Saya mau hubungi keluarga saya tapi tidak diberi akses," ujarnya.

Ia terpaksa melarikan diri dari rumah AS dan segera melaporkan kematian suaminya.

Baca juga: Hanya Hobi, Pengusaha Samarinda Datangkan Harimau dari Jakarta, Ujungnya Terkam ART hingga Tewas   

"Saya ketemu sama teman kerja suami dan diantar ke rumah orangtua suami saya ini (kediaman mertua)," sambungnya.

Setelah kasus ini dilaporkan, jasad korban dievakuasi dan AS ditetapkan sebagai tersangka.

Inilah harimau yang menerkam Suprianda hingga tewas. Ia dipelihara oleh seorang pengusaha di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/11/2023).
Inilah harimau yang menerkam Suprianda hingga tewas. Ia dipelihara oleh seorang pengusaha di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/11/2023). (HO/Polsek Sungai Pinang)

Korban Digaji Rp3 Juta

Suwarni berharap majikan yang kini ditetapkan sebagai tersangka bertanggung jawab membantu perekonomian keluarganya.

Pasalnya, korban merupakan tulang punggung keluarga selama ini.

Baca juga: ART yang Tewas Diterkam Harimau Tinggalkan 2 Anak dan Isti sedang Hamil

Korban tewas meninggalkan seorang istri yang sedang hamil dan 2 anak.

Ia membantah kabar suaminya tidak digaji selama bekerja memberi makan hewan buas yang dipelihara tanpa izin.

Diketahui, AS memelihara harimau, macan dahan dan sejumlah anjing di rumahnya.

Korban mendapatkan gaji Rp3 juta perbulan dari pekerjaan memberi makan hewan tersebut.

"Dan itu tidak pernah terlambat, paling selisih tanggal saja," bebernya, Selasa (21/11/2023), dikutip dari TribunKaltim.com.

Pekerjaan tersebut sudah dilakukan korban selama tiga tahun.

Baca juga: Fakta ART Tewas Diterkam Harimau, Pintu Kandang Terbuka, Korban Dipaksa Memberi Makan Harimau

Awalnya, korban bekerja di tempat fitness milik AS selama 6 tahun.

"Itu kerjanya bersihkan tempat gym. Ya jam 5 sore baru kerja di sana, per bulan digaji Rp 1,5 juta," tambahnya.

Suwarni mengaku tidak mengetahui biaya yang dikeluarkan AS setiap harinya untuk memberi makan hewan buas.

"Kalau anjingnya, bos Andre biasa memberi uang Rp100 ribu kepada suami saya buat beli kepala ayam," tuturnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunKaltim.com dengan judul Inilah Tampang Majikan Suprianda, Pemilik Harimau Maut di Samarinda, Janji Tanggung Jawab

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunKaltim.com/Rita Lavenia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved