Minggu, 5 Oktober 2025

Siswa SMA yang Ditabrak Bocah 15 Tahun di Semarang Meninggal Dunia, Sempat Koma Sejak 8 Maret

Vito, siswa SMA di Semarang yang video kecelakaannya viral di media sosial kini telah meninggal dunia

Dok. Keluarga
(Kiri) Foto Vito Raditya (17) semasa hidup dan (Kanan) Vito saat dirawat karena ditabrak adik kelasnya di Semarang. Video detik-detik kecelakaan yang dialami korban sempat viral di media sosial. 

Ia mengatakan, berkas visum dan saksi terhadap korban serta penabrak sedang dilengkapi dan saat ini sedang dalam penyelidikan.

"Kita lengkapi berkas-berkasnya. Semua pemeriksaan saksi, visum semua sudah. Tinggal pemeriksaan yang sakit, belum elok kalau kita minta keterangan," tuturnya, kepada Tribunnews.com.

Karena masih harus melengkapi administrasi penyidikan (Mindik) maka pihak kepolisian belum menerapkan pasal pada penabrak Vito.

Keluarga Penabrak Tak Minta Maaf

Penabrak Vito diketahui bernama KP (15).

Keluarga Vito pun menemui keluarga KP untuk melakukan mediasi.

Mediasi dilakukan selama tiga hari berturut mulai 11 Maret 2023.

Feynita, bibi Vito mengatakan, keluarga KP merasa diperas oleh pihaknya.

Tudingan tersebut pun langsung dibantah oleh Feynita.

Insiden kecelakaan dialami remaja bernama Vito Raditya (17) saat tengah menyeberang di Jalan Brumbungan, Semarang Barat, Jawa Tengah, pada 8 Maret 2023 lalu. Nahas, pada saat menyeberang, ia ditabrak oleh Yamaha R25 yang dikendarai KP (15). Alhasil, Vito pun mengalami koma.
Insiden kecelakaan dialami remaja bernama Vito Raditya (17) saat tengah menyeberang di Jalan Brumbungan, Semarang Barat, Jawa Tengah, pada 8 Maret 2023 lalu. Nahas, pada saat menyeberang, ia ditabrak oleh Yamaha R25 yang dikendarai KP (15). Alhasil, Vito pun mengalami koma. (Dok. Keluarga)

Baca juga: Populer Regional: Utang Mandor Proyek Masjid Sheikh Zayed Solo - Syabda Perkasa Meninggal Kecelakaan

Ia mengatakan, keluarga Vito tak ada maksud untuk melakukan pemerasan.

Keluarga Vito datang untuk meminta pertanggungjawaban dari keluarga KP atas kasus ini.

"Dari keluarganya sendiri, ada bilang ke saya, 'saya mau diperas seberapapun, saya mampunya segitu. Saat itu saya langsung spontan, saya sedang tidak memeras Bapak, saya sedang minta tanggung jawab dan itikad baik dari Bapak'," cerita Feynita mengulangi perkataannya saat bertemu keluarga KP.

"Disambungkan lagi oleh beliau, bahwa pertanggungjawaban saya itu sama pihak kepolisian. Jadi dia bilang itu itikad baiknya," sambung Feynita.

Feynita juga mengungkapkan, keluarga KP tak mau meminta maaf sejak insiden terjadi.

"Beliau ini tidak ada kata maaf disampaikan ke keluarga saya pada saat kejadian di hari H-nya," tutur Feynita kepada Tribunnews.com.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved