Sabtu, 4 Oktober 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Pengakuan Seneh, Istri Dukun Pengganda Uang: Nikah 25 Tahun, Tak Tahu Suami Kerja Apa

Seneh, istri Mbah Slamet alias Tohari, dukun pengganda uang di Banjarnegara mengaku tak tahu apa pekerjaan suaminya meski sudah 25 tahun menikah.

TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Seneh (kiri), istri Mbah Slamet alias Tohari (kanan), dukun pengganda uang di Banjarnegara mengaku tak tahu apa pekerjaan suaminya meski sudah 25 tahun menikah. 

Pasalnya, penangkapan itu disertai penemuan sejumlah jenazah di perkebunan warga, korban pembunuhan Tohari yang mengaku sebagai dukun pengganda uang.

Hingga Selasa (4/4/2023), pihak kepolisian sudah menemukan 12 jenazah yang merupakan korban dari Mbah Slamet.

Ke-12 jenazah itu dikubur di jalan setapak menuju hutan.

Aksi sadis Mbah Slamet terungkap berkat pesan WhatsApp seorang korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat kepada anaknya.

Mbah Slamet mengaku kesal lantaran terus ditagih oleh korban.

Mbah Slamet mengaku menjanjikan akan melipatgandakan uang korban yang telah disetorkan, dari Rp 70 juta menjadi Rp 5 miliar.

Keseharian Mbah Slamet

Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (Ist. Kiriman netizen/Via TribunJateng.com)

Sementara itu, Kades Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Mahbudiono mengungkapkan keseharian dari Mbah Slamet.

Ia mengatakan, pelaku dalam kesehariannya jarang kelihatan dan usahanya juga kurang jelas.

"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu."

"Tapi istrinya sempat dagang kubis," katanya kepada Tribunbanyumas.com.

Kades tahu pelaku adalah seorang dukun pengganda uang ketika ada seorang korban warga asal Palembang yang membeberkan hal tersebut.

"Sempat ada yang datang menemui saya adalah seorang warga Palembang bilang ketemu Mbah Slamet ingin menemui keluarganya," jelasnya.

Kades mengatakan ladang yang digunakan sebagai tempat penguburan ini adalah milik orangtua tersangka.

"Saya tahu ada satu mayat saja merinding apalagi ini banyak sekali."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved