Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa Berpusat di Yogyakarta

Pelanggan Bakmi Jawa di Kota Jogja Berhamburan, 'Seperti Ada Truk yang Sedang Melintas'

Pembeli yang sedang menunggu makanannya yakni Nasrul mengatakan bahwa dia merasakan getaran gempa bumi sebanyak 2 kali

Editor: Eko Sutriyanto
warning.bmkg.go.id
Gempa M 6.4 di Bantul, Ini Daftar Wilayah yang Merasakan 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA  - Pelanggan Bakmi Kamporng Jawa yang ada di wilayah Gedongkuning, Kota Yogyakarta, sontak berhamburan ke luar saat gempa bumi mengguncang wilayah Yogyakarta, Jumat (30/6/2023) malam.

Seorang pembeli yang sedang menunggu makanannya, yakni Nasrul, mengatakan bahwa dia merasakan getaran gempa bumi sebanyak 2 kali.

"Pertama tidak terlalu kencang, posisi saya sedang duduk di kursi menunggu pesanan, terasa seperti ada truk yang sedang melintas.

Saya masih mencoba tenang. Begitu ada yang kedua (getaran gempa bumi), langsung berusaha keluar tempat makan.

Semua pelanggan berhamburan keluar," bebernya pada Tribunjogja.com .

Gempa bumi yang mengguncang wilayah Jogja tersebut ternyata dirasakan hingga provinsi Bali dan Jawa Timur.

Baca juga: Gempa 6,4 M Terjadi di Bantul DIY, Dirasakan Kulonprogo sampai Mojokerto

Aida, seorang warga Kota Batu Jawa Timur mengatakan dirinya sedang menonton TV bersama keluarganya.

"Aku pikir awalnya ibu sedang mengerjakan sesuatu, tapi ternyata gempa. Semua keluar rumah. Tetangga juga. Nggak terlalu kencang, terasa satu kali," urainya.

Selain itu, Fibri di Banyuwangi Jawa Timur juga merasakan hal serupa.

"Terasa, tapi tidak terlalu kencang," ucapnya.

Warga di Sanur Provinsi Bali yakni Rani mengaku merasakan guncangan yang cukup kencang.

"Gempanya lumayan panjang, lama berhentinya. Aku pikir aku pusing, ternyata gempa," ungkapnya. 

Situasi serupa juga terpantau di kawasan perkantoran di Kota Yogyakarta.

Warga berhamburan keluar bangunan dan menepi di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta .

Dari pantauan Tribunjogja.com , para pegawai kantor, tamu hotel berhamburan keluar.

Ada yang terlihat panik, ada yang keluar menggendong anak dan menenteng tas.

Bahkan terdengar suara deritan yang bersumber dari gedung.

Wartawan Tribun Jogja yang saat itu tengah bekerja sontak lari keluar ketiga goyangan pertama terjadi. Selanjutnya disusul getaran berikutnya.

Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 5,3 Sore Ini di Sulawesi Tengah

Mengutip situs resmi BMKG, warning.bmkg.go.id, gempa ini dirasakan Kulonprogo sampai Kediri.

Adapun data skala MMI-nya, Kulonprogo, Kebumen dan Ponorogo masuk kategori IV.

Sementara Kediri dan Mojokerto, Jawa Timur masuk dalam kategori III.

BMKG mengajurkan agar masyarakat senantiasa waspada terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi.

Suasana warga di Gedongkuning Kota Yogyakarta yang berhamburan keluar tempat makan saat merasakan gempabumi, Jumat (30/6/2023)
Suasana warga di Gedongkuning Kota Yogyakarta yang berhamburan keluar tempat makan saat merasakan gempabumi, Jumat (30/6/2023) (Tribunjogja.com/Kurniatul Hidayah)

Skala MMI Gempa BMKG

 I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani) (Tribun Jogja/Kurniatul Hidayah)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved