Rabu, 1 Oktober 2025

Trending

Bocah Ini Meninggal Usai Digigit Anjing Peliharannya, Sempat Kejang hingga Tak Bisa Minum Air

Bocah lima tahun di Buleleng Bali diduga terjangkit rabies usai digigit anjingnya sendiri hingga mengalami kejang, ketakutan hingga tak bisa minum air

Penulis: Linda Nur Dewi R
TribunBali.com/Ratu Ayu Astri Desiani
Viral bocah perempuan di Buleleng meninggal suspek rabies setelah digigit anjing peliharaannya pada Kamis (15/6/2023).- Rupanya, orang tua bocah lima tahun itu sempat tak mau membawa ke rumah sakit lantaran luka bekas gigitan anjing di lengan sang anak. 

"Saat dia digigit, bapaknya langsung menghubungi saya. Saya sudah sarankan cepat dibawa ke Puskesmas biar di VAR. Tapi kata bapaknya, lukanya hanya kecil, kata Jero Made Santika, dikutip dari TribunBali.

Namun, pada Sabtu (10/6/2023), bocah itu mulai mengalami gejala khas yang mengarah ke gejala rabies seperti takut pada angin, tidak bisa minum air, nyeri menelan, ketakutan hingga gelisah.

KRS pun kemudian dibawa ke RSUD Tangguwisa pada Minggu (11/6/2023), lalu dirujuk ke RSUD Buleleng untuk penanganan intensif.

Namun sayang selang beberapa jam dirawat di RSUD Buleleng, anak kedua dari pasangan Putu Redita dan Wayan Sinar itu meninggal dunia. 

Pihak keluarga tak menyangka, bocah yang disbeut-sebut penyayang binatang itu meninggal dunia karena hewan peliharannya sendiri.

Rencananya, jenazah KRA akan diaben pada Senin (19/6/2023) di Setra Desan Pangkung Paruk. 

Pemkab Bueleng diminta sosialisasikan bahaya rabies

Ilustrasi Vaksin Anti Rabies
Ilustrasi Vaksin Anti Rabies (Freepik)

Atas kejadian ini, Pemkab Buleleng diminta terus mensosialisasikan bahaya rabies pada masyarakat.

Pasalnya, kasus kematian rabies cukup tinggi.

Dikhawatirkan, kasus ini bisa menjadi isu nasional yang akan berdampak pada pariwisata Bali.

Anggota Komisi IX DPR RI, I Ketut Kariyasa Adnyana pada Jumat (16/6) mengatakan seluruh anjing dan Hewan Penular Rabies (HPR) lainnya harus tervaksin secara rutin.

Ia menyebut sejauh ini vaksin terhadap anjing hanya dilakukan saat terjadinya kasus kematian akibat rabies.

Ia menegaskan agar kasus ini tak dianggap remeh.

"Selama ini vaksin terhadap anjing dilakukan kalau sudah ada kasus. Stok vaksin untuk HPR di Bali juga terbatas,”

“Anggota DPR RI Komisi IV sudah komunikasi dengan Kementerian Pertanian untuk penyediaan vaksinnya. Sementara VAR dari Kemenkes di Bali sudah cukup tersedia,”

“Sosialisasi harus terus dilakukan, karena kalau kasusnya meningkat terus ini akan jadi isu internasional dan berdampak pada pariwisata. Ini jangan dianggap remeh," ujarnya, dikutip dari TribunBali. 

(Tribunnews.com/Linda) (TribunBali.com/Ratu Ayu Astri Desiani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved