Senin, 29 September 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Terduga Teroris di Lampung jadi DPO sejak 2015 karena Terafiliasi JI, Densus 88 Sita Senjata Rakitan

Para terduga teroris yang ditangkap di Lampung sudah masuk DPO sejak lama. Mereka merupakan anggota dari kelompok Jamaah Islamiyah.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
Ist via Tribun Lampung, SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Penangkapan terduga teroris di Dusun III Kampung Sendangbaru, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, Rabu (12/4/2023) (kiri) dan ilustrasi Densus 88 Anti Teror (kanan). Terduga teroris yang ditangkap di Lampung sudah masuk DPO sejak lama. 

Ia menjelaskan para terduga teroris yang ditangkap merupakan anggota jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

"Kelompok ini adalah kelompok yang terkait dengan jaringan Jamaah Islamiyah," terangnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) memberikan keterangan terkait penangkapan teroris di Lampung di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) memberikan keterangan terkait penangkapan teroris di Lampung di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/4/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Sosok Terduga Teroris yang Tewas Tertembak

Salah satu terduga teroris yang tewas tertembak mengenalkan dirinya kepada warga dengan nama Sambada.

Sambada bekerja sebagai petani kopi di Kampung Sendang Baru, Lampung Tengah.

Salah satu warga Kampung Sendang Baru, Supar (48) tidak mengira orang yang dikenalnya selama 2,5 tahun merupakan terduga teroris.

Baca juga: Kronologi Dua Terduga Teroris Tewas dalam Penyergapan, Anggota Densus 88 Alami Luka Tembak

Menurutnya, Sambada beraktivitas seperti petani kopi pada umumnya dan tidak melakukan kegiatan yang mencurigakan.

"Yang kita tau dia petani kopi biasa, sebab perangainya sederhana dan kepada warga setempat membaur," ungkapnya, Kamis (13/4/2023), dikutip dari TribunLampung.com.

Meski tidak memiliki rumah di Kampung Sendang Baru, Sambada selalu beraktivitas di sana karena dekat dengan kebun kopinya.

Supar mengaku sering bertemu Sambada karena sama-sama bekerja sebagai petani kopi.

Bahkan Sambada juga sering terlibat dalam kegiatan warga setempat seperti perbaikan jalan secara swadaya hingga kerja bakti.

Ia mengaku mengetahui Sambada merupakan terduga teroris saat ada mobil ambulans yang mengangkut jasadnya.

"Kami tau dia adalah terduga teroris ya waktu dia dievakuasi dalam keadaan tewas dibawa turun dari kebun Register."

"Sekitar ada 30 sampai 40 orang (densus 88) yang berangkat, turun membawa seorang jenazah yang ternyata adalah Sambada," bebernya.

Baca juga: Dua Terduga Teroris di Lampung Ditembak Mati, Satu Anggota Densus 88 Anti Teror Tertembak

Kata Kapolda Lampung

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan