Jumat, 3 Oktober 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Janji ke Korban Akan Diantar Pulang ke Lampung Pakai Macan Putih

Anak korban pernah mendengar percakapan orangtuanya dengan Mbah Slamet.

Editor: Erik S
Tribunlampung/Oky Indra Jaya
Kondisi di rumah duka pasutri, Irsyad dan Tri, korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung, Rabu (5/4/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, PESAWARAN- Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) adalah pasangan suami istri warga asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yang menjadi korban dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet.

Sebelum keberangkatan Irsad dan Tri ke Banjarnegara, anak korban pernah mendengar percakapan orangtuanya dengan Mbah Slamet.

Baca juga: Posko Pengaduan Orang Hilang Korban Mbah Slamet Dibuka di Polres Banjarnegara dan Polda Jateng

Dikutip dari Tribun Lampung, keterangan tersebut disampaikan anak korban di kediaman korban di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, pada Rabu (5/4/2023). 

Anak korban mengaku, pernah mendengar percakapan orangtuanya yakni saat komunikasi lewat telpon dengan pelaku yakni Slamet Tohari.

Sang dukun pengganda uang tersebut meminta ibu korban datang ke alamatnya.

“Namun, ibu saya sempat tidak mau atau menolak permintaannya,” ungkap sang anak sambil menahan perih dan tangis.

Kemudian, ibunya pun mau pergi ke alamat yang ditujukan oleh Slamet Tohari sang dukun palsu.

Baca juga: 2 Jenazah Lain Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Teridentifikasi: Suami Istri Asal Lampung

“Ibu saya minta agar hanya tiga hari datang ke sana,” ujar anak perempuanya yang masih tidak mau identitasnya dipublikasikan.

“Nanti pas pulangnya diantarkan pakai macan putih,” ucap sang anak menirukan perkataan dari dukun tersebut.

Karena komunikasi tersebut tidaklah masuk akal, maka ia pun tidak mempercayainya.

Bahkan, sejak hari itu dan kepergian ibunya, setelah pamit dengan alasan bekerja, komunikasinya terputus.

Kabar tidak lagi diketahui olehnya sampai akhirnya kabar buruk itu diketahui oleh dirinya.

Kabar diketahui dari keluarga di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Fakta Ritual Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Digelar Malam Hari, Korban Diberi Minuman Potasium

Sang anak korban mengaku bahwa mendapatkan informasi tersebut dari sanak saudaranya yang berada di Solo.

“Pas saya subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jawab dia.

Polda Jawa Tengah Sebut Dua Korban Asal Pesawaran Lampung

Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) (kiri) dan para korban (kanan).
Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) (kiri) dan para korban (kanan). (Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain/ist)

Dua warga asal Lampung yang tewas ditangan dukun penggada uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah adalah warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran

Hal itu dijelaskan Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy yang mengatakan, pasangan suami istri tersebut merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dan bisa teridentifikasi.

Baca juga: Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Hanya Mampu Bertahan 5 Menit Setelah Minum Potasium

"Jadi dari hasil identifikasi kami, mereka dua dari 12 orang ini merupakan warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung," kata Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat dihubungi Tribun Lampung, Rabu (5/4/2023) melalui via chat WhatsApp.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah telah menangkap Mbah Slamet atau Tohari (45) asal Banjarnegara, pelaku pembunuhan 12 orang dengan modus bisa menggandakan uang.

Polisi mencatat ada 12 orang yang dibunuh oleh pria paruh baya tersebut, termasuk ada dua orang warga Lampung yang dibunuh.

Selain dua warga Lampung, ada satu jenazah lagi yang sudah teridentifikasi yakni warga Jawa Barat. 

Baca juga: Kata Pengamat soal Kasus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Korban Datang dengan Masalah Ekonomi

"Jadi dari 12 korban yang kami temukan, bahwa baru tiga orang yang sudah jelas identitasnya yakni Paryanto, lahir di Jakarta 24 Januari 1970 yang merupakan korban asal Sukabumi, Provinsi Jawa Barat," kata Iqbal Alqudusy saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (5/4/2023) melalui sambungan chat WhatsApp. 

Penulis: Oky Indra Jaya

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Anak Korban Dukun Pengganda Uang di Lampung Ungkap Pembicaraan Orangtuanya dengan Mbah Slamet

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved