Hari Pahlawan
Ini Dua Sosok di Balik Monumen Jenderal Hoegeng di Kota Pekalongan
Menurut Nur Hadiman, patung berdiri tepat di depan Stadion Hoegeng, dengan umpak berbentuk segi empat setinggi 4 meter, halaman berbentuk setengah
Sementara tinggi total patung, menurut ayah dari Citraka ini, adalah 14 meter (tinggi patung 9 meter plus tinggi umpak 4 meter dan tinggi halaman 1 meter). “Ini sesuai tanggal kelarian beliau (Hoegeng, red) 14 Oktober 1921,” cetus pria “low profile” ini.
Terdapat pula lampu lantai berjumlah 14 buah, sesuai dengan tanggal wafat Jenderal Hoegeng, yakni 14 Juli 2004. Saat menuju halaman, lanjut Nur Hadiman, ada 3 anak tangga, yang menjadi simbol Tribrata, semboyan Polri, yang diartikan sebagai tiga “kaul” (nazar) yang telah diikrarkan oleh Polri, untuk selanjutnya diamankan dan diamalkan oleh setiap anggotanya secara sungguh-sungguh.
Adapun pembuatan patung Monumen Jenderal Hoegeng sendiri dikerjakan oleh Dunadi, seniman patung asal Bantul, yang merupakan salah satu pematung monumen Indonesia berskala internasional dengan kemampuan teknik realis yang mumpuni.
Dalam acara peresmian Sabtu (11/11/2023) lalu itu, baik Nur Hadiman maupun Dunadi hadir di lokasi. Bravo Kota Santri!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.