Bayi Tertukar di Rumah Sakit
Imbas Bayi Tertukar, Ini yang Terjadi Pada Rumah Sakit Sentosa Bogor
Kedua orang tua bayi yang tertukar yaitu Siti dan Dian kini telah bersama darang daging mereka sendiri, setelah satu tahun
TRIBUNNEWS.COM -- Kasus tertukarnya bayi di Rumah Sakit Sentosa Bogor telah berakhir dengan 'happy ending'.
Kedua orang tua bayi yang tertukar yaitu Siti dan Dian kini telah bersama darang daging mereka sendiri, setelah satu tahun merawat bayi yang salah.
Namun bagi Rumah Sakit Sentosa, kasus ini justru menjadi awal yang tak baik.
Baca juga: Siti Mauliah: Restorative Justice Kasus Bayi Tertukar Hanya antara Dia & Dian, Tak dengan RS Sentosa
Selain ada kabar orang tua bayi akan menuntut secara hukum rumah sakit tersebut, kini kepercayaan publik mulai merosot.
Rumah sakit tersebut mengalami dampak penurunan pasien secara drastis.
Pengunjung yang datang untuk pelayanan kesehatan ke rumah sakit tersebut anjlok pasca kejadian ini menghebohkan masyarakat.
Warga sekan-akan kehilangan kepercayaan atas RS Sentosa Bogor.
Hal ini diakui oleh Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa, Gregg Djako, Minggu (27/8/2023).
"Jelas dampaknya sangat dirasakan, pasien menurun jauh," kata Gregg Djako kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).
Dia mengatakan karena kasus ini ada sanksi sosial yang harus diterima pihaknya.
Padahal kata dia di rumah sakit tersebut ada 300 lebih karyawan yang juga perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Kita harus akui ada 300 lebih karyawan yang bekerja di dalamnya, menggantungkan hidupnya di situ bersama keluarganya," kata Gregg Djako.
Bagaimana pun juga, kata dia, peristiwa bayi tertukar ini adalah hal yang juga tidak diharapkan oleh pihak rumah sakit.
"Tidak ada niat sedikitpun dari orang atau pegawai atau RS sekalipun untuk membuat peristiwa ini terjadi," ujar Gregg Djako.
Baca juga: Bayi Dibuang Demi Karir Ibunya di Malang akan Punya Orangtua Baru, Sosok Ini yang Siap Mengadopsi
Terkait kejadian bayi tertukar ini, kata dia, ada 5 tenaga kesehatan yang sementara ini masih dinonaktifkan.
Dia mengaku masih menunggu perkembangan kasus ini ke depannya seperti apa.
"Mereka untuk sementara dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan, untuk sementara secara administrasi artinya tidak melayani kesehatan. Kami melihat perkembangan kasus ini sejauh mana," ungkapnya.
RS Sentosa Salahkan Perawat
Kasus bayi tertukar di RS Sentosa Bogor memasuki babak baru.
Setelah diketahui hasil tes DNA dari masing-masing orangtua dan bayi tersebut dipastikan tertukar, pihak RS Sentosa Bogor kini justru melempar tanggung jawab.
Mereka tak mau disalahkan begitu saja. Manajemen RS Sentosa Bogor langsung menjatuhkan tanggung jawab pada para perawat yang sudah terkena sanksi dari rumah sakit itu.
Direktur RS Sentosa Bogor, drg Margaretha Kurnia, mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh perawat.
Menurutnya, perawat melakukan sebuah proses tahapan penanganan bayi lahir secara tidak hati-hati.
"Terjadi karena karena ada ketidakhati-hatian dalam petugas kami melaksanakan prosedur yang sudah ada," kata Margaretha melansir Tribunnewsbogor.com, Sabtu (26/8/2023).
Ia mengaku menyesali perbuatan perawat tersebut.
"Kami sangat menyesali, saya sebagai pimpinan juga sedih hal ini terjadi di rumah sakit pada kedua ibu," katanya.
Menurut Margaretha, penyebab utama bayi tertukar di Bogor terjadi saat pasien akan dipulangkan.
"Dalam proses yang ada ketidakhati-hatian itu di dalam proses identifikasi saat bayi pulang," ungkapnya.
Margaretha membongkar borok perawat hingga menyebabkan bayi tertukar di Bogor.
"Ada proses yang harusnya dilakukan, tapi ada ketidakhati-hatian dalam proses identifikasi bayi," katanya.
Menurut Margaretha, sejak adanya laporan dari Siti Mauliah soal bayi tertukar, managemen RS Sentosa langsung melakukan penyelidikan internal.
"Kami sudah memberi sanksi sesuai aturan rumah sakit, itu dapat berkembang sesuai berkembangnya kasus ini," katanya. (Tribun Bogor)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.