Senin, 6 Oktober 2025

Soal Temuan Ribuan Amunisi di Cilacap, Kopaska Lakukan Pencarian hingga Buatan Tahun 1933

Berikut ini kabar terbaru soal temuan ribuan amunisi yang diduga peninggalan Perang Dunia 2 di Cilacap Jawa Tengah

Editor: Daryono
Dinas Penerangan Angkatan Laut
TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengamankan ribuan amunisi berlokasi di alur perairan Dermaga PT SBI Desa Bonsayur Cilacap pada Sabtu (15/7/2023) - Berikut ini kabar terbaru soal temuan ribuan amunisi yang diduga peninggalan Perang Dunia 2 di Cilacap Jawa Tengah 

TRIBUNNEWS.COM - Dua nelayan di Cilacap Jawa Tengah menemukan ribuan amunisi di dekat bangkai kapal besi di perairan dermaga PT SBI, Sabtu (15/7/2023).

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanan) Cilacap, Kolonel Bambang Subeno mengatakan, ribuan peluru tersebut berkaliber 12,7 mm serta 7,62 mm.

"Dari hasil penyelaman nelayan tradisional, ditemukan ribuan amunisi peluru tajam kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm," kata Bambang kepada wartawan, Senin (17/7/2023).

Amunisi yang ditemukan tersebut diduga peninggalan Perang Dunia (PD) II milik Amerika Serikat.

"Dugaan sementara, amunisi yang ditemukan adalah jenis produksi milik Amerika Serikat."

"Maka, kemungkinan, amunisi ini dibawa oleh kapal perang Amerika, ini dugaan awal," ujarnya.

Baca juga: Temuan Ribuan Amunisi Diduga Sisa Perang Dunia II di Cilacap, TNI AL Terjunkan Kopaska

Ia juga mengatakan, dari dugaan sementara, kapal yang membawa amunisi tersebut karam karena diserang pesawat tempur Jepang.

"Dugaan awal sementara, itu. Tentu, nanti kepastiannya setelah melakukan penyelaman," ujarnya, seperti yang diwartakan TribunBanyumas.com, Kamis (20/7/2023).

Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap pun melakukan penyelaman.

Penyelaman rencananya dilakukan dua hari, yakni Kamis (20/7/2023) dan Jumat (21/7/2023).

Penyelaman tersebut juga dilakukan oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) dari Maki TNI AL Surabaya, Jawa Timur.

"Pagi ini, kami akan melaksanakan penyelaman berdasarkan hasil temuan kemarin." ucap Bambang Beno.

"Kami, dari Lanal Cilacap, sudah kedatangan bantuan tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL," tambahnya.

Penyelaman tersebut diharapkan bisa mengungkap, apa saja yang ada di dasar alur Cilacap, terutama di pelabuhan SBI.

TNI AL Lanal Cilacap saat sedang mempersiapkan peralatan penyelaman yang akan dilakukan tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, Kamis (20/7/2023)
TNI AL Lanal Cilacap saat sedang mempersiapkan peralatan penyelaman yang akan dilakukan tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, Kamis (20/7/2023) (TribunJateng.com/Pinky Anggraeni)

Baca juga: Temuan Ribuan Amunisi Diduga Sisa Perang Dunia II di Perairan Cilacap, Ini yang Dilakukan TNI AL

Kopaska Hadapi Kendala

Selain itu, penyelaman juga dilakukan untuk memastikan keamanan jalur perairan Cilacap.

Letkol Yudo Ponco, Direktur Operasi Paskopaska TNI AL mengungkapkan, penyelaman di hari pertama kurang maksimal.

Tim penyelam yang ditugaskan, kata Yudo Ponco, terkendala beberapa hal, seperti air laut yang keruh.

"Visibility nya keruh, jarak pandang pendek sekali sekitar 50 cm itupun sudah dengan bantuan lighting," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (20/7/2023) kemarin.

Arus bawah laut yang kencang juga menjadi kendala.

Arus kuat di bawah laut diketahui bisa mempersulit penyelaman.

Dikatakan Yudo Ponco, Tim Kopaska telah menyelam hingga kedalamn 22 meter.

Namun, kondisi cuaca yang cerah tak sejalan dengan kondisi di bawah air.

"Kemudian arusnya kencang, mungkin minggu-minggu ini pas arusnya lagi kencang," kata Ponco.

Bambang Subeno menambahkan, tim penyelam juga bertugas untuk dapat membawa temuan fisik hingga ke daratan.

"Harapannya tidak hanya gambar, tapi barangnya (bangkai kapal) bisa diambil untuk nanti diidentifikasi," kata Bambang.

Baca juga: TNI AL Amankan Ribuan Amunisi di Cilacap Diduga dari Kapal Perang Tenggelam Saat Perang Dunia II

Buatan Tahun 1933

Historical Diver yang tergabung dalam tim penyelam Kopaska, Ady Setyawan membeberkan sedikit hasil investigasi sementara.

Ia mengatakan, amunisi tersebut merupakan buatan Amerika Serikat pada era PD II.

Identifikasi tersebut berdasarkan headstamp yang tertera di peluru.

Di kepala peluru, terdapat ukuran kaliber, pabrik, hingga tahun pembuatan.

"Amunisi ini buatan Pennsylvania tahun 1933," ungkap Ady usai penyelaman, Jumat (21/7/2023) siang.

Mengutip Kompas.com, peluru tersebut digunakan untuk senjata anti udara.

Dari temuan ini, total ada lebih dari 6000 peluru dengan berbagai kondisi, ada yang sudah rusak dan ada yang masih dalam kondisi baik.

Diduga, amunisi tersebut dari kapal induk pertama AS, USS Langley yang membawa 36 pesawat.

USS Langley diketahui diserang di perairan Laut Jawa pada 1942 oleh Jepang.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunBanyumas.com, Pingky Setiyo Anggraeni)(Kompas.com, Fadlan Mukhtar Zain)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved