Matanya Diketapel Wali Murid, Zaharman Takut Mengajar Kembali di SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu
Zaharman mengaku mengalami trauma berat usai diketapel wali murid yang mengakibatan bola matanya cacat permanen
TRIBUNNEWS.COM, REJANG LEBONG - Zaharman (58), Guru pendidikan jasmani SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu mengaku takut pulang ke rumah.
Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang itu mengaku mengalami trauma berat usai diketapel wali murid yang mengakibatan bola matanya cacat permanen.
Baca juga: Wali Murid Ternyata Dua Kali Ketapel Guru SMA di Bengkulu, Kabur Karena Takut Dipukul Polisi
Zaharman kini berencana mencari rumah kontrakan di Lubuklinggau.
Zaharman mengatakan, dirinya adalah warga pendatang. Ia merantau setelah mendapatkan Surat Keputusan (SK) guru untuk bekerja di kecamatan Binduriang.
Dirinya berasal dari Padang Pariaman sedangkan sang istri Erma Tati berasal dari Jambi.
Keduanya ini merantau dan bertemu di Binduriang dan menikah serta tinggal di sana sampai saat ini.
"Tinggal berdua saja di sana, apalagi saya ini pendatang, trauma saya, saya takut pulang ke sana," sampai Zaharman.
Zaharman mengaku, jika dirinya sudah keluar dari rumah sakit menjalani perawatan ini maka tidak akan pulang lagi ke rumahnya yang ada di Binduriang. Zaharman bahkan mengaku akan menyari kontrakan di Lubuklinggau demi keselamatannya.
"Berencana nyari kontrakan di Linggau saja," lanjutnya.
Selain itu, dirinya juga mengaku masih dibayang-bayangi oleh kejadian tersebut. Maka dari itulah, dirinya merasa trauma berat dan takut.
Bahkan dirinya takut kembali mengajar di SMAN 7 Rejang Lebong.
"Terbayang-bayang terus kejadiannya," tutupnya.
Penulis: M Rizki Wahyudi
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Zaharman Guru Dianiaya Wali Murid Hingga Buta di Bengkulu Takut Pulang, Berencana Cari Kontrakan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.