Selasa, 30 September 2025

Sosok Khoiri, Mertua yang Bunuh Menantu di Pasuruan, 10 Tahun jadi Duda dan Sering Sewa PSK

Terungkap sosok mertua yang membunuh menantunya yang sedang hamil. Pelaku yang berstatus duda sering menyewa PSK untuk melampiaskan nafsunya.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
KOLASE TRIBUNNEWS.COM
Tampang Khoiri (52) pelaku yang membunuh menantunya sendiri FAH (23) yang tengah hamil tujuh bulan 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus mertua membunuh menantu di Pasuruan, Jawa Timur menjadi sorotan lantaran korban sedang hamil 7 bulan.

Selain itu, pelaku juga hendak merudapaksa korban yang berinisial FA (23) saat di rumah.

Kasus pembunuhan ini terjadi di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Selasa (31/10/2023) sekitar jam 16.00 WIB.

Pelaku yang bernama Khoiri atau Satir (53) berstatus duda. Istrinya meninggal 10 tahun lalu.

Baca juga: Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Ibunda Korban Tahu Pelaku Sering Main Perempuan

Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz mengatakan, Khoiri sering menyewa pekerja seks komersial (PSK) untuk melampiaskan nafsunya.

Selain itu, Khoiri juga sering mengonsumi minuman keras hingga mabuk.

“Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK. Ini juga masih dalam pengembangan lebih lanjut."

"Penyidik akan dalami lebih lanjut,” paparnya, Kamis (2/11/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Diketahui, korban ditemukan bersimbah darah di dalam rumah oleh sang suami, Sueb.

FA kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat, tapi nyawanya tak tertolong.

Saat kejadian, hanya ada korban dan pelaku di dalam rumah, sedangkan Sueb sedang interview kerja.

Kompol Hari Aziz mengatakan, pelaku tak dapat menahan nafsunya saat melihat korban keluar dari kamar mandi.

Pelaku kemudian menghampiri korban yang sedang beristirahat di dalam kamar dan hendak melakukan rudapaksa.

Namun, korban menolak dan berusaha melawan sehingga membuat pelaku kesal.

"Korban menolak dan berteriak. Akibat panik, pelaku mengambil pisau lalu menindih korban dan mulai melukai lehernya," paparnya.

Kompol Hari Aziz menambahkan korban mengalami luka sayatan di bagian lehernya.

"Dari hasil pemeriksaan medis dan olah TKP, terdapat luka benda tajam di leher sebelah kiri korban dengan panjang sekitar 13cm," imbuhnya.

Pelaku melakukan pembunuhan menggunakan pisau dapur dengan panjang 30cm.

"Pisau tersebut diambil dari dapur dan ditemukan penyidik di atas meja yang berada di dapur setelah digunakan untuk membunuh korban," lanjutnya.

Saat suami korban pulang, pintu rumah tertutup dan dari luar terlihat pelaku sedang duduk di ruang tengah.

Sueb kemudian mendobrak pintu dan menemukan istrinya bersimbah darah di kamar.

Pelaku yang panik langsung melarikan diri ke rumah tetangga.

"Suami korban curiga, lalu langsung mendobrak pintu rumah. Kemudian pelaku langsung lari kabur dari rumah menuju ke rumah tetangganya untuk mengamankan diri dan bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," tuturnya.

Personel Polsek Purwodadi menangkap pelaku dan membawanya ke kantor polisi.

Sebelumnya, Ibu korban, Nurul menjelaskan anaknya yang berasal dari Surabaya menikah pada Mei 2023.

Selama tinggal di rumah suaminya, korban tak pernah memiliki permasalahan dengan pelaku.

Baca juga: Mertua Bunuh Menantu yang Sedang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Ibu Korban Minta Keadilan: Kok Tega

"Baik aja. Bagus. Saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung pada hari Minggu) saya kan kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, saya dicarikan dukun pijat biar pijat badan saya."

"Yang mencarikan ya, besan saya. Gak ada masalah (perilaku sosial pelaku). Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh)," jelasnya.

Abdul Munir (58) dan Nurul Afini (49), orangtua Fitria Almuniroh Hafidloh (23) ibu hamil tujuh bulan di Pasuruan, Jawa Timur, yang tewas digorok mertuanya, saat ditemui di kediamannya, Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, pada Rabu (1/11/2023) siang. 


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu Ibu di Surabaya, Anak Hamil 7 Bulan Digorok Mertua, Ungkap Sempat Ada Pertengkaran, https://jatim.tribunnews.com/2023/11/01/pilu-ibu-di-surabaya-anak-hamil-7-bulan-digorok-mertua-ungkap-sempat-ada-pertengkaran.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Abdul Munir (58) dan Nurul Afini (49), orangtua FA (23) ibu hamil tujuh bulan di Pasuruan, Jawa Timur, yang tewas digorok mertuanya, saat ditemui di kediamannya, Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, pada Rabu (1/11/2023) siang. (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Meski terlihat baik, tapi pelaku memiliki sebuah kebiasaan yang buruk yakni main perempuan.

"Gak ada. Cuma wedokan (sering berurusan dengan perempuan) iya. Kawinan. (Suka nikah atau main perempuan)," bebernya.

Nurul mengaku sempat mendengar Khoiri dan suami korban, Sueb terlibat perselisihan di rumah. Namun korban tidak mau mencampuri urusan bapak dan anak tersebut.

"Suami anak saya bertengkar dengan bapaknya. Jadi anak saya diam di kamar gak mau ikut-ikut," lanjutnya.

Ia berharap pelaku dihukum berat lantaran membunuh anaknya dan bayi yang ada di dalam kandungan korban.

Baca juga: Komunikasi Terakhir Menantu yang Dibunuh Mertua di Pasuruan, Telepon Ibu dan Sebut Ingin Beli Motor

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Galih Lintartika/Ficca Ayu Saraswaty) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan