Selasa, 30 September 2025

Aspal di Pasar Kembang Surabaya Rusak Membentuk 'Gunung', Warga: Ada Suara Letupan

Terjadi peristiwa langka di Jl Raya Pasar Kembang, Wonorejo, Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/8/2023) pagi.

Kolase Tribunnews/Istimewa
(Kiri) Penampakan aspal yang rusak. (Kanan) Proses perbaikan aspal. Beriku informasi soal aspal di Pasar Kembang Surabaya rusak membentuk 'gunung'. 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi peristiwa langka di Jalan Raya Pasar Kembang, Wonorejo, Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/8/2023) pagi.

Aspal di jalan tersebut terlihat seperti meletus dan berbentuk gundukan seperti 'gunung'.

Rusaknya aspal tersebut bahkan memakan hampir separuh ruas jalan.

Seorang saksi, M Jayus (48) mengatakan, sebelum aspal rusak, ia sempat mendengar adanya letupan.

Setelah letupan tersebut, tiba-tiba aspal di lokasi berbentuk 'gunung' dengan tinggi seperut orang dewasa.

Mengutip Surya.co.id, suara letupan terdengar sekira pukul 05.00 WIB pagi tadi.

Baca juga: Viral Pemuda di Kendari Seret Anjing di Aspal, Ngaku Amankan Hewan yang Tertabrak ke Tepi Jalan

"Jam 5, kedengaran suara blus gitu. Ada getara juga. Gak ada yang jatuh. Ada yang jualan, tapi agak jauh. Penjual baju. Banyak yang jualan.

(Ukurannya) Seperut orang dewasa ketinggiannya, ya 1 meter kurang. Cuma kena cipratan lumpurnya," ujarnya saat ditemui Surya.co.id di depan tokonya disela bekerja, Selasa (1/8/2023).

Jayus menuturkan, sebelum terlihat sepergi gundukan, kondisi aspal di lokasi sudah retak sejak Senin (31/7/2023).

"Sebenarnya kondisi retakan dengan gundukan kecil itu, sudah muncul sejak senin sore,"

"Ternyata makin besar pagi tadi," pungkasnya.

Penyebab Gundukan

Ternyata, gundukan tersebut tercipta karena adanya proyek pergantian pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirut PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono.

Arief memastikan, perbaikan jalan akan dituntaskan segera.

"Petugas sudah kami minta agar untuk jalan raya selesai (rekondisi) hari ini. Harus dikembalikan. Baru selanjutnya melanjutkan pergantian pipa," kata Arief, Selasa (1/8/2023).

Ia juga menjelaskan, penyebab terangkatnya aspal tersebut.

"Ini kejadian yang tidak kami rencanakan, namun kami berupaya cepat agar segera selesai rekondisi," ujarnya.

Arief mengatakan, pergantian pipa menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD) atau pengeburan terarah secara horizontal.

Caranya dengan membuat lubang secara horizontal untuk memasukkan pipa, lalu pipa tersebut ditarik menggunakan mesin.

Baca juga: Viral Pria di Kendari Seret Anjing hingga Kepalanya Sentuh Aspal, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi 

Metode HDD digunakan karena tidak merusak tanah permukaan.

"Metodenya (pergantian pipa) bukan menggunakan penggalian terbuka. Namun, menggunakan HDD," jelas Arief Wisnu Cahyono.

Setelah lubang terbuka, petugas lantas menyuntikkan lumpur bor untuk melumasi kepala pengeboran sehingga pipa mudah ditarik.

"Metode HDD itu memang ada lumpur yang kami injeksikan di situ, untuk mengisi kekosongan ketika lubang itu dibuat sebelum pipa itu ditarik. Ini menjadi pelicin. Apalagi ini pipa besar," paparnya.

Namun, saat pipa ditarik, aspal di atasnya ikut terangkat.

"Ketika ada ruang kosong kemudian menekan udara, terjadi angkatan hingga membuat tanah mengangkat ke atas," ungkapnya.

Sehingga, pihaknya memastikan bahwa lumpur yang ada di titik tersebut bukan akibat dari pengeboran. Namun, karena memang telah ditambahkan pihaknya.

"(Aspal terangkat) Bukan karena ada lumpur, melainkan karena ada tekanan," tegas Arief.

Ia pun menyampaikan, bahwa warga tak perlu khawatir atas kejadian tersebut.

"Saya sampaikan warga tidak perlu khawatir, karena (tanah) yang sudah meletus ini sudah terisi pipa, jadi tidak ada potensi untuk longsor," katanya.

(Tribunnews.com, Renald)(Surya.co.id, Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan