Senin, 6 Oktober 2025

Inses Ibu Anak di Bukittinggi

Kronologi Kasus Inses di Bukittinggi Terbongkar, Anak Setubuhi Ibu selama 11 Tahun, Otak Sudah Rusak

Kasus inses antara anak dan ibu di Bukittinggi ternyata sudah berlangsung selama 11 tahun.

SUNSTAR
Ilustrasi - Kasus inses antara anak dan ibu di Bukittinggi ternyata sudah berlangsung selama 11 tahun. 

TRIBUNNEWS.com - Seorang anak (28) di Bukittinggi, Sumatera Barat, terungkap telah melakukan inses alias hubungan sedarah dengan ibu kandungnya.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, mengungkapkan inses antara anak dan ibu itu sudah berlangsung sejak si anak duduk di bangku SMA.

Kini, kata Erman, si anak tengah menjalani karantina.

"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina."

"Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara di sosialisasi pernikahan anak di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023), dilansir TribunPadang.com.

Terpisah, Ketua LSM Ganggam Solidaritas-IPWL Agam Solid, Sukendra Madra, mengungkapkan kronologi kasus inses ibu dan anak ini terbongkar.

Baca juga: Pemuda di Bukittinggi Setubuhi Ibu Kandung, Penah Ajak Adiknya Berhubungan Inses Tapi Ditolak

Pihaknya mengetahui adanya kasus inses setelah menerima laporan dari keluarga korban.

Menurut laporan keluarga, si anak kerap mengancam menggunakan senjata tajam.

Karena kondisi si anak yang sering emosi, pihak keluarga meminta kepada LSM agar anak tersebut direhabilitasi.

"Anak ini bisa kami karantina, karena ada laporan dari keluarga. Mereka meminta untuk direhab."

"Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," ungkap Sukendra, Jumat (23/6/2023).

Setelah dikarantina, si anak mengaku bahwa ia sudah menyetubuhi ibunya sendiri sejak duduk di bangku SMA.

Sebelum ibunya, si anak menyebut dirinya sempat akan menyetubuhi sang adik.

Ia bahkan pernah berbuat hal tak senonoh kepada adiknya.

Namun, sang adik berani menolak dan memarahi kakaknya itu.

"Pengakuan dari anak itu, inses dengan ibu kandungnya dimulai sejak dia SMA."

"Kini umurnya sudah 28 tahun, artinya sejak 10 tahun belakangan lah," tutur Sukendra.

"Jika saya tanya ke anak itu (kenapa inses dengan ibu), dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik."

"Sebab sering ditolak dan dimarahi. Makanya dengan ibunya," imbuhnya.

Baca juga: Pria di Bukittinggi Inses dengan Ibu Kandung Sejak SMA, Polisi Selidiki Unsur Pidana

Dugaan Penyebab Inses

ILUSTRASI
ILUSTRASI (Elite Daily)

Sukendra Madra membeberkan dugaan penyebab kasus inses anak dan ibu di Bukittinggi.

Diketahui, si anak telah dikarantina selama tujuh bulan.

Selama karantina ini, didapati hasil bahwa si anak mengalami kerusakan pada sensorik otak.

Kerusakan pada otak ini diakibatkan si anak yang mengonsumsi lem dan narkotika jenis sabu-sabu, serta ganja.

Si anak mengaku ia sudah mengonsumsi lem sejak duduk di bangku SMA.

"Sejak masa yang lama itu tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi lem ini murah dan mudah didapat."

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena," ungkap Sukendra, masih mengutip dari TribunPadang.com.

Lebih lanjut, Sukendra menduga akibat dari kerusakan otak itulah yang menjadi penyebab si anak inses dengan ibu kandungnya.

"Kehilangan kesadaran sebagai manusia normal (karena otak rusak). Akibatnya, inses dengan ibu kandung sendiri," tambahnya.

Tak hanya itu, dampak mengonsumsi zat terlarang itu, si anak menjadi sering berhalusinasi.

Ia juga sulit mengingat rutinitas sehari-hari, seperti bagaimana menyalakan dan mematikan keran air.

"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja. Kadang dia bisa, kadang tidak bisa."

"Kami beri arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," tutur Sukendra.

Baca juga: Seorang Anak di Bukittinggi Inses dengan Ibu Kandungnya, Diduga Ini Penyebabnya

Ternyata, setelah dilakukan cek, ditemukan bahwa si anak mengalami gangguan jiwa yang diakibatkan oleh kerusakan syaraf otak.

"Setelah kami cek, ada indikasi gangguan jiwa pada anak itu."

"Kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," pungkasnya.

Polresta Bukittinggi akan Selidiki

Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal saat diwawancara beberapa waktu lalu. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittingi, AKP Fetrizal, mengungkapkan pihaknya masih berkoordinasi dengan pimpinan untuk mendapatkan informasi kasus inses antara anak dan ibu kandung.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan mencari tahu kepada Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, soal lokasi dan waktu kejadian.

"Kasus inses ini, kami baru dapatkan informasinya beberapa waktu ini."

"Kini sedang koordinasi dengan pimpinan dan akan mencari informasi terbarunya," kata Fetrizal kepada TribunPadang.com, Jumat.

"Kami akan segera koordinasi dengan Wali Kota Bukittinggi, soal kasus inses ini."

"Di mana lokasinya dan kapan terjadinya, tentu butuh proses," lanjutnya.

Sebagai informasi, latar belakang keluarga anak yang inses dengan ibunya ini termasuk agamis.

Ibu si anak diketahui berpenampilan syari, sedangkan sang adik ada yang merupakan hafiz Al-Qur'an.

Sementara, sang ayah diketahui masih ada.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved