Sabtu, 4 Oktober 2025

Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Selama Ini Ditutupi Perawat, RS Sentosa Bogor Baru Tahu Kasus Bayi Tertukar pada Mei 2023

Pihak RS Sentosa memilih melimpahkan kesalahan ke perawat dan mengaku juga menjadi korban.

Editor: Eko Sutriyanto
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Siti dan Dian saat menerima hasil tes DNA yang membuktikan bayinya tertukar dan (Kanan) Foto gedung Rumah Sakit Sentosa. Berikut babak baru kasus bayi tertukar di Bogor mulai ibu bayi siap lapor polisi pihak rumah sakit tak mau dituding sebagai penjahat. 

Laporan Wartawan Tribun Bogor Yudistirawanne

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kasus bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat terus bergulir dan sorotan utama mengarah ke pihak RS Sentosa.

Pasalnya, Siti Mauliah dan Dian akan melakukan upaya hukum.

Ia melaporkan kelalaian rumah sakit.

Pihak RS Sentosa rupanya punya jawaban tersendiri dan memilih melimpahkan kesalahan ke perawat.

Bahkan RS Sentosa mengaku juga menjadi korban.

Baca juga: RS Sentosa Bogor Pilih Damai dan Tawarkan 2 Jaminan pada Bayi yang Tertukar : Akui Lalai?

Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengatakan, pihaknya akan memberikan dua poin tanggung jawab yakni cover kesehatan kepada dua bayi selama usia anak.

 "Sakit kah, rawat kah," kata pria yang akrab disapa Gregg kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (29/8/2023).

Selain itu, pihak RS Sentosa juga akan memberikan beasiswa kepada kedua anak.

"Akan diberikan beasiswa pendidikan sampai SMA," ungkapnya.

Tawaran ini tak membuat Siti Mauliah dan Dian luluh.

Keduanya tetap menolak tawaran dan memilih untuk memperpanjang kasus bayi tertukar.

Gregorius B Djako mengklaim, selama ini pihak rumah sakit tidak pernah lepas tangan dan berupaya agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.

Hal itu akan ia lakukan dengan meminta kepada kepolisian agar mendorong kasus ini diselesaikan secara Restorative Justice apalagi menurutnya  kasus ini murni merupakan kelalaian perawat.

Dikatakan Gregg, selama ini perawatnya itu tidak pernah menginformasikan peristiwa itu ke rumah sakit.

"Dan (perawat) menutupi kasus begitu lama," tandasnya.

Pihak RS Sentosa sendiri baru mengetahui kasus itu pada Mei 2023 sehingga menurutnya RS Sentosa dalam kasus ini juga sebagai korban.

"Rumah sakit juga adalah korban karena tidak mendapat informasi itu," bebernya.

Mediasi buntu

Mediasi antara pihak rumah sakit dan pihak korban bayi tertukar di Polres Bogor masih berujung buntu atau belum mencapai kesepakatan.

Mediasi yang difasilitasi Polres Bogor tersebut berlangsung sekitar 1 jam 30 menit dihadiri kuasa hukum masing-masing pihak.

Kuasa Hukum Dian, Binsar Aritonang membeberkan apa yang terjadi selama mediasi tersebut.

"Hangat lah, suasananya cukup hangat, difasilitasi oleh Polres Bogor dihadiri langsung oleh Kanit PPA," kata Binsar Aritonang saat ditemui TribunnewsBogor.com di Mako Polres Bogor, Rabu (30/8/2023) sore.

Dalam mediasi tersebut, kata dia, pihak RS Sentosa menawarkan sejumlah hal sebagai upaya perdamaian namun apa yang ditawarkan pihak RS, kata dia, sementara ini ditolak baik oleh pihak korban Dian maupun pihak Siti Mauliah.

"Penawaran-penawaran tersebut saya rasa belum bisa menggantikan kerugian yang korban alami," kata Binsar Aritonang.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Mediasi Soal Bayi Tertukar Masih Buntu, Perawat Kembali Disalahkan, RS Sentosa Merasa Jadi Korban

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved